Harga Kacang Kedelai Naik 40 Persen, Pabrik Tahu Tempe di Tasikmalaya Terpaksa Potong Upah Pegawai

16 Februari 2022, 09:10 WIB
Salah satu pengrajin tahu di Kp Nagrog Kelurahan Indihiang Kecamatan Indihiang Kota.Tasikmalaya yang masih bertahan saat melakukan kegiatan produksi tahu, Selasa 15 Februari 2022. /Kabar-priangan.com/Asep MS/

 

KABAR PRIANGAN - Para perajin tahu dan tempe di Kota Tasikmalaya mulai kelabakan dengan terus naiknya harga kedelai impor sebagai bahan baku pembutan tahu dan tempe.

Sejak beberapa bulan terakhir harga kacang kedelai berada dikisaran Rp 10.000 bahkan hingga Rp 11.000 per Kg.

Padahal saat biasanya harga kacang kedelai impor dijual dengan harga Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per Kg.

Baca Juga: Pengcab Serukan Semua Atlet Kota Tasikmalaya Yang Lolos BK untuk Diberangkatkan

Kondisi tersebut sudah barang tentu membuat usaha para pengrajin dan pedagang tahu dan tempe terpuruk.

Klimaksnya, ratusan pengrajin tahu dan tempe di Kota Tasikmalaya berhenti produksi alias tiarap khusunya pengrajin dengan sekala kecil.

Aep Saepudin (47) salah satu pengrajin tahu di Kampung Nagrog Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya mengatakan, saat ini pengrajin merasa diberatkan dengan mahalnya harga kedelai impor yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Konsumen di Banjar Bingung, Minyak Goreng Bersubsidi Baru Tersedia Setiap Ada Sidak

Bahkan, kenaikan bahan baku tahu tersebut telah mencapai 40 persen dari harga normal.

"Kini harga kedelai dibeli Rp 11.000 per kilogram," katanya.

Akibat tingginya harga kedelai tersebut ujar Aep, membuat pengrajin tahu tempe didaerahnya banyak yang terancam gulung tikar.

Baca Juga: Wabup Sampaikan Bocoran Informasi Adanya 11 Warga Garut yang Terpapar Omicron. Helmi: 7 Kecamatan Zona Merah

Hal itu dikarenakan, mereka tidak bisa menutup biaya produksi saat harga jual tahu tempe di pasaran tidak naik.

Meski, ukuran tahu tempe sudah diperkecil, pengrajin tetap merugi.

"Kalau dipaksakan produksi kami bakal bangkrut bahkan gulung tikar. Mau ngurangi pekerja kasihan juga. Paling ya mau tidak mau upah pekerja sedikit dikurangi," katanya.

Baca Juga: Ruas Jalan Kabupaten di Leuwisari Tasikmalaya Rusak, Beberapa Kali Pengajuan Perbaikan Belum Direspon

Saat ini, pengrajin tahu tempe mengaku harga jual tahu dan tempe di pasar masih berkisar Rp 2.500 sampai tiga ribu perbungkus.

Padahal, idealnya dengan harga kedelai yang telah menembus angka Rp 11.000 per Kg, harga jual tahu tempe di atas Rp 4.500 per bungkus.

"Yah sekarang masih Rp 2.500 sampai Rp 3 ribu perbungkus. Padahal idealnya kalau mau ada untung penjualan harus di atas Rp 4.500," ujar Aep.

Baca Juga: LIVE Borneo FC vs Bhayangkara FC dan Bali United vs PSS. Ini Jadwal Acara Indosiar Rabu 16 Februari 2022

Hal yang sama disampaikan Yayah (32) salah seorang pengrajin tahu juga di Kp Nagrog Indihiang Kota Tasikmalaya.

Yayah mengaku, para pengrajin tahu didaerahnya sudah kelimpungan dengan harga kacang kedelai yang kian tinggi.

"Haduh kita sudah bingung setengah mati dengan tingginya harga kedelai sekarang ini, naiknya terlalu tinggi," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 16 Februari 2022: Hobi Taurus Hasilkan Banyak Uang. Aries dan Gemini?

Lanjut Yayah, usaha dari pembuatan tahu menjadi rugi dikarenakan biaya produksi pembuatan tahu membengkak khususnya untuk pembelian kacang kedelai.

"Sementara kita tidak bisa menaikan harga jual karna tahu itu susah dinaikan. Tahu kan harganya masi ada yang tiga ratus bahkan dua ratus juga ada," kata Yayah.

Biasanya lanjut dia, dari setiap satu jirangan tahu ia mendapat keuntungan antara Rp 50.000 hingga Rp 60.000.

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Priangan Timur Rabu 16 Februari 2022

Namun akibat pembelian kedelai tinggi keuntungan tersebut sudah lama hilang."Bahkan kita nombok," katanya.

Atas kondisi tersebut, ujar dia, sebagai pengusaha tahu rumahan untuk sementara tidak lagi memproduksi tahu.

"Ya kalau yang didapatkan rugi, buat apa bikin juga pak," ujar Yayah.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Polres Tasikmalaya Kota Rabu 16 Februari 2022

Diwawancara terpisah, Jajang (34) pengrajin tempe di Jalan Ampera Kec.Cipedes Kota Tasikmalaya mengakui hal yang sama.

Menurut Jajang, akibat harga kedelai yang melambung, penghasilan dari pembuatan tempe menipis bahkan cenderung rugi.

"Kemarin waktu har ganya masih Rp 9.500 per Kg, ya masih adalah sedikit.Tapi setelah harganya mencapai Rp 11 000 per Kg, ya kita rugi," ujarnya.

Baca Juga: Mulai 30 April TV Analog Dihentikan. Sumedang Merupakan Kabupaten Pertama, Bersama 11 Kabupaten/Kota Lainnya

Pengurus Koperasi Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) Tasikmalaya Agus Munajat (52) membenarkan tingginya harga kacang kedelai saat ini merupakan harga tertinggi dibanding sebelumnya.

Bahkan menurut Agus, sejak berdirinya KOPTI di Kota Tasik, baru kali ini harga kacang kedelai menyentuh angka Rp 11 000 per kg.

"Ya yang saya tahu, sejak kopti berdiri baru kali ini harga kacang kedelai menyentuh Rp 11.000 per kg," ujarnya. 

Baca Juga: Misteri Ular Raksasa di Gunung Geulis Sumedang, Pernah Terlihat Berubah Jadi Selendang

Agus mengatakan, berdasarkan informasi tingginya harga kedelai saat ini akibat terjadinya gagal panen kacang kedelai di Brazil.

"Sehingga kacang kedelai impor di kita semua dari Amerika karena katanya di Brajil terjadi gagal panen. Sehingga tentu saja berpngaruh terhadap tingginya harga kedelai," katanya.

Agus berharap, atas kondisi tingginya harga kacang kedelai saat ini, pemerintah jangan tinggal diam akan tetapi ada langkah-langkah strategis yang bisa membantu para pengrajin keluar dari keterpurukan.

Baca Juga: Herry Wirawan Sang Predator Seks Divonis Penjara Seumur Hidup dalam Kasus Rudapaksa 13 Santriwati

"Ya misalnya kaya sebelumnya kan penyediaan kacang kedelai importirnya satu pintu yaitu melalui bulog. Tidak seperti sekarang infortirnya diserahkan ke swasta sehingga rantai distribusinya menjadi panjang," katanya.

Disinggung apakah akan melakukan aksi mogok terkait tingginya harga kedelai Agus mengatakan, pihaknya akan mengikuti intruksi dari pusat.

"Kalau dengar-dengar katanya akan ada kembali aksi mogok nanti mulai tanggal 21-23 Februari 2022," katanya.***

 

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler