Jelang Nataru, Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Banjar Stabil Sementara Kedelai Subsidi Mendadak Turun

16 Desember 2022, 10:19 WIB
KACANG KEDELAI subsidi menumpuk di Kios Pasar Banjar. Tepatnya, sesaat dikirimkan distributor ke Pasar Banjar, Selasa lalu. /kabar-priangan.com/D Iwan/

KABAR PRIANGAN - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, harga sejumlah kebutuhan masyarakat yang berlaku di Pasar Banjar relatif stabil.

Kondisi harga yang stabil ini, dialami juga beras. Tepatnya, jelang beras impor masuk Indonesia dalam waktu dekat ini.

Adapun beberapa komoditi kebutuhan masyarakat justru mengalami penurunan harga, kacang kedelai bersubsidi yang berlaku di Pasar Banjar, terindikasi mendadak turun selama tiga hari terakhir ini.

Baca Juga: Resep Perkedel Kentang Daging Sapi, Menu untuk Makan Siang Nanti

Turun harga ini, diduga bersamaan datangnya kiriman kacang kedelai bersubsidi terbaru dari distributor.

Kemudian, diduga bersamaan diusutnya kasus dugaan penyimpangan kacang kedelai bersubsidi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Banjar belakangan ini.

"Sebelumnya, kacang kedelai bersubsidi dijual Rp13.150 per kg. Saat ini, harga terbaru dijual dengan harga Rp13.000 per kg," ucap Pedagang Kacang Kedelai, Asep Mahtum.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata di Labuan Bajo yang Hits dan Populer, Wajib Dikunjungi saat Libur Akhir Tahun Bareng Keluarga

Dijelaskan dia, kacang kedelai bersubsidi yang terjual selama ini, di kios yang terletak di Pasar Subuh Banjar hanya sedikit saja. Yaitu, berkisar 50 kg per hari.

"Saya hanya pedagang skala kecil. Berbeda dengan pedagang tetangga sebelah itu. Karena, jualan utamanya saya itu sembako. Pelanggan kedelai yang tetap pun hanya 3 orang saja," ucapnya seraya menjelaskan, kedelai reguler atau non subsidi saat ini menjual dengan harga Rp14.100 per kg.

Diakui dia, kacang kedelai yang diperjuabelikan selama ini, barangnya diperoleh dari bandar berskala besar di Kota Banjar.

Baca Juga: Penasaran dengan Tahu Cabe Garam yang Lagi Viral? Yuk, Simak Resepnya di Sini

"Keuntungan dari penjualan kedelai berkisar Rp100 per kg. Terbaru, saya dikirim 1 ton kedelai bersubsidi. Per hari terjual berkisar 50 kg dengan harga terbaru Rp13.000 per kg," ucapnya.

Seorang pedagang kacang kedelai impor non-subsidi, Usep Herliana, menyatakan, saat ini menjual kacang kedelai reguler atau non-subsidi sebesar Rp 14.000 per kg.

"Jelang Natal dan Tahun Baru, harga kacang kedelai kedelai impor relatif stabil, Rp 14.000 per kg," ucapnya.

Baca Juga: Jalan-jalan Akhir Pekan, Ini 6 Tempat Wisata Air Terjun di Pangandaran yang Mempesona dan Menakjubkan

Fungsionalis Analisisis Kebijakan Ahli Muda Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banjar, Budiana Hamzah, membenarkan, harga kedelai bersubsidi yang berlaku dipasaran terbaru, berdasarkan survai harga ke Pasar Banjar Kamis, 15 Desember 2022, Rp 13.000 per kg.

"Harga kedelai impor tingkat pengecer di Pasar yang sudah dikemas, sebesar Rp 15.500 per kg," ucap Budiana, Kamis 15 Desember 2022.

Lebih lanjut dia menjelaskan, komoditi lain yang harganya tetap, tak mengalami lonjakan harga jelang Nataru itu.

Baca Juga: Selamat Hari Ibu! Inilah Resep Pudding Cake Mangga, Hadiah Spesial Dibuat untuk Mama

Diantaranya, beras premium (IR 64) Rp13.000 dan beras medium rojolele Rp11.000 per kg.

"Jenis beras ini yang paling banyak dikonsumsi masyarakat," ucapnya.

Minyak goreng kemas Rp16.000 per liter dan curah Rp15.500 per kg, daging sapi Rp120.000, daging ayam kampung Rp70.000 per kg, daging ayam ras Rp31.000 atau turun Rp1.000 per kg. Sementara, telur ayam broiler masih tetap Rp32.000 per kg.

Adapun harga gula pasir Rp14.500 per kg, gula merah Rp18.000 per kg. Cabe hijau naik Rp2.000 menjadi Rp20.000.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata Kuliner di Tasikmalaya Langganan Anak Muda, Ada yang Hanya Buka Setiap Malam Minggu

Sementara, cabe merah kriting naik Rp5.000, dari Rp35.000 menjadi Rp 40.000 per kg, cabe merah biasa ini juga mengalami kenaikan Rp 5000, dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 per kg. Bawang merah Rp 32.000 per kg.

"Di antara penyebab kenaikan cabai, karena faktor cuaca. Saat musim hujan banyak yang mengalami gagal panen, otomatis stok sedikit dan permintaan meningkat," ucapnya.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler