KABAR PRIANGAN - Pangkalan Udara (Lanud) Wiriadinata Tasikmalaya bekerja sama dengan Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Pangandaran menggelar even adu dan kontes domba yang dilaksanakan di Pos TNI Angkatan Udara Bontos Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Minggu (23/5/2021).
Even yang diikuti sekitar 100 peserta itu berjalan lancar dan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mengasah keahlian dan membangkitkan kembali ekonomi saat pandemi Covid-19.
Menurut Komandan Pos TNI AU Pangandaran Lanud Wiriadinata Peltu E Nopi Hidayat, persiapan hingga perizinan untuk kegiatan ajang silaturahmi para peternak domba dan kambing ini sudah ditempuh sejak satu bulan lalu atau sebelum Bulan Ramadan 1442 Hijriah lalu.
Baca Juga: Selain Tempat Rekreasi Objek Wisata di Pangandaran Bisa Jadi Sarana Edukasi
"Alhamdulillah meski even ini bersamaan waktunya dengan even adu dan kontes domba di Kabupaten Garut dan Ciamis, namun tidak menyurutkan peminat untuk mengikuti even ini," ujarnya.
Salah satu tujuan even tersebut, lanjut Nopi, selain sebagai ajang silaturahmi antarpeternak domba dan kambing juga untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa TNI Angkatan Udara Lanud Wiriadinata juga ada di Pangandaran.
Selain even adu dan kontes domba kambing, penyelenggara juga menyampaikan sosialisasi dan edukasi kepada peserta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan menggunakan masker.
Baca Juga: Zodiak-zodiak Ini Lebih Nyaman Sendirian, Lho!
"Setiap saat kami sampaikan kepada seluruh peserta agar selalu tetap mematuhi protokol kesehatan agar pelaksanaan even ini bisa berjalan dengan lancar. Bahkan kami pun telah menyediakan tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran untuk memeriksa kesehatan yang hadir dalam even tersebut," kata Nopi.
Ketua HPDKI Pangandaran Iip Sahmudin Almaarif yang juga anggota Polri dari Polsek Parigi mengatakan, dalam even kali ini ada dua macam yang dipertandingkan.
Adu dan kontes domba kambing juga diikuti para peternak domba kambing asal daerah tetangga seperti Tasikmalaya bagian selatan dan daerah lainnya. Mayoritas peserta yang ikut merupakan peternak domba kambing asal Pangandaran.
"Pada masa pandemi Covid-19 ini, jumlah peserta yang hadir kami batasi sampai 100 pasang. Sebelum pandemi biasanya mencapai 200-300 pasang," ujar Iip.
Rp 10 juta-Rp 35 juta
Iip menyebutkan, harga domba garut yang dihadirkan dalam kontes ini mulai Rp 10 juta-Rp 35 juta per ekor. Dari even-even seperti ini bagi yang menang bisa menambah nilai jual hewan domba dan kambing.
"Kami berharap pandemi Covid-19 cepat berakhir agar kegiatan HPDKI Pangandaran yang biasanya rutin satu bulan sekali bisa dilaksanakan seperti semula," ujarnya.
Baca Juga: Maestro Campursari, Didi Kempot Raih Penghargaan Sepanjang Masa dari Menparektraf Sandiaga Uno
Salah seorang peserta, Relly, asal Tasikmalaya memberikan apresiasi dengan dilaksanakannya even adu dan kontes domba kambing yang merupakan tradisi masyarakat di Jawa Barat.
"Even ini mendukung para peternak kambing domba garut untuk terus berkarya dan bisa menambah ekonomi saat pandemi Covid-19," ujarnya.***