"Makanya saat pandemi ini kami sangat terpuruk. Tapi Alhamdulillah tidak bangkrut. Mudah-mudahan aktivitas masyarakat kembali longgar dan banyak konsumen yang datang ke pasar," tuturnya.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 10 November 2021: Ikbal Berusaha Mengambil HP Denis dari Aldebaran
Koordinator Pasar Wado Cecep Budiman menyebutkan, untuk pedagang sandang dan kelontong memang masih belum terjadi adanya peningkatan pembeli. Berbeda dengan pedagang sembako dan sayuran serta pedagang yang sifatnya menyediakan kebutuhan sehari-hari.
"Untuk pedagang sembako, sayuran dan kebutuhan sehari-hari sebenarnya normal-normal saja. Setiap hari juga pasti konsumennya ada," ucapnya.
Untuk pedagang sembako, kata Cecep memang sudah memiliki langganan tetap seperti pedagang warung eceran dan langganan dari masyarakat umum yang setiap harinya membeli kebutuhan sembako dan sayuran.
Baca Juga: Bupati Sumedang Proyeksikan Pembangunan Kawasan Pemerintah Kecamatan Terintegrasi di Ujungjaya
Cecep mengakui, belakangan ini pedagang pasar juga memang dihadapkan dengan persaingan menghadapi mini market dan pasar dadakan. Sehingga langganan atau pembeli yang sudah biasa ke pasar tergerus oleh keberadaan mini market dan pasar dadakan.
"Terutama pedagang sandang, kelontongan ya harus bersaing dengan pedagang di luar pasar," katanya.
Namun demikian, hingga saat ini, kata Cecep tidak ada pedagang yang mengalami gulung tikar. Dari jumlah 232 kios yang ada di Pasar Wado semuanya terisi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sumedang Kembali Merangkak Naik, Warga Diimbau Tetap Waspada