Pengrajin Batik Kota Tasikmalaya Pertahankan Batik Tulis Asli, Tetap Bertahan Saat Masa Pandemi 

- 17 Desember 2021, 21:15 WIB
Sejumlah pekerja pembuatan batik tulis yang rata-rata berusia lanjut melakukan aktivitas pembuatan batik di Kampung Cigeureung, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jumat 17 Desember 2021.*
Sejumlah pekerja pembuatan batik tulis yang rata-rata berusia lanjut melakukan aktivitas pembuatan batik di Kampung Cigeureung, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jumat 17 Desember 2021.* /Kabar-Priangan.com/Asep MS

KABAR PRIANGAN - Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota penghasil batik di Jawa Barat dengan kampung batiknya yang terpusat di Kampung Cigeureung Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

Di lokasi ini banyak pengrajin batik yang masih eksis menjalankan usahanya untuk memenuhi kebutuhan batik baik pasar lokal, nasional, maupun luar negri.

Berdasarkan data di Dinas Koperasi UMKM Perindag Kota Tasikmalaya, jumlah pengrajin batik di Kota Tasikmalaya berjumlah 35 unit usaha.

Baca Juga: Jelang Pilrek Unsil Tasikmalaya 2022, Kondisi Unsil yang Dinamis Hal Menarik dan Wajar

Dari jumlah unit usaha tersebut, pengrajin batik di sentra batik Kota Tasikmalaya mampu memproduksi dengan angka produksi mencapai Rp 26.963.320.000 dan mampu berinvestasi senilai Rp 2.557.166.000 per tahun.

Selain itu dari sebanyak 35 unit usaha tersebut, kerajinan batik di Kota Tasikmalaya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 551 lebih tenaga kerja.

Secara keseluruhan para pengrajin batik di Kota Tasikmalaya mengaku masih mempertahankan pola batik-batik tradisional yang diproses secara tradisional seperti batik tulis. Hal tersebut dikarenakan keberadaannya masih sangat digemari.

Baca Juga: Para Korban Bencana Gempa Bumi Tahun 2017 Mendapat Bantuan Dana Stimulan dari Pemkab Ciamis, Ini Besarannya

Bahkan dibanding dengan batik yang diproses dengan alat modern seperti cap, printing ataupun kombinasi dari keduanya, batik tulis harganya jauh lebih mahal. Untuk batik tulis asli menurut mereka, masih laku dijual sampai Rp 1 juta per lembar.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x