Network
KABAR PRIANGAN-Pemerintah mencanangkan program konversi kompor LPG 3kg ke kompor listrik. Pada 23 September 2022 lalu, melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program konversi ke kompor induksi atau kompor listrik ini tidak akan diberlakukan di tahun 2022 ini.
Sebagai perusahaan listrik BUMN, PT PLN memaastikan bahwa program konversi kompor LPG 3 kg ke kompor listrik ini dibatalkan.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan resminya pada Selasa, 27 September 2022.
“PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan,” ungkap Darmawan Prasodjo.
Langkah tersebut diambil PLN untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
“PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal,” imbuh Darmawan.
Tidak hanya pembatalan program konversi ke kompor listrik, selain memastikan tarif listrik tidak naik, penghapusan daya listrik 450 Volt Ampere (VA) juga dipastikan tidak akan terjadi.
Penetapan tarif listrik ini sebelumnya telah diputuskan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Darmawan, tarif listrik tidak dinaikkan untuk menjaga peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi.
Sedangkan terkait isu penghapusan golongan pelanggan dengan daya 450 VA, tidak akan dialihkan menjadi 900 VA.
Sehingga tarifnya tetap sama untuk masing-masing golongan.
Baca Juga: Musibah Tengah Malam, Kebakaran Pasar Banjarsari Ciamis Hanguskan 54 Kios
“Keputusan Pemerintah sudah sangat jelas. Tidak ada perubahan daya dari 450 VA ke 900 VA dan PLN siap menjalankan keputusan tersebut,” tegas Darmawan.
“PLN tidak pernah melakukan pembahasan formal apapun atau merencanakan pengalihan daya listrik 450 VA ke 900 VA. Hal ini juga tidak ada kaitannya dengan program kompor listrik,” lanjutnya.
PLN terus berkomitmen menjaga pasokan listrik yang andal, serta mendukung pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional, menjaga daya beli dan produktivitas masyarakat.
Selain itu, juga stimulus sebesar Rp24,3 triliun disalurkan untuk masyarakat dalam upaya mengurangi beban ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Selama 2017-2021, subsidi sebesar Rp 243 triliun dan kompensasi sebesar Rp 94 triliun diberikan agar masyarakat tetap memperoleh listrik dengan tarif terjangkau dalam rangka menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.***
