Network
KABAR PRIANGAN – Event Galuh Digital Festival (GDF) yang dilaksanakan di Lapangan Lokasana Ciamis selama 2 hari dari tanggal 10-11 Juni 2023 diikuti oleh puluhan UMKM yang menjadi peserta pameran UMKM dan ekonomi kreatif Ciamis.
Event yang digelar oleh Bank Indonesia Tasikmalaya dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga dan terus melanjutkan pemulihan ekonomi di Kabupaten Ciamis setelah masa pandemi Covid-19 berlalu.
Galuh Digital Festival ini juga menjadi salah satu bentuk konkrit pengembangan ekosistem digital di Ciamis sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-381 Kabupaten Ciamis dan juga sebagai rangkaian event nasional Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI).
Baca Juga: Diskon Hingga 70%, Pengunjung INDOFEST 2023 Membludak
Sebagaimana diketahui, saat ini pola masyarakat bergerak ke platform digital. Hal ini menuntut metode pembayaran yang serba mobile, cepat, aman, dan handal. Tuntutan terhadap layanan keuangan yang cepat, efisien, dan aman ini semakin menguat seiring dengan pengalaman baru konsumen yang dimanjakan oleh layanan baru yang serba seamless.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali menjelaskan di event Galuh Digital Festival dihadirkan berbagai showcase ekosistem digital dan potensi ekonomi di Ciamis seperti pameran UMKM dan ekonomi kreatif Ciamis, penggunaan kanal pembayaran digital dalam pelaksanaan Operasi Pasar Murah untuk mengoptimalkan efektifitas transaksi menggunakan QRIS disamping turut serta menjaga stabilitas harga sebagai upaya pengendalian inflasi.
Selain itu juga ada Unit Usaha Bank Sampah dari BUMDes Ciparigi Ciamis sebagai salah satu bentuk nyata ekosistem digital yang dekat di masyarakat, berbagai program Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait uang Rupiah, dan layanan keuangan oleh Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) perbankan dan non-bank dalam rangka mendorong terbentuknya ekosistem digital di Ciamis.
Selama event GDF ini, Aswin mengatakan jumlah uang digital yang masuk tercatat sebanyak Rp126 juta, sedangkan uang tunai sebanyak Rp128 juta dengan jumlah transaksi sebanyak 1.556 transaksi digital atau non tunai.
