KABAR PRIANGAN - Meta Platforms, Inc, perusahaan teknologi multinasional Amerika Serikat yang berbasis di Menlo Park, California memanfaatkan masalah yang dihadapi Twitter sejak platform sosial media tersebut diakuisisi oleh Elon Musk tahun lalu. Aplikasi serupa Twitter yang akan diluncurkan Meta diberi nama ‘Threads’.
Aplikasi yang rencananya akan diluncurkan tanggal 6 Juli 2023 pukul 10 waktu setempat memiliki fungsi dan kinerja yang mirip dengan Twitter, termasuk postingan berbasis teks yang dapat disukai, dikomentari, dan dibagikan.
Meta juga telah membuat teaser peluncuran Thread di aplikasi Instagram. Untuk menontonnya, Anda dapat mengetikkan kata "threads" di kotak pencarian, maka akan muncul ikon tiket di sisi kanan kolom pencarian. Jika Anda klik ikon tiket, maka akan tampil hitungan mundur peluncuran Threads dan QR Code.
QR Code adalah kode yang dapat Anda scan untuk memudahkan Anda install aplikasi Threads di handphone Anda. Saat ini Threads baru tersedia untuk iOS, sementara untuk Android, masih belum ada informasi kapan akan tersedia.
Berikut ini adalah deskripsi resmi yang tampil pada App Store:
“Katakan lebih banyak hal dengan Threads - aplikasi percakapan berbasis teks dari Instagram
Threads adalah tempat komunitas berkumpul untuk mendiskusikan segala hal, mulai dari topik yang Anda pedulikan hari ini hingga apa yang akan menjadi tren esok hari. Apa pun yang Anda minati, Anda dapat mengikuti dan terhubung langsung dengan kreator favorit dan orang lain yang menyukai hal yang sama - atau membangun pengikut setia untuk berbagi ide, pendapat, dan kreativitas dengan dunia.”
Menariknya, aplikasi Threads ini dapat login dengan menggunakan akun Instagram yang Anda miliki, menggunakan nama Instagram Anda sebagai nama akun Threads serta memudahkan pengguna untuk mengikuti akun-akun yang mereka ikuti di Instagram.
Berita tentang peluncuran Threads muncul setelah ‘kekacauan’ yang terjadi di Twitter. Keluhan demi keluhan muncul sejak Twitter dikuasai oleh Elon Musk.
Mulai dari penerapan verifikasi (centang biru) yang dikenai biaya bulanan, pembatasan bagi pengguna biasa (tanpa centang biru) dalam melihat tweet, 600 tweet sehari bagi akun lama yang belum terverifikasi dan 300 tweet bagi akun baru yang belum terverifikasi.
Sebelumnya, twitter juga sempat mengubah tampilan reply tweet sehingga tidak terlihat dengan jelas, kemana reply tweet itu ditujukan. Keluhan lain adalah penerapan batas kecepatan bagi akun yang belum diverifikasi.
Baca Juga: Baru Debut Bermain 25 Menit, Pemain Asing Anyar Persib Bandung Bakal Absen Saat Melawan Arema FC
Twitter juga tiba-tiba meluncurkan perubahan besar pada TweetDeck (sebuah alat yang digunakan oleh banyak jurnalis dan profesional media sosial).
Perubahan yang diduga akibat tekanan dari para peretas yang mengeruk data. Akibatnya, TweetDeck direncanakan akan menjadi fitur berbayar.
Akibat perubahan-perubahan ini, banyak pengguna Twitter yang beralih ke platform serupa seperti Truth Social, Bluesky, Mastodon, dan sebentar lagi juga akan beralih ke Threads dengan kemudahan-kemudahan yang dijanjikannya. *