Penyakit Batu Ginjal, Cara Mengetahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

- 3 November 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi Penyakit Batu Ginjal, Cara Mengetahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Ilustrasi Penyakit Batu Ginjal, Cara Mengetahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya /pixabay/

KABAR PRIANGAN - Penyakit Batu Ginjal, Cara Mengetahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya. Salah satu penyebabnya yaitu karena banyaknya mineral dan garam dalam urine sehingga mengakibatkan meningkatnya risiko pembentukan batu ginjal.

Batu ginjal awalnya berukuran kecil tetapi lamakelamaan akan tumbuh dan mengisi struktur rongga ginjal.

Batu ginjal bisa masuk ke ureter yaitu saluran antara ginjal dan kandung kemih. Begitu batu memasuki kandung kemih mereka diekskresikan dalam urine.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Lembang Bandung Yang Sangat Cocok Untuk Mengisi Liburan Bersama Keluarga

Tetapi ketika batu tersangkut di ureter itu menghentikan aliran urine dari ginjal dan menimbulkan rasa sakit.

Gejala dari adanya batu ginjal yaitu rasa nyeri dan kram pada punggung bagian samping.

Rasa sakit ini biasanya menyebar ke perut dan selangkangan. Nyeri sering muncul secara tiba-tiba dan bertubi-tubi.

Baca Juga: Mulai Tanggal 2 November 2022 Siaran TV Analog Mulai Dimatikan, Berikut Daftar 222 Wilayah Yang Terkena ASO

Batu ginjal mungkin datang dan pergi saat tubuh mencoba mengeluarkannya.

Berikut adalah 5 tanda-tanda seseorang mengidap penyakit batu ginjal, di antaranya:

1. Dorongan yang kuat untuk buang air kecil.
2. Sering buang air kecil atau rasa panas saat buang air kecil.
3. Urine berwarna merah gelap atau berdarah.
4. Mual dan muntah.
5. Pria mungkin mengalami rasa sakit di ujung penis.

Baca Juga: ASO bisa Wujudkan inklusi digital untuk wilayah terluar, terdepan dan tertinggal untuk Mendapat Siaran TV

Penyebab Batu Ginjal

Faktor utama penyebab adanya batu ginjal adalah karena kekurangan asupan cairan ke dalam tubuh.

Karena tubuh kekurangan cairan akibat dehidrasi (kehilangan cairan) usai melakukan aktivitas olahraga berat, bekerja atau hidup dalam kondisi panas, dan tidak disertai dengan minum cukup cairan.

Tubuh yang kekurangan cairan akan menghasilkan urine berwarna pekat.

Baca Juga: Kemenkominfo: Kami imbau masyarakat yang mampu segera mendapatkan set top box yang tersertifikasi Kominfo

Untuk menghindari pembentukan batu ginjal maka harus diusahakan dengn cara meningkatkan asupan cairan tubuh.

Asupan air yang dibutuhklan oleh orang dewasa setidaknya dapat menghasilkan 2,5 liter (2/3 galon) urine setiap hari, untuk itu dibutuhkan minum sekitar rata=rata 3 liter (100 ons) air per hari.

Berdsarkan hasil penelitian, dengan membatasi asupan kalsium dapat memengaruhi kesehatan tulang dan meningkatkan risiko pembentukanbatu ginjal.

Baca Juga: Ini 7 Persiapan Besar untuk Piala Dunia 2022 di Qatar, Apa Saja?

Namun, yang perlu digarisbawahi yaitu bukan berarti dilarang untuk mengkonsumsi makanan berkalsium, hanya saja disarankan tidak berlebihan mengonsumsi makanan ber kalsium.

Selain itu, ganggguan usus tertentu yang menyebabkan diare (misalnya penyakit Crohn atau kolitis ulserativa) atau prosedur bedah (misalnya bypass lambung) dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal kalsium oksalat.

Apabila mengalami diare, menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan sehingga menurunkan produksi urine.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Qatar yang Bisa Dikunjungi Saat Menonton Piala Dunia 2022, Berikut Destinasinya!

Tubuh Anda juga mampu menyerap kelebihan oksalat dari usus, untuk menghasilkan lebih banyak oksalat dalam urine.

Output urine yang rendah dan kadar oksalat urin yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal kalsium oksalat.

Obesitas adalah faktor lain yang menyebabkan meningkatnya risiko pembentukan batu ginjal, karena obesitas mengubah keasaman urine dan menyebabkan pembentukan batu ginjal.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Ciwidey Bandung Yang Paling Hits dan Terbaru 2022

Batu ginjal juga dapat terbentuk sebagai akibat mengidap beberapa penyakit tertentu.

Beberapa kelainan genetik langka juga dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal, contohnya sistinuria, sebuah keadaan ketika terlalu banyak asam amino sistin dalam urine.

Atau hiperoksaluria primer, keadaan ketika hati memproduksi terlalu banyak asam oksalat.

Baca Juga: Harga Tiket Piala Dunia 2022 pada Pertandingan Penyisihan Grup, Mulai dari Rp150 Ribuan!

Cara Pengobatan Batu Ginjal

Cara pengobatan batu ginjal sangat bergantung pada jenis batu dan tingkat keparahan serta kondisinya.

Banyak pilihan pengobatan yang tersedia, namun harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis pengobatan apa yang mesti ditempuh.

Jika rasa nyeri masih dapat diatasi, tidak ada tanda-tanda infeksi, ginjal tidak tersumbat sepenuhnya, dan batu berukuran kecil, maka batu itu dapat dikeluarkan lewat urine secara alami dalam waktu 4-6 minggu.

Baca Juga: ‘Uang Kepret’ Atlet Porprov Sumedang Menggiurkan. Peraih Medali Emas Diberi Bonus Rp50 Juta Lebih

Selama rentang waktu tersebut minumlah air mineral dalam jumlah yang cukup setiap harinya.

Obat yang sering diresepkan dokter untuk pengidap penyakit batu ginjal adalah Tamsulosin (Flomax).

Obat itu dikenal mampu melemaskan ureter, sehingga memudahkan batu untuk keluar lewat urine.

Anda mungkin juga memerlukan pereda nyeri dan obat antimual selama proses penyembuhan.***

 

Disclaimer : Artikel ini telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul:"Mengenal Penyakit Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan".

Editor: Chaidir Primananda

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah