Tradisi Unik Rayakan Hari Valentine di Beberapa Negara. Di Jepang Pria yang Dapat Cokelat, Lalu di Indonesia?

- 1 Februari 2023, 14:53 WIB
Penjual coklat berbentuk bunga di sebuah Mall di Palembang.
Penjual coklat berbentuk bunga di sebuah Mall di Palembang. /Antara/Feny Selly/

 

 

KABAR PRIANGAN - Bulan Februari identik dengan bulan kasih sayang di mana setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai Hari Valentine.

Orang-orang berlomba mengungkapkan rasa sayangnya kepada pasangan masing-masing, di balik pro-kontranya Hari Valentine ada sejarah masa lalu yang tidak dapat dipisahkan dari kisah valentine sekarang.

Perayaan Hari Valentine sebagai bentuk pengungkapan kasih sayang nyatanya menurut legenda berasal dari kisah pedih di zaman Romawi silam.

Baca Juga: Mario Fabio Londok Rekrutan Terakhir Persib, Komentar Kocak Bobotoh Bikin Ngakak: 'Ade Londok Sakalian Angkut'

Kabar-Priangan.com menghimpun beberapa tradisi atau kebiasaan unik Hari Valentine di berbagai belahan negara, di antaranya:

Filipina

Hari Valentine adalah acara populer untuk pernikahan massal di mana ratusan, terkadang sampai ribuan, pasangan akan menikah secara serempak. Acara-acara besar ini sering disponsori oleh pemerintah sebagai bentuk pelayanan publik.

Jepang

Berbeda dengan banyak negara lain di mana para wanita yang dimanjakan di Hari Valentine, di Jepang, para prialah yang biasanya menerima hadiah cokelat.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Garut yang Lagi Hits untuk keluarga, Nomor 3 Ada Dinosaurusnya!

Baru pada tanggal 14 Maret, yang dikenal sebagai White Day, pria dapat memilih untuk membalas budi.

Ghana

Sejak 2007, 14 Februari juga telah dikenal sebagai Hari Cokelat Nasional dalam upaya untuk meningkatkan pariwisata ke salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia ini.

Menu khusus bertema cokelat, pameran, dan bincang-bincang dapat ditemukan di seluruh negeri.

Baca Juga: Sejarah Hari Valentine Day 14 Februari yang Sebenarnya, Begini Asal Mula dan Ceritanya!

Cina

Dikenal sebagai Qixi, festival cinta di Cina berlangsung pada hari ke-7 bulan ke-7 pada kalender Cina.

Tradisi ini berasal dari kisah tragis dua kekasih bernasib sial, yang terpaksa berpisah karena status sosial mereka, namun diizinkan untuk bersatu kembali setahun sekali.

Pada perayaan Qixi, para lajang menyiapkan buah dengan harapan cinta masa depan, sementara pasangan berdoa untuk kemakmuran.

Baca Juga: Jadwal Pekan ke-22 BRI Liga 1 2022/2023: Ada Bentrokan Persib vs PSS Sleman dan Persija vs RANS Nusantara FC

Argentina

Orang Argentina tidak hanya merayakan Hari Valentine, mereka juga menyisihkan satu minggu penuh selama bulan Juli untuk merayakan 'Minggu Manis'. Setiap pasangan akan bertukar kado dan merayakan momen-momen romantis

Di Indonesia sendiri, perayaan Hari Valentine seperti dianggap lazim. Meskipun, mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim.

Menjelang 14 Februari, dijumpai banyak pernak-pernik berwarna pink dan merah muda serta ornamen hari kasih sayang dijajakan di toko-toko.

Baca Juga: Bingung Rayakan Hari Valentine? Ini 5 Tempat Wisata di Kuningan Paling Mempesona, Hits dan Instagramable

Terlepas dari pro-kontranya Hari Valentine sebagai hari kasih sayang, ungkapan kasih sayang kepada orang tua, atau pasangan tentunya tidak hanya setiap tanggal 14 Februari saja.

Setiap hari adalah hari kasih sayang kepada sesama, trend ikut-ikutan memberi bunga dan coklat sebaiknya disesuaikan dengan kondisi seseorang, jika terkesan memaksakan juga akan tidak baik dampaknya.

Sebagian masyarakat mengaku hanya ikut-ikutan bahkan banyak juga yang tidak mengikuti perayaan Hari Valentine ini, namun semuanya kembali lagi kepada kita individu itu sendiri bagaimana menyikapi dan bijak dalam menyikapinya.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah