Viral Baby Kenzi 27 Kg di Bekasi, Ternyata Ini Tips Mencegah Obesitas pada Bayi

- 27 Februari 2023, 10:49 WIB
Tips mencegah obesitas pada bayi dilakukan sesaat setelah bayi baru dilahirkan.
Tips mencegah obesitas pada bayi dilakukan sesaat setelah bayi baru dilahirkan. /freepik/

KABAR PRIANGAN - Viralnya bayi yang memiliki bobot 27 kilogram di usia masih satu tahun ini, menyita banyak perhatian publik. Pasalnya pertumbuhan berat bayi yang bernama lengkap Muhammad Kenzi Alfaro ini sudah masuk kategori obesitas.

Mulanya berita viralnya bayi tersebut beredar di banyak akun Tiktok, karena mengundang para netizen berkomentar, dan ikut membagikan berita tersebut, akhirnya banyak media yang ikut mendatangi keluarga Kenzi guna mengkonfirmasi keadaan yang sebenarnya.

Dilansir dari pikiran rakyat awal mula bayi Kenzi alami lonjakan berat badan saat mulai usia 6 bulan, ibu Kenzi (pitria) mengakui anaknya mengkonsumsi susu kental manis hingga 4 kali dalam sehari.

Baca Juga: BCA Siap Salurkan KUR 2023 Sebesar Rp1 Triliun, Simak Keunggulan Produk dan Jenis-jenisnya di Sini!

Agar hal ini menjadi pelajaran bagi para ibu supaya tidak mengalami hal yang sama seperti yang dialami bayi Kenzi, kabar-priangan.com merangkum tips mencegah obesitas pada bayi dari situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id. inilah tips mencegah obesitas pada bayi dan balita:

- Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

IMD adalah permulaan menyusu dini pada bayi baru saja dilahirkan. IMD dapat dilakukan dengan cara meletakkan bayi dalam posisi tengkurap di atas dada atau perut ibu, sesaat setelah dilahirkan tanpa terhalang oleh kain, selama minimal satu jam.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Bogor yang Lagi Hits 2023 dan Mudah Dijangkau dengan Kereta, Cocok untuk Keluarga

Bayi yang melakukan IMD akan mendapatkan kolostrum yang sangat penting bagi daya tahan tubuh bayi. Kandungan kolostrum kaya akan antibodi, tinggi protein, serta kaya akan vitamin larut lemak dan mineral. ASI kolostrum hanya keluar sejak hari pertama hingga hari kelima ibu melahirkan.

- Asi eksklusif hingga usia 6 bulan

Bayi yang melakukan IMD cenderung sukses melewati masa asi eksklusif selama 6 bulan, karena bayi sudah mengenal sejak awal rasa ASI dari ibu secara langsung. ASI eksklusif sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain dapat mencegah obesitas pada bayi, ASI eksklusif juga dapat mengurangi resiko kematian pada bayi.

Baca Juga: Berawal Iseng Ikut Shopee Affiliates Program, Sharena Delon Bisa Hasilkan Cuan Tanpa Harus Keluar Rumah

- Melanjutkan ASI hingga usia 2 tahun

Setelah bayi melewati masa ASI eksklusif selama 6 bulan, selanjutnya bayi bisa diberi makanan pendamping ASI. Pada usia tersebut, hindari bayi dari minuman atau susu kemasan dengan komposisi gula tambahan ataupun pemanis buatan, selain dapat memicu kerja ginjal yang berlebih pemanis buatan juga bisa menyebabkan obesitas.

- Pemberian makanan Bayi Anak (PMBA) sesuai kelompok umur

Meskipun bayi sudah bisa diberi makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan, akan tetapi jenis dan tekstur makanan bayi harus disesuaikan dengan kelompok umur bayi.

Baca Juga: Resep Otak-otak Ikan Khas Bangka, Lengkap dengan Sambal Cocol Tauco

Bagi balita yang sudah memiliki gigi, sebaiknya beri makanan yang lebih beragam dengan tekstur yang mendukung pertumbuhan gigi pada bayi, dan tetap perhatikan kandungan gizi dan nutrisinya. Hindari makanan dan minuman yang memiliki kandungan pemanis buatan, kalori berlebih dan makanan instan.

- Tummy time dan bermain sebagai aktivitas fisik bayi

Stimulasi tummy time pada bayi yang lahir cukup bulan, sudah bisa dilakukan sejak tali pusar bayi lepas. Kegiatan tummy time pada bayi bisa dilakukan setiap 2 hingga 3 kali dalam sehari, ketika bayi dalam keadaan normal, tidak setelah menyusu atau saat bayi mengantuk.

Baca Juga: Enam Pemain Absen, Luis Milla Tak Risau. Persib Membawa 21 Pemain ke Kalimantan untuk Hadapi Barito Putra

Selain aktivitas tummy time, bagi balita yang sudah aktif bergerak bisa lebih banyak dibiarkan bermain dengan mainannya, dan jangan terlalu sering digendong. Hal ini dilakukan agar bayi bisa lebih bebas bergerak, dan belajar mengeksplorasi tempat yang ada disekelilingnya, namun harus tetap didampingi orangtua.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x