Terinfeksi TB? Ketahui Sebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

- 12 Desember 2023, 06:38 WIB
Ilustrasi foto Rontgen paru-paru seseorang yang terinfeksi TB
Ilustrasi foto Rontgen paru-paru seseorang yang terinfeksi TB /kabar-priangan.com/Rika Rostika Johara

KABAR PRIANGAN - Tuberkulosis atau yang sering disebut dengan TB, merupakan penyakit yang ditularkan melalui udara, sehingga penularannya sangat mudah. Tingginya penularan TB di Indonesia, membuat negara kita menempati peringkat ketiga di dunia, setelah Cina dan India.

TB disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk kedalam tubuh. Karena ditularkan melalui udara, maka organ pertama yang diserang adalah paru-paru. Mulanya penderita akan merasakan sakit di paru-paru kemudian mengalami batuk kronis dan sesak nafas.

Berdasarkan data WHO, TB merupakan penyakit mematikan kedua setelah Covid 19. Tahun 2020 tercatat 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit ini. Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit TMC Tasikmalaya, dr. Winny Karoyan Sp.A, mengatakan jika penyakit TB sulit sekali diberantas terutama pada anak-anak karena penularannya yang sangat mudah.

Baca Juga: Warning! Efek Samping Minum Jamu Berlebihan yang Harus Diketahui

TB ditularkan melalui percikan air atau droplet seseorang yang terinfeksi yang terbawa oleh udara, melalui batuk atau bersin. Jika seseorang menghirupnya tanpa sengaja, maka orang tersebut akan terinfeksi atau tertular.

Dilansir oleh kabar-priangan.com dari siloamhospital.com pada Selasa (12/12/2023), ada tiga tahap infeksi TB yang diidap oleh penderita, yaitu sebagai berikut. 

1. Infeksi Primer

Tahap ini terjadi ketika udara yang mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis terhirup oleh hidung atau mulut dan masuk ke paru-paru, kemudian bakteri berkembangbiak di dalam tubuh. 

 Baca Juga: Budaya Sehat Jamu Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO: Ini Jenis dan Manfaatnya, Milenial Wajib Tahu!  

2. Infeksi Laten

Ketika bakteri berkembang di dalam tubuh, sistem imun melakukan perlawanan. Jika berhasil, bakteri akan tertidur di dalam tubuh dan tidak aktif, sehingga orang tersebut tidak akan merasakan gejala apapun. 

3. Infeksi Aktif

Ketika sistem imun tidak mampu melawan bakteri TB yang masuk kedalam tubuh, bakteri akan bebas menyerang sel-sel sehat di paru-paru dan orang yang terinfeksi akan merasakan gejala. Kondisi ini kebalikan dari infeksi laten.

 

Gejala

Adapun gejala TB yang perlu diketahui dan harus menjadi peringatan agar segera memeriksakan diri, adalah:

• Sesak nafas

• Batuk lebih dari tiga minggu

• Batuk berdarah

• Dada terasa nyeri

• Demam

• Menggigil

• Mudah merasa lelah

• Berat badan turun drastis

• Tidak nafsu makan

• Keringat dingin di malam hari

Setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda, namun jika mengalami beberapa gejala seperti di atas, segera lakukan pemeriksaan.

 Baca Juga: Sinyal Android Tiba-tiba EDGE dan Lemot? Begini Cara Mengembalikannya ke Semula

Pemeriksaan TB

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang akan dilakukan untuk memastikan infeksi TB pada seseorang, yaitu:

• Rontgen thorax atau paru, untuk melihat apakan di area patu-paru terdapat infeksi TB.

• Cek dahak, dilakukan untuk mengetahui jenis TB, sehingga pengobatannya dapat disesuaikan.

• Tes Mantoux, dengan cara menyuntikan zat tuberculin dibawah kulit. Dalam waktu 48-72 jam, jika terjadi pembengkakan di area yang disuntikan, artinya positif terinfeksi bakteri penyebab TB.

 Baca Juga: Promo Spesial! ROUNN Luncurkan Exclusive Launch Tas Berkualitas Terbaik di Shopee Finest

Cara Mengatasi TB

Meski dapat menyebabkan kematian, TB dapat disembuhkan dengan pengobatan selama sedikitnya enam bulan, bergantung pada seberapa parah infeksi. Pemerintah bahkan telah menyediakan Poli DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) di setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit.

Keberadaan Poli DOTS ini untuk melayani keperluan pemeriksaan seperti cek dahak dan tes Mantoux, vaksinasi, dan pengobatan. Adapun TB dapat diobati oleh beberapa jenis obat berikut:

Tahap pengobatan pertama

• Pyrazinamide

• Isoniazid

• Rimpafisin

• Streptomisin

• Ethambutol

 

Tahap pengobatan pada pasien resisten

• Pyrazinamide

• Amikacin atau Kanamycin

• Ethionamide atau prothionamide

• Cycloserine 

• Capriomysin

• Ofloxacin

• Levofloxacin

 Baca Juga: Sudah Teruji! dr. Zaidul Akbar Bocorkan Rahasia Turunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet Ketat

Pada anak-anak dan bayi dapat diberikan imunisasi BCG (Bacille Calmette-Guerin) yang bertujuan untuk mengurangi dampak infeksi TB.

Itulah sebab, gejala, dan pengobatan infeksi TB yang perlu diketahui. Tutup mulut ketika batuk dan bersin untuk menghindari penyebaran. Jaga selalu kesehatan dengan pola hidup sehat, makan makanan sehat, olah raga teratur, dan istirahat yang cukup.***

Editor: Yuni Kartika

Sumber: siloamhospital.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah