Kisah Nyata Film KKN di Desa Penari, Penjaga dan Pengelola Rowo Bayu Ungkap Kejadian Sebenarnya

18 Mei 2022, 07:37 WIB
kolase poster film KKN di Desa Penari, dan Menteri BUMN Erick Thohir saat berbincang dengan penjaga dan pengelola Rowo Bayu, Sudirman yang menceritakan kejadian sebenarnya tentang mahasiswa yang KKN di Rowo Bayu.* /instagram.com/@erickthohir/

KABAR PRIANGAN – Film KKN di Desa Penari yang fenomenal ternyata mengundang perhatian Menteri BUMN Erick Thohir.

Bahkan saking tertariknya, Erick Thohir langsung bertemu dengan saksi hidup yang terlibat dalam kisah nyata dari film KKN di Desa Penari tersebut, yaitu Penjaga dan Pengelola Rowo Bayu, Sudirman.

Dalam akun instagramnya, Erick Thohir langsung berbincang-bincang dengan Penjaga dan Pengelola Rowo Bayu, Sudirman untuk menanyakan langsung kisah nyata tentang cerita KKN di Desa Penari.

Baca Juga: Link Nonton Film KKN di Desa Penari Versi Uncut dengan Kualitas HD. Lebih Menegangkan!  

“Siapa yang sudah menonton film KKN di Desa Penari? Cerita ini menarik kita gali. Seperti apakah cerita itu? Nah beliau ini lebih paham,” ujar Erick Thohir sambil mempersilakan Penjaga dan Pengelola Rowo Bayu, Sudirman untuk menceritakan kejadian sebenarnya.

Sudirman lantas menceritakan bahwa Film KKN di Desa Penari ini diambil dari kisah nyata dari enam mahasiswa yang melakukan KKN dari Surabaya pada tahun 2008.

“Berangkat dari enam mahasiswa yang melakukan KKN pada tahun 2008 lalu di Rowo Bayu,” katanya.

Baca Juga: Siaran Langsung SEA Games 2021 Futsal Putra Indonesia vs Thailand. Ini Jadwal Acara MNCTV Rabu 18 Mei 2022

Nah dalam studi kasusnya, kata dia, dari enam mahasiswa ini dua diantaranya ada ikatan asmara, sehingga dalam menjelajah itu keduanya tidak di situs, tapi keluar situs.

"Agak ke utaranya. Di situ (kedua mahasiswa ini) ketemu dengan seseorang, diajak mampir ke rumahnya. Sampai di rumahnya, (mereka) diberi suguhan dijamu makanan, dan lainnya,” kata Sudirman.

Dari obrolan mereka itu, kata dia, ke dua mahasiswa tersebut bertanya kepada si pemilik rumah. “Dan bertanyalah si mahasiswa, ini desa apa. Dijawablah ini Desa Penari,” kata Sudirman.

Baca Juga: Kota Tasikmalaya Darurat Sampah. LPLHI: Citra Sebagai Kota Resik Semakin Tergerus

Selanjutnya karena hari sudah sore, ke dua mahasiswa ini kemudian pamit pulang.

“Saat pulang itu (mereka) diberi bingkisan. Bingkisan ini bagus, kemasannya pakai kertas koran, gitu kan,” katanya.

Lalu, kata dia, bingkisan itu dimasukan ke dalam tas dan dibawa pulang. Mereka kemudian langsung ke lokasi wisata Rowobayu, dan bertemu dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya.

Baca Juga: Hati-hati dengan Jeratan Pinjaman Online. OJK Telah Membekukan 3.800 Pinjol Ilegal

“Dibawah tiang bendera itu ada bundaran bangunan. Teman-temannya di situ. Ceritalah mahasiswa ini bahwa dari atas dan ada desa, namanya Desa Penari,” katanya.

Nah, kata Sudirman, temannya protes karena tak ada desa di tempat yang ditunjukan itu.

“Gak mungkin ada desa, kata temannya. Ini saya diberi oleh-oleh, ayo dibuka,” cerita Sudirman, menirukan pembicaraan para mahasiswa itu.

Baca Juga: H. Jaka dan Putrinya, Tsaniah Nur Jannah Resmi Bergabung dengan Partai Gerindra

Tapi, kata dia, betapa terkejutnya para mahasiswa itu karena begitu bingkisan itu dikeluarkan dari tasm ternyata bukan lagi dibungkus koran kertas, tapi daun talas.

“Setelah dibuka, isinya kepala kera pak yang baru dipotong. Si laki-lakinya langsung pingsan, dan dalam beberapa hari kemudian meninggal,” kata Sudirman.

Selanjutnya, hanya berselang satu bulan, giliran si wanita yang meninggal. “Kemudian yang ceweknya menyusul satu bulan kemudian,” ujarnya.

Baca Juga: Adik Bupati Ciamis Menang Telak dalam Pilkades PAW Desa Kawali. Lawannya, Anak Kandung Sendiri

“Itu cerita yang sesungguhnya dari versi Kepala Desa Rowo Bayu,” lanjut Sudirman.

Erick Thohir yang mendengar cerita itu langsung berigidik. “Saya sudah ke Banyuwangi dua kali. Berarti nanti akan ada yang ketiganya, untuk berkunjung ke desa wisata. Tapi ke Desa Penarinya siang-siang saja,” kata Erick sambil tersenyum.

“Malam juga gak apa-apa, kita kawal,” balas Sudirman. Namun Erick Thohir tetap bilang siang-siang.

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan Janda Cantik Beranak Dua. Korban Ditemukan Keponakannya Dalam Kondisi Begini

“Siang-siang saja, nanti ada yang tertinggal, saya takut,” katanya sambil melepas tawa.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler