Ditembak Saat Kampanye, Kandidat Presiden Ekuador Fernando Villavicencio Meninggal

- 10 Agustus 2023, 18:44 WIB
Petugas polisi berjaga di lokasi Kandidat Presiden Ekuador Fernando Villavicencio terbunuh saat kampanye di Quito, Ekuador, Rabu 9 Agustus 2023 waktu setempat.*/Reuters
Petugas polisi berjaga di lokasi Kandidat Presiden Ekuador Fernando Villavicencio terbunuh saat kampanye di Quito, Ekuador, Rabu 9 Agustus 2023 waktu setempat.*/Reuters /

KABAR PRIANGAN - Kandidat Presiden Ekuador Fernando Villavicencio telah ditembak mati ketika ia meninggalkan sebuah acara kampanye di ibu kota Ekuador, San Francisco de Quito, Rabu 9 Agustus 2023 waktu setempat. Penembakan ini terjadi beberapa hari menjelang pemilihan umum yang isu utamanya adalah meningkatnya kekerasan dan kejahatan di Ekuador.

Video-video di media sosial menunjukkan Villavicencio, seorang mantan jurnalis dan politikus vokal dalam menyuarakan dugaan adanya hubungan antara kejahatan terorganisir dan politik. Saat itu ia dikelilingi oleh para pendukungnya dan dikawal oleh petugas keamanan Ekuador menuju sebuah mobil yang menjemputnya. Saat itulah suara tembakan terdengar dan orang-orang mulai berteriak dan berlindung.

Dilansir dari The Guardian, dalam pidato yang disiarkan di televisi setelah tengah malam, Presiden Ekuador, Guillermo Lasso, mengatakan bahwa pemilu akan tetap berjalan sesuai rencana, meskipun dalam keadaan darurat selama dua bulan. Pada pemilu kali ini, tentara akan ditugaskan untuk menjaga tempat-tempat pemungutan suara.

Baca Juga: Sinead O'Connor Dimakamkan Hari Ini, Ribuan Pelayat Penuhi Jalan ke Pemakaman Muslim Termasuk Sosok Terkemuka

Diapit oleh anggota kabinet dan otoritas pemilu, Guillermo Lasso mengatakan, "Kami setuju bahwa dalam menghadapi kehilangan seorang patriot dan pejuang, pemilihan umum tidak boleh ditangguhkan; sebaliknya, pemilihan umum harus tetap dilaksanakan dan demokrasi harus diperkuat".

Hari Berkabung Nasional selama 3 hari

Guillermo Lasso mengumumkan tiga hari berkabung nasional. "Saya ingin mengatakan kepada mereka yang ingin mengancam negara, kami tidak akan menyerahkan kekuasaan dan lembaga-lembaga demokrasi kepada kejahatan terorganisir meskipun mereka menyamar sebagai organisasi politik," tambahnya.

Sementara itu seorang tersangka dikabarkan meninggal dalam baku tembak tersebut. Sedangkan enam orang lainnya ditangkap.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x