Ditembak Saat Kampanye, Kandidat Presiden Ekuador Fernando Villavicencio Meninggal

- 10 Agustus 2023, 18:44 WIB
Petugas polisi berjaga di lokasi Kandidat Presiden Ekuador Fernando Villavicencio terbunuh saat kampanye di Quito, Ekuador, Rabu 9 Agustus 2023 waktu setempat.*/Reuters
Petugas polisi berjaga di lokasi Kandidat Presiden Ekuador Fernando Villavicencio terbunuh saat kampanye di Quito, Ekuador, Rabu 9 Agustus 2023 waktu setempat.*/Reuters /

Sehubungan dengan tragedi ini, paman Villavicencio, Galo Valencia, menyalahkan negara karena tidak memberikan keamanan yang cukup bagi keponakannya dan menggambarkan bagaimana dia mengira bahwa tembakan itu adalah kembang api yang diluncurkan oleh para pendukung sampai "kami melihat ada korban yang berjatuhan, darah, dan orang-orang yang terluka".

"Apa yang kami saksikan seperti sebuah film horor. Kematian kerabat saya. Saya tidak punya kata-kata untuk apa yang terjadi di negara ini. Mereka baru saja membunuh demokrasi," ujar Galo Valencia.

Kejahatan dan kekerasan melonjak di Ekuador

Pembunuhan Fernando Villavicencio terjadi di tengah lonjakan kejahatan kekerasan di negara kecil di Amerika Selatan itu. Keamanan di sana sangat minim, geng-geng perdagangan narkoba saling bersaing melakukan pembantaian di penjara. Diketahui, tingkat pembunuhan meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 2020 dan 2022. Lasso mengatakan setelah pembunuhan pada hari Rabu, "Kejahatan terorganisir telah melampaui batas dan mereka akan merasakan akibatnya".

Baca Juga: Terbukti! Fasilitas dan Faktor Ekonomi Bukan Segalanya, Marsini Siswi SD di Pangandaran Lolos ke OSN Nasional

Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat presiden yang maju dalam pemilihan awal yang akan diadakan pada tanggal 20 Agustus. Lebih dari separuh warga Ekuador mengatakan dalam sebuah jajak pendapat bahwa memperbaiki masalah ketidakamanan di negara itu adalah prioritas terbesar yang mendesak.

Rekan-rekan sesama kandidat Villavicencio menyatakan penyesalannya. Otto Sonnenholzner, Penyiar radio, politisi, dan ekonom Ekuador menulis di laman Twitternya: "Belasungkawa kami yang terdalam dan solidaritas yang mendalam kepada orang-orang terkasih Fernando Villavicencio. Semoga Tuhan menjaganya dalam kemuliaan-Nya. Negara kita sudah tidak terkendali".

Beberapa hari sebelum pembunuhannya, Villavicencio, yang berusia 59 tahun, mengatakan di televisi nasional bahwa ia telah menerima beberapa ancaman pembunuhan yang ia duga berasal dari pemimpin geng Choneros yang dipenjara, Alias Fito, yang memerintahkannya untuk berhenti menyebut namanya.***

 

 

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah