Network
KABAR PRIANGAN - Konflik antara Palestina dan Israel kian memanas. Bahkan, kini Israel stop pasokan listrik Gaza dan lakukan blokade total terhadapnya.
Buntut dari hal tersebut mengancam berbagai hal termasuk beroperasinya rumah sakit di Gaza. Israel menyatakan bahwa tidak akan ada pasokan listrik ke Gaza sebelum Hamas membebaskan para sandera. Akibat blokade total itu, banyak pihak yang kemudian menyoroti dan mengecam tindakan tersebut, termasuk salah satunya kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional.
HAM Internasional bahkan sampai menyerukan kepada seluruh negara untuk segera mengambil sikap atau tindakan kemanusiaan. Pasalnya, blokade total yang menyebabkan pemadaman listrik Gaza dapat menjadi dampak besar yang mengancam keberlangsungan operasi seluruh rumah sakit yang ada di Gaza.
Tak hanya kelompok HAM Internasional, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pun juga menyoroti konflik Palestina-Israel. ICRC bahkan memohon kepada kedua pihak, yakni Palestina-Israel untuk segera menghentikan penderitaan warga sipil. ICRC menyebut eskalasi perang ini mengerikan.
Fabrizio Carboni, Direktur Regional ICRC untuk Timur Dekat dan Timur Tengah juga mengungkapkan kekhawatirannya atas apa yang terjadi. Ia menuturkan bahwa pemadaman listrik di Gaza akan berisiko besar dan bisa mengubah rumah sakit di Gaza menjadi kamar mayat.
"Saat Gaza tanpa listrik, rumah sakit tidak mendapatkan listrik, bayi-bayi baru lahir di inkubator dan pasien-pasien lansia yang tergantung pada oksigen, menjadi berisiko. Dialisis ginjal terhenti dan rontgen tidak dapat dilakukan. Tanpa listrik, rumah sakit terancam jadi kamar mayat," ungkapnya dikutip Kabar-Priangan.com dari laman Antaranews.com.
Baca Juga: Desak Hentikan Perang, Jokowi: Akar Konflik yaitu Pendudukan Wilayah Palestina oleh Israel!
Bahkan, salah satu rumah sakit yang ada di Gaza, yakni Rumah Sakit Al-Shifa juga turut buka suara dan memohon kepada dunia agar memberikan bantuan. Hal yang diungkapkan oleh salah satu perwakilan dari Rumah Sakit Al-Shifa tersebut ialah menyatakan bahwa mereka menderita, dan hal itu merupakan SOS bagi seluruh dunia.
