Catatan Kelam Bank Kulit Israel, Tanpa Persetujuan Donor Hingga Pencurian Organ dari Jenazah Warga Palestina

- 23 November 2023, 14:27 WIB
Ilustrasi. Warga Palestina yang sedang dishalatkan.
Ilustrasi. Warga Palestina yang sedang dishalatkan. /Jordannews/

Otoritas medis Israel tidak menyangkal adanya penyiksaan dan pencurian organ tubuh Bilal. Saat itu, direktur Institut Kedokteran Forensik Israel, Chen Kugel, mengatakan bahwa keluarga Bilal bisa jadi benar karena mereka "mengambil semua yang bisa diambil dari semua tubuh yang datang ke Institut Kedokteran Forensik" tanpa persetujuan keluarga. Keluarganya tidak menerima penjelasan, permintaan maaf, atau kompensasi atas apa yang terjadi.

Israel Akui Pencurian Organ Tubuh Warga Palestina

Dalam sebuah film dokumenter tahun 2009 tentang kasus ini, terdapat pengakuan dari mantan direktur Institut Kedokteran Forensik Israel, Yehuda Hiss yang membenarkan adanya pencurian organ tubuh dari tubuh warga Palestina di institut tersebut. "Kami mengambil kornea mata, kulit, katup jantung, dan tulang... Hampir semuanya dilakukan secara tidak resmi untuk sebagian besar... dan tidak ada izin dari keluarga,” kata Hiss.

Baca Juga: Jadi Sponsor hingga 2030, Qatar Airways Teruskan Kerja Sama Mitra Maskapai Penerbangan Global dengan FIFA

Dalam studinya tentang penanganan jenazah warga Palestina di Pusat Kedokteran Forensik Abu Kabir di Tel Aviv, yang diterbitkan dalam sebuah buku berjudul "On Their Bodies," antropolog Meirav Feis menyatakan bahwa ia menyaksikan bagaimana mereka mengambil organ tubuh dari jenazah warga Palestina. Sebagai gantinya, mereka membiarkan tubuh para tentara tetap utuh.

Peneliti tersebut menambahkan, "Mereka mengambil kornea, kulit, dan katup jantung dengan cara yang membuat ketiadaan organ-organ tersebut tidak diketahui oleh orang yang bukan spesialis. Mereka mengganti kornea dengan badan plastik dan membuang kulit dari bagian belakang sehingga keluarga tidak melihatnya. Selain itu, tubuh orang yang meninggal digunakan di sekolah-sekolah kedokteran di universitas-universitas Israel untuk tujuan penelitian," ungkap Feis.

"Pada intifada pertama, tentara secara efektif mengizinkan lembaga tersebut mengambil organ tubuh warga Palestina di bawah prosedur militer yang mengharuskan membedah mayat tawanan Palestina. Prosedur autopsi disertai dengan pengambilan organ tubuh yang digunakan oleh bank kulit Israel, yang didirikan pada tahun 1985 untuk mengobati luka bakar yang diderita oleh tentara Israel,” jelas Feis.

Baca Juga: Hari ke-47 Rangkuman Peristiwa Penting Perang Israel-Hamas, Rabu 22 November 2023

Perdagangan Organ Tubuh Korban Palestina

Israel merupakan salah satu pasar terbesar untuk perdagangan organ tubuh manusia di dunia, dan terbesar di Timur Tengah. Laporan-laporan media mengungkapkan bahwa entitas Israel terlibat dalam pembunuhan warga Palestina untuk mencuri organ-organ dalam mereka secara ilegal dan memperdagangkannya dalam jaringan internasional ilegal.

Pada tahun 2009, Biro Investigasi Federal AS (FBI) menangkap seorang pemukim Israel bernama Levy Izhak Rosenbaum. Setelah menyelidikinya, terungkap bahwa ia berperan sebagai makelar dalam operasi penjualan organ di Amerika Serikat untuk kepentingan sel kriminal yang dipimpin oleh para rabi, politisi, dan pejabat pemerintah di Israel.

Wartawan Donald Boström, dalam investigasinya yang telah disebutkan di atas, menunjukkan adanya hubungan antara jaringan ini dengan pencurian organ tubuh para syuhada Palestina yang terjadi di "Israel". "Setengah dari ginjal yang ditransplantasikan kepada warga Israel sejak awal dekade pertama abad ke-21 dibeli secara ilegal. Otoritas kesehatan Israel memiliki pengetahuan penuh tentang kegiatan ini tetapi tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya," papar Boström.

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x