Tempat Pemakaman Berubah Nama, Warga Kampung Kebon Kalapa Protes

3 Maret 2021, 13:34 WIB
TPU Panyirapan di Jalan Bratayudha, Kecamatan Garut Kota, yang dipersoalkan warga karena namanya berubah menjadi TPU Kp. Sumbersari.  /kabar-priangan.com/ Dindin Herdiana

KABAR PRIANGAN - Warga Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut
Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikejutkan dengan adanya perubahan nama pada tempat pemakaman umum (TPU) di kampungnya.

Semula nama pemakam tersebut adalah TPU Panyirapan, kemudian setelah direnovasi namanya diubah menjadi TPU Kampung Sumbersari. Karuan saja perubahan tersebut menjadi isu hangat dikalangan warga yang bermukin di Kampung Kebon Kalapa.

TPU Panyirapan berada di kawasan Jalan Bratayuda tepatnya di perbatasan Kelurahan Regol dan Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Rina Gunawan Berhasil Turunkan Berat Badan 30 Kg

Setelah direnovasi--dibangun benteng pembatas dengan jalan raya, kemudian berubah nama menjadi "Pemakaman Umum Kp. Sumbersari, Kel. Ciwalen, Kec. Garut Kota". Perubah itu, terpampang pada gapura masuk areal pemakam.

"Kaget, kenapa tempat pemakaman itu berubah namanya dari TPU Panyirapan menjadi TPU Sumbersari. Mendingan kalau namanya menjadi Pemakaman Regol atau Pemakaman Ciwalen, sesuai lokasi makam," ujar Dedi warga yang bermukim di sekitar TPU, Rabu 3 Maret 2021.

Menurut Dedi, Kampung Sumbersari adanya disebelah Kampung Kebon Kalapa. Makanya ia mengaku tak habis pikir mengapa makam itu diberi nama dengan nama dengan kampung lain. "Ini mah ibaratnya sama saja makam yang ada di Garut disebut ada di Bandung. Alias nggak nyambung," selorohnya.

Baca Juga: Nekat Cabuli Wanita yang Sedang Mandi, TS Diamankan Polisi

Sementara itu, sesepuh Kampung Kebon Kelapa, H. Johan Zackarias menceritakan, pertama kali lahan itu dijadikan pemakam pada 1952.

Pada saat itu ada orang yang meninggal dunia karena bunuh diri dan jenazahnya dimakamkan di tempat itu. Informasi itu diperoleh H Johan dari Aki Ono sewaktu dia berusia 12 tahun.

"Dulu ada yang namanya Aki Ono sering ngobrol ke Pak Johan dan anak-anak lainnya waktu itu. Katanya pada tahun 1952 ada orang bunuh diri dan jenazahnya dikubur di sana. Sejak saat itu pemakaman itu diberi nama Panyiratan. Yang menanam pohon ki hujan di pemakaman Panyiratan juga Aki Ono," ujar H Johan menceritakan kembali obrolan dengan Aki Ono yang terjadi puluhan tahun silam.

Baca Juga: Ratusan anggota TNI Kodim 0613 Ciamis Disuntik Vaksin Serentak

Ia pun mengaku kaget siapa orangnya yang memberi nama makam menjadi Kp. Sumbersari. Karena yang dia tahu bahwa Kapung Sumbersari itu dimulai dari batas Jalan Bratayudha ke arah timur.

Informasi ini, kata dia, hanya sekadar mengingatkan saja jangan sampai merubah sejarah yang sudah berjalan lama karena rancu dalam pemberian nama. Selain itu bisa juga berdampak pada sisi administrasi.

Kepala Bidang Pemakaman dan Pertamanan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut Dangsani, menyarankan, terkait nama makam tersebut, agar warga mengirimkan surat ke DLH untuk merubah kembali nama makam umum tersebut ke nama semula.

"Ya, silahkan saja warga mengirim surat permohonan perubahan nama makam ke nama semula," katanya.***

 

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler