KBM Tatap Muka di Tasikmalaya Belum Dizinkan, Kadisdik: Baru 20 Persen Guru di Kota Tasik Divaksin

16 Maret 2021, 19:05 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Sama halnya dengan jenjang SMA dan SMK, seluruh sekolah di Tasikmalaya mulai TK hingga SMP masih belum diizinkan menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

Kasus Covid-19 yang masih terus bertambah di Kota Tasik itu menjadi alasan utama belum diizinkannya KBM tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi mengatakan, pihaknya dan perwakilan dari sejumlah sekolah sebenarnya telah merencanakan untuk menggelar KBM tatap muka pada awal Maret.

Baca Juga: Dinkes Pastikan Guru di Kecamatan Leles Garut, Sakit Bukan Karena Vaksin

Tujuannya, agar para siswa sempat merasakan KBM tatap muka beberapa bulan sebelum tahun ajaran 2020/2021 berakhir.

"Pertimbangan untuk segera dilakukan KBM tatap muka, karena banyak siswa, terutama jenjang (SD), yang belum paham materi ketika harus belajar daring. Mereka banyak yang belum bisa baca tulis dan calistung, mungkin ada 30-40 persen siswa kelas 1 SD banyak yang belum bisa menghitung dan membaca," kata dia saat dihubungi Selasa, 16 Maret 2021.

Bahkan lanjut Budiaman, pihaknya telah mengusulkan rencana itu ke pimpinan daerah.

Baca Juga: TNI-POLRI Bersinergi Bangun Jembatan Gantung di Sungai Cipeles Sumedang

Namun, dengan alasan kasus Covid-19 masih cukup tinggi, izin tak juga diberikan.

Alhasil, hingga saat ini sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Tasikmalaya belum menggelar KBM tatap muka.

Selain itu, ia menambahkan, terdapat surat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) agar sekolah tidak dulu menggelar KBM tatap muka.

"Jadi sampai saat ini belum ada yang diizinkan," kata dia.

Baca Juga: Mudik Lebaran Tahun Ini Tidak Dilarang

Menurut Budiaman, pemberian izin untuk sekolah dapat menggelar KBM tatap muka juga harus didukung dengan pelaksaan vaksinasi kepada guru.

Sementara, pada tahap pertama vaksinasi untuk pelayan publik, jatah vaksin untuk guru sangat terbatas.

Ia menyebutkan, pada tahap pertama vaksinasi untuk pelayan publik, hanya sekira 20 persen dari total keseluruhan guru di Kota Tasikmalaya yang mendapat jatah vaksinasi akibat vaksin yang terdistribusi ke Kota Tasikmalaya masih sangat terbatas.

Baca Juga: Kabupaten Ciamis Kembali Lakukan Vaksinasi Massal, Sekda : Target 2043 Orang Lakukan Vaksinasi

Budiaman berharap, KBM tatap muka dapat dilakukan pada tahun ajaran baru. Menurut dia, KBM tatap muka sebaiknya dilakukan setelah semua guru menjalani vaksinasi.

"Kita juga kan harus mengutamakan keselamatan siswa dan guru, meski dampaknya efektivitas pembelajaran daring belum seperti tatap muka," kata dia.

Ihwal masih adanya anggapan guru tak bekerja maksimal saat pembelajaran dilakukan secara daring, Budiaman menegaskan, selama ini justru beban kerja guru lebih berat.

Baca Juga: KCD Pendidikan Jabar Wilayah XII/Tasikmalaya Pastikan KBM Tatap Muka Mulai Tahun Ajaran Baru 2021-2022

Sebab, tak semua siswa memiliki fasilitas untuk melakukan pembelajaran secara daring.

Alhasil, ada juga guru yang harus berkeliling mengunjungi siswanya satu per satu.

"Mereka sebagai guru juga memiliki beban moral untuk mendidik siswa dengan baik," kata dia.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler