Mak Oneh (65) Orang Tua Korban Kecelakaan Maut di Kampung Harendong, Masih 'Shock'

4 April 2021, 09:30 WIB
Mak Oneh (65) orang tua Almarhum Dede Hidayat (12) yang meninggal pada kecelakaan truk yang menabrak madrasah, menerima tamu yang tazkiah di rumahnya di Kampung Harendong, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Sabtu 3 April 2021 /kabar-priangan.com/ Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN -Mak Oneh (65) orang tua dari Alm. Dede Hidayat (12) kelihatan masih shock.

Raut mukanya terlihat masih merasakan kesedihan yang mendalam atas kepergian anaknya, yang menjadi korban kecelakaan truk yang menabrak Madrasah Yayasan Nurul Barokah di Kampung Harendong, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jumat 2 April 2021.

Sebelum peristiwa itu terjadi, ia mengaku tidak mendapat firasat apa-apa.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Garut, Truk Seruduk Madrasah Korbannya Kebanyakan Anak-anak

Hanya saja anaknya Dede Hidayat (Alm), pernah meminta jika selepas lulus sekolah dasar (SD) ingin melanjutkan pendidikan dipesantren di wilayah Tarogong.

"Teu aya firasat naon-naon. Mung murangkalaih teh nyarios pami tamat sakola hoyong masantren di Tarogong. (Tidak ada firasat apa-apa, Hanya saja dia sebelum meninggal dunia pernah bicara ingin mesantren di Tarogong)," katanya, Sabtu 3 April 2021.

Ia menuturkan, almarhum merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Sedangkan ayah almarhum, Aam sudah meninggal dunia sejak 4 tahun lalu.

Baca Juga: Babak Kualifikasi Bola Voli Porprov Tanpa Penonton, Pemain dan Ofisial Wajib Test Swab

Menurut dia, waktu peristiwa itu terjadi ia sedang berada di rumahnya di Kampung Harendong, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan tak jauh dari lokasi kecelakaan.

Ia diberi tahu tetangganya jika ada sebuah truk yang menabrak madrasah tempat anaknya sedang belajar mengaji.

Setelah sampai di TKP (tempat kejadian perkara) suasana sudah mencekam.

Baca Juga: Akibat Sudah Lapuk, Rumah Pasangan Lansia Ini Roboh setelah Diterpa Hujan Angin

Jerit tangis, dan pekikan 'Allahuakbar' bersatu dalam keharuan.

Orang-orang tampak berkerumun. Sebagian berlarian menolong korban yang kebanyakan anak-anak itu.

Dan, alangkah shock-nya dia, di antara korban yang terseret truk itu didapati anak bungsunya sudah terkapar bersimbah darah tertimpa badan truk.

Baca Juga: Dua Tahanan Kejaksaan Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya Kabur saat Menjalani Isolasi

Petugas dan masyarakat di sana sudah memberikan pertolongan kepada korban. Namun takdir berbicara lain. Nyawa Dede Hidayat tak bisa tertolong.

"Inna lillahi wa Inna illaihi rojiun," ucap Mak Oneh mengiringi kepergian anaknya untuk selamanya.

"Basa kajantenan abi nuju dibumi, teras ka lokasi ari pek teh pun anak anu katindihan ku mobil teh. (saat kejadian saya lagi di rumah terus ke lokasi ingin melihat kecelakaan. Ternyata korban yang tertimpa badan truk itu anak saya" ucapnya terbata-bata.

Baca Juga: Pasca Aksi Duel Berdarah, Pedagang di Sekitar Lokasi Sepi Pembeli dan Memilih Tutup

Akan tetapi, kata Mak Onah semua itu takdir dari Yang Maha Kuasa, dan kita harus ikhlas menerimanya. "Ya, harus ikhlas," tuturnya.

Laporan terakhir jumlah korban kecelakaan maut dari truk yang menabrak madrasah, seluruhnya 31 orang. Terdiri dari 28 anak didik, dua guru, dan satu pengemudi.

Adapun korban meninggal dunia berjumlah 3 orang yaitu 2 siswa madrasah dan sopir truk bernama Suhada (50)***

 

 

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler