Para Seniman Kota Tasikmalaya Menggali Inspirasi di Museum Affandi Yogyakarta

8 April 2021, 19:15 WIB
Rombongan seniman dari Kota Tasikmalaya mengunjungi Museum Affandi, Jalan Adisucipto, Yogyakarta, Kamis 8 April 2021 /kabar-priangan.com/ Nazarudin Azhar/

KABAR PRIANGAN - Tahun 1981, di suatu siang yang cerah di Bali, Affandi bersiap untuk melukis. Kanvas cukup besar membentang di depannya, tube cat telah tersusun, dan penari barong sebagai model lukisan, juga telah bersiaga.

Dengan setelan khas saat melukis, kaos oblong putih dan celana kolor, Affandi telah duduk bersila. Tapi saat akan memulai melukis, tiba-tiba gerimis turun.

Affandi yang biasa melukis di alam terbuka, jelas tak bisa melawan hujan. Melukis pun gagal, dan ia kembali ke losmen.

Baca Juga: Seniman Muda Tasik Belajar Gamelan Jawa, Saat Muhibah ke Yogyakarta

Affandi sangat kesal. Di losmen ia pun menggambar wajahnya sendiri sambil berkaca di cermin, menumpahkan kekesalannya. Hanya satu jam, lukisan itu selesai.

Kartika, putri Affandi yang menemani sang maestro saat itu berkomentar sambil memperhatikan lukisan yang masih basah tersebut, "Wajah Papih lebih tampan dari barong yang tadi," katanya.

Mendengar celotehan putrinya, Affandi terkekeh. İa merasa senang, dan rasa kesalnya pun lenyap.

Baca Juga: Ngikis di Situs Dalem Margayuda Jajawar Banjar, Jadi Ajang Bersihkan Diri dari Dosa Jelang Ramadan

Lukisan itu kemudian oleh Affandi diberi judul "After Failed to Paint ", bertarikh 1981. Lukisan tersebut kini menjadi salah satu dari puluhan lukisan yang tersimpan di Museum Affandi, Jl. Adisucipto, Gajah Wong, Yogyakarta.

Kisah mengenai lukisan itu diceritakan dengan fasih oleh Hudan (65), yang menjadi pemandu saat rombongan seniman dari Kota Tasikmalaya, mengunjungi Museum Affandi, Kamis (8/4/2021) siang.

Kunjungan ke Museum Affandi mengisi kegiatan "Apresiasi & Pentas Seni 2021" yang digelar Disporabudpar Kota Tasikmalaya di Yogyakarta.

Baca Juga: 93 Napi Lapas Tasikmalaya Positif Covid dengan Status OTG

Kunjungan ini difasilitasi oleh Hj. Rukmini Yusuf Affandi, istri Plt. Wali Kota Tasikmalaya, yang tak lain adalah putri Affandi. Rukmini sendiri tidak ikut dalam rombongan, ia mengontak pihak museum dari Tasikmalaya.

"Setelah setahun lebih kami tutup karena pandemi, baru hari ini kami kembali menerima pengunjung sebanyak ini. Sebelumnya kami tutup dan selalu menolak kunjungan," ujar Hudan.

Protokol kesehatan pun diberlakukan dengan ketat. Pengunjung dicek suhu tubuh sebelum masuk, dan wajib memakai masker serta mencuci tangan.

Baca Juga: Asyik Indehoy di Hotel, Pasangan Tanpa Ikatan Nikah Digerebek Petugas Gabungan

Di tengah jejeran lukisan, Yusa Widiana, seorang seniman lukis Tasikmalaya, tak henti berdecak kagum.

"Bagi saya, selalu ada getaran yang membuat saya merinding saat melihat langsung lukisan Pak Affandi. Energinya luar biasa," ujar Yusa.

İa dan yang lainnya selama satu jam menikmati lukisan karya Affandi, juga karya Kartika dan Rukmini di galeri yang terpisah di komplek museum tersebut.

Kartika yang hadir menyambut gembira kedatangan tamu dari Tasikmalaya. Di usianya yang ke 86 tahun, dari atas kursi roda ia masih tampak semangat dan ceria. "Wilujeng sumping ka sadayana," ujarnya dalam Bahasa Sunda yang fasih.

Baca Juga: Bupati Garut Buka Acara 'Diseminasi Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan'

Kartika banyak menjawab pertanyaan dari para seniman Tasik yang ingin tahu lebih jauh tentang sosok Affandi. Kartika pun bercerita sambil sesekali melayani permintaan tanda tangan dan foto bersama.

Di Museum Affandi, para seniman dari Kota Tasikmalaya itu tampak belajar banyak. Meski sebagian besar adalah pekerja seni di luar seni rupa.

Perjuangan Affandi dalam mendedikasikan hidupnya pada seni rupa, adalah kebesaran seniman yang dalam setiap karyanya tersimpan jejak semangat, doa, dan kerja keras. Karya-karya Affandi sejak mula, saat masih bergelut dengan naturalisme, realisme, lalu beranjak jauh ke rentang ekspresionisme, hingga karyanya mendunia, adalah teladan ketekunan dan cinta yang keras kepala pada seni yang dicintainya, yakni seni lukis.

Baca Juga: Oknum Debt Collector Diamuk Massa, Tiga Motor Mereka Dilempar ke Sungai

Energinya yang menggelora, tersaji dalam jejeran lukisan di museum yang kini menjadi tujuan wisata dunia tersebut.

Setelah menikmati lukisan dan benda bersejarah dari perjalanan hidup Affandi, juga setelah ngobrol banyak dengan Kartika, rombongan pun pamit. Beberapa orang membeli cinderamata berupa kaos, tas, buku, dan yang lainnya. (Nazarudin Azhar)***



Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler