Meski Boleh Pulang Kampung, Seniman Rambut Asal Garut Pilih Tak Mudik, Begini Alasannya

6 Mei 2021, 07:21 WIB
Ilustrasi potong rambut /Pixabay/

KABAR PRIANGAN - Ketua Asosiasi Seniman Rambut Garut (Asgar), Irawan Hidayah (42), menyebutkan pihaknya sangat mengapresiasi kebijakan Pemkab Garut yang memperbolehkan para pekerja yang berada di luar Garut mudik pada Lebaran tahun ini.

Kebijakan ini termasuk bagi para seniman rambut atau tukang pangkas rambut yang mencari nafkah di luar Garut yang jumlahnya cukup banyak.

Namun demikian, Irawan memastikan tidak semua seniman rambut Garut bisa mudik pada Lebaran tahun ini. Hal ini dikarenakan berbagai alasan atau permasalahan yang saat ini dihadapi para seniman rambut Garut.

Diungkapkannya, kondisi para tukang pangkas rambut yang berada di luar Garut saat ini cukup memprihatinkan.

Baca Juga: Jelang Idulfitri, Bupari Garut Ingatkan PNS Tolak Gratifikasi

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah sangat berdampak terhadap perekonomian mereka akibat pendapatan yang menurun drastis.

"Kami sangat mengapresiasi kebijakan Pemkab Garut yang memperbolehkan orang Garut yang bekerja di luar termasuk para seniman rambut untuk mudik. Namun saat ini kondisi para seniman rambut yang bekerja di luar Garut tengah dalam kesulitan akibat menurunnya pendapatkan karena Covid-19," ujar Irawan saat dihubungi, Rabu 5 Mei 2021.

Tak tanggung-tanggung, tutur Irawan, penurunan pendapatan yang dialami para seniman rambut yang bekerja di luar Garut selama masa pandemi Covid-19 hampir mencapai 80 persen.

Kondisi ini tentu sangat menyulitkan mereka sehingga jangankan untuk mudik, untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari saja sangat menyulitkan mereka.

Baca Juga: Tidak Menerima Gaji 16 Bulan, Puluhan Guru Bantu Datangi Disdik Garut

Irawan berharap, Pemkab Garut bukan hanya memperbolehkan mereka mudik akan tetapi juga harus mempasilitasi keperluan mereka untuk mudik, terutama kendaraan.

Selain itu, Pemkab Garut juga harus bisa memberikan jaminan kepada seniman rambut Garut yang mau mudik bisa benar-benar lolos di perjalanan sehingga sampai di kampung halaman dengan lancar.

Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan Pemkab Garut bahwa warga Garut yang bekerja di luar daerah diperbolehkan untuk mudik itu tak bisa menjamin jika para seniman rambut Garut yang akan mudik bisa benar-benar sampai di kampung halaman dengan lancar.

Apalagi dari informasi yang didapatkannya, penjagaan yang dilakukan aparat kepolisian dan TNI sangat ketat hampir sepanjang perjalanan terutama di daerah-daerah perbatasan.

Baca Juga: Polres Garut Perketat Pos Penyekatan, Personil Bersenjata Akan Diterjunkan di Titik Rawan Kamtibmas

"Kalau memang mengharapkan kami bisa mudik, seharusnya Pemkab Garut bukan hanya mengeluarkan pernyataan kami boleh mudik akan tetapi juga mempasilitasi serta memberi jaminan. Kalau hanya memperbolehkan saja, saya rasa percuma saja karena belum tentu kami bisa mudik," katanya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut secara resmi telah memperbolehkan warga Garut yang bekerja di luar daerah untuk mudik pada Lebaran tahun ini.

Kebijakan itu diberlakukan terutama untuk para pekerja yang keluarganya berada di Garut, termasuk para seniman rambut atau tukang pangkas rambut asal Garut yang tersebar di sejumlah kota-kota besar lainnya.

Kebijakan yang dikeluarkan Pemkab Garut tersebut tentu saja disambut baik para seniman rambut yang selama ini mencari nafkah di kota lain.

Baca Juga: Kapolres Garut Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2021

Seperti diwartakan sebelumnya Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman memperbolehkan warganya yang bekerja di luar Garut untuk pulang kampung dan berlebaran bersama keluarga di kampung halamannya.

Namun ada pembatasan, warga yang diperbolehkan mudik adalah mereka yang
tidak menetap di luar Garut alias hanya bekerja saja dan keluarganya berada di Garut.

Helmi mencontohkan, warga Garut yang bekerja di luar dan boleh mudik Lebaran di antaranya tukang cukur karena anak dan isteri mereka tetap berada di Garut.

Baca Juga: RSUD Garut Kekurangan Kursi Roda: Pasien Digendong, Bupati Geleng-geleng Kepala

Oleh karenanya, Pemkab Garut pun memperbolehkan para tukang cukur yang mencari nafkah di luar Garut untuk pulang kampung.

Helmi juga menegaskan, kebijakan bahwa warga Garut yang bekerja di luar Garut boleh mudik hanya berlaku sebelum tanggal 6 Mei 2021.

Karena sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat, mulai tanggal 6 Mei 2021, seluruh moda transportasi sudah tidak diperbolehkan untuk beroperasi.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler