Kematian Meningkat, Petugas Kamar Mayat RSUD Buat Peti Mati Jenazah Covid Dadakan

23 Juni 2021, 14:46 WIB
Petugas kamar mayat RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya terpaksa harus membuat peti mati khusus jenazah Covid-19 secara dadakan untuk memenuhi kebutuhan peti mati pasien Covid. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Jumlah kematian Covid-19 meningkat, petugas kamar mayat RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya terpaksa harus membuat peti mati khusus jenazah Covid-19 secara dadakan untuk memenuhi kebutuhan peti mati pasien Covid.

Stok peti mati sesuai protokol kesehatan bagi jenazah muslim telah habis setelah hampir tiap hari mengurus pasien meninggal akibat virus Covid-19 di Kota Tasikmalaya.

Jenazah pasien Covid-19 pun terpaksa antri untuk dimakamkan karena sesuai protokol kesehatan wajib memakai peti mati supaya tak menyebarkan virus berbahaya ke lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Dede: Apa Salahnya Jika Pemuda Pancasila Menggelar Lomba Mengaji?

"Ini kami membuat peti mati dadakan sesuai anjuran protokol kesehatan bagi jenazah Covid-19 muslim, soalnya stok persediaan habis setelah banyak pasien corona meninggal. Hampir tiap hari ada yang meninggal akibat Covid-19. Kemarin saja 6 orang, kemarinnya lagi 10 orang, tadi malam juga ada lagi lebih satu orang," ujar salah seorang petugas Kamar Mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Dona Dermawan, Rabu (23/6/2021).

Kondisi tersebut ujar dia, membuat kewalahan petugas kamar mayat dan penggali kuburan akibat stok peti mati habis.

Dalam sepekan terakhir ini, jumlah kematian akibat Covid-19 terus meningkat.

Baca Juga: Belajar dari YouTube Pria Asal Rancakalong Rakit Pesawat Aeromodelling

Dona menambahkan, pembuatan peti mati dadakan ini dikebut tanpa henti sampai harus kerja selama 24 jam.

Soalnya ujar dia, mereka bertanggungjawab sampai ke proses pemakaman khusus pasien meninggal akibat Covid-19.

"Kami terus bekerja cepat, karena jenazah harus dimakamkan secara cepat dan aman sesuai protokol kesehatan dan tentunya secara agama juga," tambahnya.

Baca Juga: Mantan Terpidana Teroris Meninggal, Dinyatakan Terpapar Covid-19

"Kalau sebelumnya itu paling satu atau dua orang kadang tidak ada. Tapi, sepekan ini jumlah kematian sangat banyak setiap harinya," ujar dia.

"Kendalanya ini kalau habis peti matinya, kami harus buat dadakan secara cepat," pungkasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, membenarkan jumlah kematian pasien Covid-19 di Kota Tasik meningkat dalam sepekan ini.

Baca Juga: Pelaku Pengeroyokan dan Pembacokan Diamankan Satreskrim Polres Garut

Bahkan ujar dia, kasusnya ada yang seharinya bisa mencapai 9 atau 10 pasien meninggal dunia.

"Total dari awal bulan sampai hari ini sudah ada 67 pasien meninggal akibat Covid-19. Kami harap warga waspada dan meningkatkan protokol kesehatan secara benar. Kami pemerintah sedang berjibaku melakukan berbagai upaya supaya kondisi ini cepat berlalu," kata Yusuf.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler