Kondisi Terakhir Korban Keracunan Massal di Ponpes Al-Muawanah Garut

31 Agustus 2021, 19:14 WIB
Asda 1 Bidang Pemerintahan Kesejehtaraan Pemkab Garut, Suherman, memantau korban keracunan massal di Puskesmas Kersamanah Selasa 31 Agustus 2021. Korban keracunan adalah santri di Pasantren Al-Muawanah Kampung Parakan Salah, RT 03/08 Desa Sukamerang, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut. /kabar-priangan.com/ Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Korban keracunan massal di Pasantren Al-Muawanah Kampung Parakan Salah, RT 03/08 Desa Sukamerang, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut mulai berkurang karena sebagian korban sudah pulih dan sudah diperbolehkan pulang.

Demikian disampaikan Asda 1 Bidang Pemerintahan Kesejehtaraan Pemkab Garut, Suherman, Selasa 31 Agustus 2021.

Ia menuturkan kronologis kejadian tersebut bermula pada acara pengajian rutin bulanan di pesantren tersebut.

Pada acara terakhir hari Senin 30 Agustus 2021 sekitar pukul 14.00 WIB para santri diberikan makanan berupa nasi bungkus.

Baca Juga: Dibelenggu Keadaan, Dua Dekade Posstheatron Garut Dirayakan dengan Permenungan

"Sekitar pukul 15.00 sore para santri mulai merasakan mual dan pusing, sehingga dilarikan ke UPT Puskesmas terdekat yakni Puskesmas Sukamerang untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan medis," ujarnya.

Menurut Suherman, dugaan sementara sebanyak 58 santri mengalami keracunan tersebut.

Selanjutnya untuk memastikan gejala keracunan ini maka tim medis Kersamanah melakukan uji lab terhadap makanan yang dikonsumsi oleh santri tersebut.

"Sampai dengan pukul 20.30 malam dan untuk menjaga protokol kesehatan dan menghindari penumpukan pasien. Maka korban dibagi tiga dan sebagian dipindahkan ke UPT Puskesmas Cibatu dan UPT Puskesmas Limbangan" ujarnya.

Baca Juga: Prihatin! Dampak dari Covid- 19, Banyak Anak Jadi Yatim Piatu, Pemkab Garut Segera Lakukan Ini....

Selanjutnya, kata Suherman, para korban baik yang dirawat di Puskesmas Kersamanah, Cibatu maupun Limbangan dibebaskan dari segala biaya perawatan alias gratis karena kasus ini merupakan kejadian luar biasa (KLB).

"Jadi semua biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah. Alhamdulilah sampai saat ini yang masih dirawat tinggal beberapa orang saja," ujar Suherman.

Adapun instansi yang terlibat dalam penanganan tersebut di antaranya BPBD, Forkopincam Kersamanah, Limbangan, dan Cibatu, Baznas, Tagana, Satpol PP, dan unsur desa setempat.***

 

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler