Pemkot Banjar Dorong Petani Generasi Milenial Jadi Petani 'Berdasi'

21 September 2021, 19:32 WIB
Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih saat motivasi generasi milenial menjadi juragan tani sukses di aula Somahna Bagja Dibuana, Setda Banjar, Selasa 21 september 2021. /kabar-priangan.com/ D. Iwan/

KABAR PRIANGAN - Pemerintah Kota (Pemkot ) Banjar bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Banjar dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Banjar terus berupaya mendorong kemajuan petani, menjadi "juragan" tani yang sukses di masa mendatang.

Upaya memotivasi dan merubah imej petani "berdaki" jadi petani "berdasi" itu dilakukan melalui "Pelatihan Manajemen Agribisnis Petani Milenial" di aula Somahna Bagja Dibuana Setda Banjar, Selasa 21 Selasa 2021.

Pelatihan yang mengambil tema, " Membangun Agribisnis Mulai dari Generasi Milenieal" itu dibuka Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih dan dihadiri para pejabat di lingkungan Pemkot Banjar.

Baca Juga: Kisah Guru Penggerak di Selatan Garut, Belajar Daring dengan Berburu Sinyal di Kandang Domba

Adapun peserta yang mengikuti pelatihan tersebut yaitu perwakilan santri dari  ponpes di Banjar, pelajar, karang taruna, dan elemen terkait lainnya. 

Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih berharap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Banjar dan generasi milenial mendukung percepatan agropolitan Kota Banjar. Termasuk pertumbuhan agrobisnis.

"Sektor pertanian teruji mengalami kenaikan di tengah pandemi Covid-19, mencapai 24 persen. Padahal, sektor lain seperti ritel mengalami penurunan sekitar 40 persen," ujar Hj. Ade Uu Sukaesih.

Baca Juga: Seorang Remaja Dilaporkan Hilang Saat Mendaki Gunung Guntur di Garut Jawa Barat

Menurut Hj. Ade, kenaikan sektor usaha pertanian ini sebagai peluang bagi petani generasi milenial, menjadi juragan tani yang sukses. Baik, bidang pertanian, perikanan, maupun peternakan.

"Tentunya dari petani yang berinovasi dan kreatif itu, memiliki nilai tambah penghasilan. Mempercepat terwujudnya jadi juragan ikan, juraga ternak, juragan bawang dan juragan lainnya ," ujarnya.

Menurutnya, untuk menuju status juragan disektor pertanian dan sektor ekonomi lainnya tentu saja harus diawali dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), seperti mengikuti berbagai pelatihan.

Baca Juga: Truk Tabrak Bus Hingga Terguling Menutup Badan Jalan di Kota Banjar

"Konsumen dan pasar ada di sekililing kita selama ini. Masih serba dibutuhkan di Banjar. Jangan selalu impor dan impor saja, didatangkan dari luar," ucapnya.

Kepala DKPPP Kota Banjar, H. Aswin, mengatakan melalui pola agrobisnis hasil pertanian, perternakan, dan perikanan akan memiliki nilai tambah penghasilan.

"Mutu prodak hasil pertanian berpeluang meningkat, lebih mahal. Misalnya saat musim rambutan dan belimbing, dibuatnya semacam jus atau manisan," ujarnya.

Baca Juga: Temu Karya Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Garut, Luncurkan Buku Motivasi Mutu Pendidikan

Kemudian, saat jelang Hari Raya Kurban, bisa melakukan penggemukan hewan kurban. Hal ini dilakukan jangan sampai terus mendatangkan hewan jurban dari luar Kota Banjar. Atau, setidaknya pasokan hewan kuban dari luar bisa dikurangi sedemikian rupa.

"Seiring kebutuhan ternak di Kota Banjar hingga sekarang masih kurang, dan selalu ada yang didatangkan dari luar Banjar," katanya.

Ketua HKTI Kota Banjar, Kusnadi, mengatakan melalui pelatihan sehari ini diharapkan  mampu meningkatkan SDM generasi milenial dalam keterampilan agrobisnis.

"Sehari ini, dihadiri 100 peserta pelatihan santri dari pesantren, karang taruna dan pelajar di Kota Banjar. Semoga saja, imej petani berdaki berubah menjadi berdasi yang dimulai dari gerakan petani generasi milenial," ujarnya.*** 

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler