Waduk Jatigede Jadi Inspirasi Berkembangnya Pengusaha Tahu Sari Alam Sumedang

23 September 2021, 11:45 WIB
Ade Juanda (60) pemilik Rumah  Makan Tahu Sari Alam /kabar-priangan.com/Devi Supriyadi/

KABAR PRIANGAN  - Makanan khas tahu hingga ini tetap menjadi ikon panganan favorit Sumedang.
Panganan yang terbuat dari kacang kedelai itu, tidak hanya punya cita rasa empuk dan gurih, tapi juga kaya akan protein.

Hingga kini banyak pengusaha yang mengembangkan panganan tahu di berbagai daerah di Sumedang.Tidak hanya di Sumedang, diluar daerah Sumedang pun banyak pedagang yang berjualan makanan khas Sumedang tersebut. 

Salah satu produsen tahu yakni Tahu Sari Alam di Citegal, Kecamatan Cisitu kini menjadi salah satu produsen besar yang berada di wilayah Sumedang Timur dan berkembang dengan tetap mempertahankan cita rasa yang tinggi.

Baca Juga: Atlet Anggar Jawa Barat Asal Sumedang Optimis Raih Dua Emas di PON Papua

Ade Juanda (60), sang pemilik Rumah Makan Tahu Sari Alam, memaparkan perjalanan kesuksesannya dalam mengembangkan panganan tahu.

Bagi ade, Tahu Sumedang telah banyak mengubah hidupnya. Berawal dari seorang pedagang gorengan dengan kios yang kecil pada tahun 1989, ia kini menjadi salah seorang pengusaha Tahu Sumedang yang sukses. 

Dari hasil kerja keras pria asal Cisitu  Sumedang tersebut, selain bisa menghidupi keluarganya, kini ia juga sudah memiliki pabrik dan bisa menghidupi 18 karyawannya. 

Baca Juga: SMAN 1 Cimalaka Juarai Lomba Cerdas Cermat Dalam Peringatan Hari Koperasi Nasional

"Saya mulai jualan gorengan pada tahun 1989, saat itu hanya kios kecil yang saya punya untuk berjualan. Melihat hasil kurang menguntukngkan, saya pun sempat berhenti berjualan dan mencoba mencari pekerjaan lain," ujarnya, Kamis 23 September 2021.

Berfikir keras dalam usaha berdagang terus ia coba. Hingga akhirnya pada tahun 2016 mulai mencoba berjualan Tahu Sumedang. Yang membuat ia optimis pada saat itu adalah keberadaan Waduk Jatigede yang sudah mulai dibendung dan aktivitas masyarakat khususnya pengendara mengalami peningkatan.

"Nah saat itu Waduk Jatigede sudah mulai dibendung. Otomatis aktivitas masyarakat jadi meningkat. Dari situ saya kepikiran bagaimana kalau membuka usaha tahu Sumedang dan menambah inovasi dalam mengolah tahu lebih enak dan gurih", ujar Ade, saat ditemui di Rumah Makan Tahu Sari Alam.

Baca Juga: Warga Bandung Ditemukan Membusuk Terikat Tali Plastik di Lehernya di Sekitar Cadas Pangeran

Ade menambahkan, saat memulai produksi Tahu Sumedang, ia masih menggunakan alat tradisional dengan hasil produksi hanya 9 ancak. Kini bisa produksi lebih banyak ditambah dengan alat produksi modern dan bisa meraih omzet hingga ratusan juta perbulan

"Awal produksi tahu saya masih manual pakai batu dan hanya bisa menjual 9 ancak perharinya. Alhamdulilah seiring waktu, banyak pengendara yang membeli, bahkan banyak juga pesanan untuk dijual lagi hingga akhirnya bisa memproduksi hingga 250 ancak dalam sehari", ucapnya.

Rasanya yang enak dan gurih renyah, tahu hasil produksinya terus mengalami peningkatan. Tidak sedikit kendaraan pribadi maupun kenderaan umum singgah ke Tahu Sari Alam untuk mencicipi ataupun untuk dijadikan oleh- oleh.

Baca Juga: Sumedang Siap Dijadikan Role Model Pemulihan Ekonomi Daerah Melalui Transformasi Digital

"Rasanya enak ya, gurih dan ada krispinya gitu. Apalagi pas dimakan masih hangat. Iya saya sengaja kesini mau beli buat oleh-oleh juga" ungkapnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler