Cerita Mistis Selama 6 Hari Hilang di Gunung Guntur, Gibran MengakuTak Pernah Bertemu Malam, Haus dan Lapar

24 September 2021, 22:13 WIB
Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, banyak menyimpan cerita mistis. Salah satunya diceritakan Gibran yang sempat hilang di Gunung Guntur. Ia mengaku selama hilang tak pernah merasakan bertemu malam. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Ada hal ganjil berbau mistis yang terungkap dalam kasus hilangnya Muhammad Gibran Arrasyid (14), pendaki yang sempat dinyatakan hilang di kawasan Gunung Guntur, Kabupaten Garut hampir sepekan yang lalu. Ia dilaporkan hilang sudah selama enam hari tepatnya sejak Minggu 19 September 2021.

Namun berdasarkan pengakuan Gibran, selama itu dia tak pernah merasakan menemukan waktu malam hari.

Selain itu, Gibran juga mengaku merasa terpisah dengan teman-temannya hanya beberapa jam saja.

Baca Juga: Setelah 6 Hari Hilang di Gunung Guntur, Gibran Akhirnya Berhasil Ditemukan

Pengakuan mengejutkan Gibran ini diungkapkan Kepala Komando Rayon Militer (Koramil) Tarogong, Kapten Infanteri Dedi Saepuloh yang mengaku sudah ngobrol langsung dengan Gibran, tak lama setelah ia berhasil ditemukan.

"Tadi saya sempat ngobrol dengan dia (Gibran). Ia mengaku selama ini tak pernah menemukan malam hari tapi terus saja siang dan juga ia merasa hanya beberapa jam saja terpisah dengan teman-temannya yang berangkat bareng saat melakukan pendakian," kata Dedi saat ditemui di kawasan Gunung Guntur pada kegiatan evakuasi Gibran, Jumat 24 September 2021.

Tak hanya itu, tutur Dedi, kepadanya Gibran juga menyampaikan sejumlah pengakuan mengejutkan lainnya yang secara logika sangat tak masuk akal.

Baca Juga: Kisah Lulusan Terbaik Fikom Uniga, Sempat Divonis dokter Umurnya Pendek, Tapi Takdir Berkata Lain

Selama i merasa berada di dunia lain, Gibran merasa dirinya tak tinggal sendirian tapi banyak orang lain yang menemaninya sehingga tak pernah merasa kesepian meski harus terpisah dari teman-temannya.

Ditambahkan Dedi, ketika ditanya apakah ia merasa kelaparan atau kehausan karena selama enam hari dinyatakan hilang, Gibran mengaku tak merasakan lapar atau haus.

Hal ini dikarenakan selama ini ada orang yang telah memberikannya makanan dan minuman kepadanya sehingga ia merasa dirinya baik-
baik saja.

Baca Juga: Di Garut, Puluhan Orang Diamankan Tim Gabungan di Tempat Hiburan Malam

"Gibran juga sempat menyampaikan kepada saya tadi, bahwa ia mulai merasakan berada di dunia lain tak lama setelah ia keluar dari tenda beberapa saat setelah teman-temannya pergi ke puncak. Saat itu ia merasa ingin sekali buang air kecil sehingga ia pun keluar dari tenda untuk buang air kecil akan tetapi tiba-tiba ia merasa sudah berada di dunia lain," ucapnya.

Namun ungkapnya, di dunia yang dirasanya lain itu, Gibran merasa tak terlalu lama tapi hanya beberapa jam saja dan juga ia tak pernah menemukan malam hari.

Di alam tersebut, Gibran juga melihat banyak orang dan ada di antaranya yang memberinya makanan dan minuman sehingga ia merasa asik-aik
saja.

Baca Juga: Evaluasi UPT Pemasyarakatan, Kemenpan-RB Kunjungi Lapas Kelas IIB Garut

"Hanya baru sebatas obrolan itu tadi yang sempat kami lakukan. Tak lama setelah ditemukan dan dievakuasi, Gibran harus menjalani pemeriksaan
kesehatan sehingga ia langsung dibawa ke Puskesmas Tarogong," ujar Dedi.

Dedi menuturkan, peristiwa hilangnya pendaki di Gunung Guntur bukan merupakan yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, pernah juga ada seorang pendaki yang juga dinyatakan hilang.

Tim SAR Gabungan yang melakukan upaya pencarian saat itu, sebut Dedi, akhirnya berhasil menemukannya pada hari ketiga.

Baca Juga: Tangis Orang Tua yang Anaknya Hilang di Gunung Guntur: Cepat Kembali Nak, Kami Menunggumu di Sini!

Ini juga terjadi pada kasus yang sama yang memang sudah beberapa kali terjadi di kawasan tersebut sehingga warga merasa heran karena sampai hari keenam, Gibran masih juga belum ditemukan.

Ia menerangkan, dengan penuh rasa penasaran, warga sekitar pun ikut aktif melakukan pencarian terhadap Gibran.

Mereka terus melakukan penyisiran mulai dari bawah sampai bagian atas gunung, begitupun sebaliknya dan itu dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya warga berhasil menemukannya di kawasan Curug Cikoneng.

Apa yang telah menimpa Gibran menurut Dedi sebenarnya tak jauh beda dengan apa yang dialami pendaki lainnya yang juga sempat hilang di Gunung Guntur.

Baca Juga: Antisipasi Klaster Baru Covid-19 dari PTMT, Pemkab Sumedang Lakukan 3T ke Sekolah-sekolah

Ia juga merasa tiba-tiba berada di alam lain setelah terpisah dari teman-temannya dan ia merasa hal itu dialminya hanya beberapa jam saja
padahal sebenarnya ia hilang sudah tiga hari.

"Saat itu, warga juga menemukan pendaki yang hilang di kawasan Curug Cikoneng. Bedanya, kalau Gibran ditemukan setelah enam hari dan masih
mengenakan pakaian lengkap, pendaki itu ditemukan setelah tiga hari akan tetapi sudah dalam kondisi telanjang akan tetapi ia juga selamat," katanya.

Dedi memuji sikap warga setempat yang selalu ikut aktif melakukan pencarian ketika ada pendaki yang dilaporkan hilang.

Bahkan mereka melakukannya tanpa mengenal rasa lelah karena ada keyakinan korban akan bisa ditemukan dalam kondisi selamat.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler