Jalan Utama di Garut Bakal Ditutup untuk Antisipasi Gelombang 3 Covid-19, Bupati: Segala Upaya Dilakukan

7 November 2021, 20:42 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan diwawancara wartawan beberapa waktu lalu.* /kabar-priangan.com/Aep Hendy

KABAR PRIANGAN - Setelah berhasil melewati ancaman gelombang 2, kini Pemkab Garut tengah mewaspadai ancaman gelombang 3 Covid-19. Sejumlah langkah pun akan dilakukan untuk mengantisipasi munculnya ancaman gelombang 3 virus corona.

"Ada ancaman gelombang 3 Covid-19 yang kita waspadai. Berbagai langkah antisipasi akan kami lakukan sebagai upaya menangkal atau paling tidak meminimalisirnya," kata Bupati Garut Rudy Gunawan pada Minggu 7 November 2021.

Disampaikan Rudy, salah satu langkah yang akan dilakukan dalam mengantisipasi ancaman gelombang 3 Covid-19 adalah dengan melakukan penutupan akses jalan utama yang ada di Garut.

Baca Juga: Banjir Bandang Landa Sukaresmi, Lima Rumah Rusak, 335 Keluarga di Satu Kampung Terisolir

Hal ini penting dilakukan untuk mencegah para wisatawan dari luar terutama dari luar negeri yang datang ke kota dodol.

Disebutkannya, penutupan akses jalan utama ini akan dilaksanakan pada momentum libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Dengan cara demikian diharapkan mobilisasi warga dari luar kota dan luar negeri ke Garut tidak terlalu tinggi.

"Pokoknya jelang libur natal dan tahun baru nanti, kami akan blokir akses-akses jalan utama di Garut. Kami cegah wisatawan dari luar terutama dari luar negeri datang ke Garut sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 gelombang 3," ujarnya.

Baca Juga: Ini Harapan Warga Kota Tasikmalaya Atas Bebasnya Mantan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman

Pencegahan kedatangan wisatawan dari luar negeri, menurut Rudy, sangat penting dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 gelombang 3. Hal ini karena jenis Covid-19 yang disebut-sebut merupakan gelombang 3 ini berasal dari luar negeri.

Selain upaya tersebut, tutur Rudy, sejumlah upaya lainnya pun akan dilakukan Pemkab Garut dalam mengantisipasi gelombang 3 Covid-19.

"Namun dari berbagai langkah antisipasi tersebut, kesadaran masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan merupakan hal yang paling penting sebagai upaya pencegahan penyebaran Covd-19 gelombang 3 ini," ujarnya.

Baca Juga: Mendadak Jadi Anak Yatim Piatu, Melinda Kangen kepada Dua Adiknya yang Kini Terpisah Jauh

Karenanya, tambah Rudy, pihaknya akan semakin menggencarkan sosialisasi untuk mengingatkan masyarakat untuk tidak abai terhadap protokol kesehatan.

Penggunaan masker, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas masih menjadi langkah utama dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Rudy mengakui, momentum liburan natal dan tahun baru memang menimbulkan kerentanan terhadap terjadinya peningkatan penyebaran Covid-19, termasuk yang disebut gelombang 3 yang saat ini sedang diwaspadai.

Baca Juga: Ini Kronologi dan Data Korban Kecelakaan Maut di Tikungan Sanur, Sumedang

Hal ini pun tentu akan menjadi perhatian serius Pemkab Garut bersama seluruh pemangku kepentingan lainnya di Garut untuk bersama-sama mengantisipasinya.

"Kami akan lakukan pencegahan secara maksimal akan tetapi jka sampai terjadi lonjakan kasus Covid-19 gelombang 3, maka kami sudah menyiapkan rumah sakit untuk penanganan pasien," ujar Rudy.

"Berbagai sarana dan peralatan yang dibutuhkan pun seperti tempat tidur dan oksigen untuk kebutuhan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan kami siapkan secara optimal," ucap Rudy, menambahkan.

Baca Juga: Korban yang Terseret Ombak dan Tenggelam Tujuh Hari di Pantai Karapyak, Ternyata Penghafal Al-Qur'an 20 Juz

Lebih jauh Rudy menyampaikan, sejak sekarang langkah-langkah antisipasi itu sudah dipersiapkannya. Mulai dari pemetaan, pengosongan rumah sakit, penyiapan obat-obatan dan oksigen, serta keperluan lainnya dipersiapkan sebaik-baiknya.

Masih menurut Rudy, antisipasi ancaman gelombang 3 Covid-19 bukan hanya dilakukan Pemkab Garut tapi juga Pemprov Jabar dan juga pemerintah pusat.

"Saat ini setiap orang yang datang dari luar negeri selalu diperiksa kesehatannya secara ketat untuk memastikan yang bersangkutan benar-benar aman masuk ke wilayah Indonesia dalam artian tidak membawa virus," ujarnya.

Baca Juga: Festival Budaya Sunda di Linggawangi, Abah Emus : Budaya Sunda Ulah Nepi Jati Kasilih Ku Junti

Hal ini menurut Rudu tentu cukup menenangkan pemerintah daerah karena setiap orang dari luar yang mau masuk ke Indonesia terlebih dahulu akan menjalani pemeriksaan dan karantina.

"Namun demikian hal ini bukan berarti Pemkab Garut bisa berleha-leha atau dengan mudah membiarkan orang dari luar masuk ke wilayahnya tanpa terlebih dahulu melakukan pemeriksaan ketat sesuai prosedur," kata Rudy.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler