Prihatin Minimnya Generasi Muda yang Mau Jadi Petani, Gema Petani Cabang Tasikmalaya Dideklarasikan

14 November 2021, 20:38 WIB
Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Tasikmalaya mendeklarasikan Gerakan Mahasiswa Petani Indonesia (Gema Petani) Cabang Tasikmalaya Kota dan Kabupaten, Jumat 12 November 2021.* /kabar-priangan.com/Erwin R Widiagiri

KABAR PRIANGAN - Sektor pertanian menjadi andalan dalam peningkatan kesejahteraan di negara agraris. Namun tidak bisa dimungkiri minat mahasiswa atau warga untuk terjun sebagai petani sangat sulit, bahkan keengganan menyandang gelar petani jadi hambatan yang sangat krusial.

Karenanya sejumlah mahasiswa yang punya kepedulian terhadap keberlangsungan pertanian, pada Jumat 12 November 2021 mendeklarasikan Gerakan Mahasiswa Petani (Gema Petani) Indonesia Cabang Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

Seusai deklarasi, digelar diskusi di lokasi deklarasi yang juga Sekretariat Cabang Gema Petani Tasikmalaya, Kawasan Peundeuy Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Diskusi mengusung tema urgensi regenerasi petani dalam percepatan reforma agraria menuju kedaulatan pangan.

Baca Juga: Aa Boxer Bernostalgia di Tasikmalaya, Terkenang 31 Tahun Silam Saat Peresmian GOR Kawah Narayana

Koordinator Presidium Nasional Gema Petani Indonesia Anas Sodikin menyebutkan, pihaknya mengggalang puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya. Menurutnya, saat ini tidak ada regenerasi, generasi muda yang mau menjadi petani.

"Kami prihatin dengan kondisi minimnya warga terutama kaum mahasiswa yang mau jadi petani. Padahal negara agraris tidak bisa lepas dari petani," ujarnya.

Berbicara mahasiswa hari ini, kata Anas, Gema Petani hadir menjadi wadah alternatif pergerakan mahasiswa sebagai bentuk perlawanan kepada pemerintah. Ia menilai pemerintah hari ini tidak bisa menyelesaikan permasalahan regenerasi petani dalam percepatan reforma agraria.

Baca Juga: Petani di Cibugel Sumedang Jajaki Tanam Kopi

"Khususnya Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan Pemerintah Kota Tasikmalaya," ucapnya.

Berbicara kedaulatan pangan hari ini, lanjut Anas, harus dilaksanakan pembaharuan agraria sejati dan regenerasi petani yang nyata. Tidak hanya program semata. "Ini agar kedaulatan pangan tidak hanya sebatas utopis belaka," ucapnya.

Mandataris Ketua Cabang Gema Petani Tasikmalaya, Ibnu Gifari Huda, menyebutkan,  Tasikmalaya saat tahun 2021 ini, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya memiliki prioritas Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Namun belum ada tindakan khusus dari pemerintah.

Baca Juga: Kalahkan Peraih Perunggu Paralimpiade Tokyo, Hikmat Atlet Sukarame Rebut Emas Peparnas Papua 2021

"Karena itu  sekarang hadir Gema Petani Cabang Tasikmalaya untuk mendampingi petani Tasikmalaya sebagai ikhtiar regenerasi petani yang mengawal percepata reforma agraria khususnya di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya," ujarnya.

"Urgensi regenerasi petani dalam percepatan reforma agraria menuju kedaulatan pangan, harus menjadi tonggak dalam pergerakan menjawab permasalahan petani. Terutama di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya," kata Ibnu.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler