Direktur BNPT: 85 Persen Generasi Milenial Rentan Terpapar Radikalisme

16 November 2021, 20:13 WIB
Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) Brigjen Pol. Imam Margono menyerahkan cinderamata kepada Bupati Sumedang /kabar-priangan.com/DOK Humas Setda/

KABAR PRIANGAN - Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) Brigjen Pol. Imam Margono, meminta aparat TNI, Polri, dan pemerintah daerah memiliki gambaran serta ikut meminimalisir pengaruh-pengaruh terorisme.

Saat ini, kata Imam, pola pelaku terorisme dalam menyebarkan doktrin  kian berkembang pesat dengan menggunakan jejaring media sosial sebagai media doktrinasi paham radikal teroris. 

Para pelaku terorisme juga mulai mengincar kaum wanita dan generasi milenial untuk penyebaran paham-paham terorisme.

Baca Juga: Kebakaran di Tangki Kilang Pertamina Cilacap Diduga Akibat Petir, Ini Kata BMKG

"Saat ini orang yang memiliki paham radikal terorisme mulai menggunakan media sosial untuk menyebarkannya dan 85 persen generasi milenial rentan terpapar radikalisme," kata Imam saat menggelar "Sosialisasi Kebijakan Penanggulangan Terorisme dan Pengukuran Indeks Kesiapan Aparatur Pemerintah Tahun 2021" di Gedung Negara, Sumedang, Selasa 16 November 2021.

Kegiatan dengan tema "Sinergi BNPT dan Pemda Sumedang Wujud Upaya Peningkatan Kemampuan Aparatur Dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme" diikuti para peserta terdiri dari unsur TNI, Polri, Kejaksaan, dan Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah dan Kabupaten Sumedang. 

Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengapresiasi positif sosialisasi yang dilaksanakan sebagai suatu upaya dalam memahami, mencegah dan menanggulangi terorisme. 

Baca Juga: PPKM Jawa Bali Diperpanjang, Ini Pembagian Level di Inmendagri No.60 Tahun 2021

“Ini menambah wawasan baru bagi kita semua untuk mengetahui, memahami dan mencegah terorisme. Pola pikir itu radikalisme, pola sikap itu ekstrimisme dan pola tindaknya adalah terorisme,” ujarnya. 

Hendaknya wawasan yang diberikan tersebut, lanjutnya, bisa dipahami dan dihayati sehingga muncul 'awareness' dalam menangani terorisme dari hulu sampai hilir. 

“Harus ada follow up dalam bentuk kerja sama dan langkah-langkah sistematis untuk menangani terorisme ini dari hulu sampai ke hilir,” tuturnya. 

Baca Juga: Fantastis, DID Kabupaten Sumedang Tahun 2022 Ternyata Terbesar di Jawa Barat

Bupati mengatakan, ada dua tantangan besar yang dihadapi Sumedang dalam menghadapi radikalisme yaitu millenial disruption dan digital disruption dimana keduanya harus diwaspadai agar penyebaran radikalisme, ektrimisme dan terorisme bisa dicegah. 

“Sumedang punya kedua potensi itu. Apalagi saat ini media sosial sangat mudah diakses dan Sumedang punya banyak perguruan tinggi sehingga rentan terpapar,” ujarnya. 

Sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi kedua tantangan tersebut, literasi digital harus dilakukan dan wawasan kebangsaan harus terus ditanamkan kepada para generasi muda. 

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Gelar Lomba Tulis Berhadiah Total 83,5 Juta

“Kita harus bersyukur tinggal di Negara yang aman nyaman dan kondusif. Semua itu berkat penanaman wawasan dasar kebangsaan,” ucapnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler