Setelah Video Instruksi Menteri BUMN kepada Pertamina, Mantan Penjaga Toilet SPBU Pontang-panting Cari Kerja

28 November 2021, 22:13 WIB
Tulisan ”Masuk Toilet Gratis. Jagalah Kebersihan di SPBU" terlihat di salah satu SPBU di Jalan AH Nasution, Kota Tasikmalaya.* /Kabar-Priangan.com/Asep MS

KABAR PRIANGAN - Sudah hampir sepekan ini, Imam (32), mantan penjaga toilet salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menganggur.

Status pengangguran disandangnya karena ia dan ratusan petugas penjaga kebersihan toilet SPBU lainnya terpaksa ditarik pulang, setelah ada video viral instruksi lisan Menteri BUMN Erick Thohir agar Direksi Pertamina menggratiskan toilet di lingkungan SPBU.

Iman dan teman-temannya sesama penjaga toilet kini pontang-panting mencari pekerjaan baru. Namun karena hanya berbekal ijazah tamatan SD, sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan lain. Tentunya selain pekerjaan yang tidak membutuhkan persyaratan ijazah.

Baca Juga: Pengakuan Bos WC Umum; Penghasilan dari WC SPBU Tak Terlalu Besar, Utamanya Mengurangi Pengangguran

"Saat ini mengangur, Pak. Sudah kesana kemari, nanya teman dan saudara siapa tahu ada lowongan. Tetapi sulit, hanya mengandalkan ijazah SD, pabrik pun tidak menerima," kata lelaki yang sudah lima tahun ini bekerja sebagai penjaga toilet, Minggu 28 November 2021.

Selama ini Iman bernaung di bawah CV Agniya Jaya Abadi, perusahaan profesional pengelola toilet dan musala di lebih 50 lokasi SPBU COCO dan DODO serta Pertamina retail lainnya. Perusahaan itu milik H. Hasanudin di Desa Kiarajangkung Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya.

Iman hanya bisa berharapa hati pemerintah terbuka. Tidak hanya melihat satu sisi, tetapi juga melihat kondisi orang-orang kecil seperti dirinya yang bekerja hanya untuk menyambung hidup. Apalagi, kata Imam, dirinya memiliki istri dan tiga orang anak yang harus dihidupinya.

Baca Juga: Malmingan Pesta Miras, Belasan Remaja Digerebek Tim Maung Galunggung. Lokasinya Tak Jauh dari Bale Kota

"Yang penting sekarang bagi saya ada untuk makan anak istri. Saya malu oleh mertua kalau hanya diam di rumah. Makanya terus mencari pekerjaan lain, apa sajalah yang penting halal," ujarnya dengan suara lemas.

Tak hanya Imam, kondisi serupa dialami oleh ratusan bahkan mungkin ribuan petugas penjaga kebersihan toilet di Kabupaten Tasikmalaya. Mereka kini terus pulang ke kampung halamannya seperti di Kecamatan Sukahening, Jamanis, Rajapolah, Ciawi, Sukaresik dan wilayah lain.

Kata Imam, dalam bekerja dirinya telah menetapkan protokol perusahaan. Selain mengedepankan 3S (senyum-salam-sapa) juga tidak memberlakukan tarif harga untuk masuk ke toilet. Jika ada yang memberi ia bersyukur, jika tidak pun tidak apa-apa.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Gratis di Kota Tasikmalaya, Senin 29 November 2021. Berikut Ini Lokasi dan Syaratnya

"Suka dukanya, kalau ada yang memberi lebih saya senang. Dukanya, pada saat toilet mampet dan harus segera dibereskan. Agar kebersihan dan kenyamanan toilet selalu terjaga," ujar Iman.

Manajer Personalia CV Agniya Jaya Abadi, Rosmana, mengatakan, meski dengan berat hati pihaknya tetap harus menarik ratusan pekerja penjaga toilet yang bernaung di perusahaannya. Hal ini sebagai kepatuhan perusahaan tersebut pada aturan pemerintah.

"Kami pun menjelaskan apa adanya kepada para karyawan. Semua harap bersabar, mudah-mudahan segera ada jalan keluarnya," kata Rosmana.

Baca Juga: Warga Bertaruh Nyawa di Jembatan Gantung Ciwiri, Lebih Ekstrem daripada Outbound Petualangan di Televisi

Ia pun berharap kondisi segera normal. Sehingga ratusan karyawannya bisa kembali bekerja dan menghidupi keluarga mereka.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler