Peternak Sapi di Ciamis Punya Ramuan Khusus Penangkal PMK, Ini Bahan-bahan Ramuan Tradisional yang Dipakainya

19 Mei 2022, 22:46 WIB
Sejumlah ternak sapi di peternakan BSP Farm, Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing, diberi ramuan obat tradisional untuk mengantisipasi terjangkit wabah PMK, Kamis 19 Mei 2022.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Kekhawatiran atas merebaknya penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang terjadi di berbagai daerah, membuat peternak dan masyarakat umum khawatir.

Tidak terkecuali di Kabupaten Ciamis, meski di daerah itu disebutkan belum ada hewan yang teridentifikasi terkena PMK.

Namun kekhawatiran terjadinya PMK tersebut tidak berlaku bagi peternakan sapi Berkah Super Pedet (BSP) Farm di Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.

Baca Juga: Dihadapan Ombudsman, Bupati Rudy Gunawan Sebut Garut Darurat Pelayanan Publik

Soalnya, menurut salah seorang pemilik Peternakan BSP Farm, Heri Irawan, dalam mengantisipasi penyebaran wabah PMK ini pihaknya menggunakan obat tradisional berupa minuman jamu.

Selain penggunaan jamu tradisional untuk meningkatkan stamina ternak sapi, berbagai upaya ia lakukan untuk mengantisipasi agar wabah tersebut tidak menyerang hewan ternak miliknya. Hal itu dengan secara rutin melakukan pembersihan kandang.

"Kami menggunakan ramuam obat tradisional ini untuk menjaga stamina ternak sapi, dan Alhamdulillah hingga sekarang sapi ternak kami masih kuat bertahan dalam kondisi sehat," ucapnya, Kamis 19 Mei 2022.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsak di Kota Bandung dan Sekitarnya untuk Jumat 20 Mei 2022

Heri pun menyebutkan komposisi ramuan tersebut. "Obat tersebut terbuat dari beberapa rempah-rempah seperti air kelapa muda, telur ayam kampung, gula merah aren, dan daun hantap. Itu yang selama ini kami pakai," ujarnya. 

Heri mengatakan, selama ini dirinya memberikan jamu atau obat tradisional terhadap hewan ternaknya dua minggu sekali. Sehingga dirinya tidak panik dengan merebaknya informasi mengenai wabah PMK pada hewan ternak.

"Saya harap para peternak jangan panik, namun waspada harus," ucapnya.

 Baca Juga: Tersandung Foto Mesra, Kades Cikareo Selatan Sumedang akan Bertahan Menjabat, BPD: Ada Pro Kontra

Ditambahkannya, wabah PMK ini sebenarnya sudah ditemukan sejak dulu, sehingga dirinya selalu menggunakan ramuan tersebut sebagai antibiotik alami. Selama ini khasiatnya dapat mencegah terjangkitnya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak khusunya sapi.

Baca Juga: Soal Rekrutmen P3K Tahun 2022, Begini Penjelasan BKPSDM Sumedang

"Namun jangan lupa juga terus mengecek kesehatan sapi dan membersihkan kandangnya serta memandikan ternak sapinya itu, supaya terhindar dari PMK," ujar Heri.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler