Polemik Terus Bergulir, Pernyataan Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Menuai Reaksi

3 Juni 2022, 22:07 WIB
Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, H. Amir Mahfud saat menyerahkan SK kepengurusan yang baru kepada Ketua DPC Partai Gerindra baru, H. Aslim, disaksikan oleh Ketua DPC Partai Gerindra yang diganti, H. Nandang Suryana.* /kabar-priangan.com/Irman S/

KABAR PRIANGAN - Pernyataan Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, H. Amir Mahfud melalui juru bicaranya, Usman Kusmana yang disampaikan usai pengumuman SK DPC Gerindra Kota dan Kab. Tasikmalaya menuai reaksi.

Ungkapan yang menegaskan bahwa sistem atau instrumen untuk pengambilan keputusan tidak mengenal muscab, musda atau munas dianggap seolah pembenaran bahwa di Gerindra tidak ada sistem.

Sejumlah kader dan mantan pengurus menilai jika ungkapan ini bisa merusak citra Gerindra dan sangat berbahaya untuk pemahaman warga yang awam.

Baca Juga: Kini, Giliran Komisi 2 Soroti Pengelolaan Islamic Center. Hidayat: Harus Dipegang Secara Profesional

"Karena Gerindra sampai saat ini bersepakat belum bisa menyelenggarakan Munas, Musda dan Muscab. Tapi ada instrumen lain sebagai pengambil keputusan, yaitu musyawarah pengurus harian bahkan Muslub di setiap  tingkatan," kata mantan Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Dadang Sunarya.

Dia juga mengatakan bahwa dalam hal permintaan DPD untuk menyempurnakan struktur yang ada DPC Kota Tasikmalaya, sebenarnya unsur pimpinan di DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya sudah menjalankan prosedur.

Prosesnya, kata dia, dari mulai membentuk/menunjuk formatur sebagai pantia perumus sehingga diproses dengan beberapa  pertimbangan.

Baca Juga: Pelaku Sempat Meraba-raba Bagian Tubuh Sensitif Korban dan Membawanya ke Penginapan di Cipanas Garut

"Kemudian rumusan tersebut  dilanjutkan dengan penyelenggaraan rapat pleno Pengurus Harian DPC dan waktu itu disepakati tanpa catatan apapun dan ditandatangani bersama untuk selanjutnya  diajukan ke DPP lewat DPD," ujar Dadang.

Namun faktanya, kata dia, hasil musyawarah yang telah dilakukan di DPC ini, ternyata justru berbeda dengan keputusan yang dikeluarkan oleh pihak DPP.

Dia mengaku mengenal H. Amir Mahfud sebagai politisi yang berpengalaman dan kaya akan strategi. Dia juga menghormati alias tidak mempersoalkan adanya perombakan struktur partai, termasuk nama-nama yang masuk.

Baca Juga: Tiba di Gedung Pakuan, Pihak Keluarga Minta Pengertiannya untuk Memberikan Privasi bagi Ridwan Kamil  

"Beliau adalah tokoh yang nyaris sempurna. Beliau seorang pengusaha sukses yang otomatis  khatam masalah manajemen organisasi dan malang melintang di dunia politik di daerah hingga nasional,” kata dia.

“Hanya saja, ketika proses yang telah dilalui internal partai di daerah dan hasilnya ternyata berbeda dengan SK yang dikeluarkan oleh DPP, wajar kalau banyak kader mempertanyakan," ujar dia.

Sebelumnya Anggota DPP Partai Gerindra, H. Amir Mahfud melalui juru bicaranya, H. Usman Kusmana menegaskan bahwa perombakan pengurus merupakan sesuatu yang normal dan biasa.

Baca Juga: Polisi Periksa Manager Puncak Darajat Garut, Terkait Kasus Tewasnya Pengunjung

Disinggung soal mekanisme, ia menyebut bahwa di Partai Gerindra tidak mengenal muscab atau sejenisnya seperti yang banyak dilakukan partai lain.

Namun memang ada mekanisme di internal yang didasarkan masukan, usulan dan pertimbangan stakeholder di internal partai Gerindra.

"Tetapi perombakan demi menutupi kebutuhan regenerasi dan penyegaran dilakukan berdasarkan masukan dari stakeholder di internal partai,” katanya.

Baca Juga: Kawasan Konservasi Fosil Purba di Sumedang Bakal Digali Bulan Ini, Bupati Berencana Bangun Museumnya

Selain itu, kata dia, perombangan pengurus ini sebagai upaya persiapan untuk menghadapi sejumlah kontestasi politik yang lebih baik.

“Toh Pak H. Nandang sebagai Ketua DPC yang diganti maupun semua fraksi, tampak solid dan menghadirinya," ujar dia.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler