Suara Misterius Nyanyian Anak Perempuan di Citengah Sumedang Akhirnya Terungkap, Begini Faktanya

9 Juni 2022, 11:14 WIB
Screenshot video rekaman saat teknisi soundsystem pada acara pembentukan Katana/Destana di Desa Citengah, Sumedang Selatan, sedang berupaya mencari tahu sumber suara nyanyian yang masuk dalam speaker soundsystem mereka, Rabu, 8 Juni 2022. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

KABAR PRIANGAN - Baru-baru ini masyarakat di Kabupaten Sumedang, dikejutkan dengan suara misterius nyanyian anak perempuan berbahasa Jawa dan Inggris, yang terdengar di tengah acara pembentukan Kelurahan/Desa Tangguh Bencana (Katana/Destana) se-Kecamatan Sumedang Selatan.

Namun setelah ditelusuri, sumber suara misterius anak perempuan yang bernyanyi bahasa Jawa dan Inggris tersebut, ternyata merupakan suara seorang mahasiswi yang rumahnya berdekatan dengan kantor Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan.

Seperti diberitakan sebelumnya, suara misterius nyanyian anak perempuan berbahasa Jawa dan Inggris ini, terdengar pada saat perwakilan dari BMKG sedang memberikan pemaparan pada acara pembentukan Katana/Destana se-Kecamatan Sumedang Selatan, di Kantor Desa Citengah, atau sekitar lokasi banjir bandang Sungai Cihonje beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Merinding! Suara Nyanyian Bocah Perempuan Berbahasa Jawa Terdengar di Lokasi Bekas Banjir Bandang Sumedang

Akibat kemunculan suara misterius nyanyian anak perempuan berbahasa Jawa itu, semua peserta dan tamu undangan yang hadir sontak dibuat kaget dan bingung.

Keganjilan suara misterius pada acara pembentukan Katana/Destana ini, belakangan akhirnya terkuak. Sebab faktanya, suara nyanyian yang semula dianggap gaib tersebut, ternya benar-benar ada yang menyanyikan.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, M Yusup Sahruloh, menegaskan bahwa suara misterius yang kemarin ramai diberitakan di media, benar-benar merupakan suara mahasiswi yang sedang berlatih menyanyi untuk persiapan drama musikal di kampusnya.

Baca Juga: Hadapi MTQ Jabar ke-37, Sumedang Siapkan Layanan Berbasis Digital

"Kemarin kami telah mencoba melakukan penelusuran soal suara misterius itu. Ternyata munculnya suara anak perempuan yang sedang bernyanyi di acara pembentukan Katana/Destana itu, akibat adanya kesalahan teknis pada soundsystem," kata Yusup Sahruloh, Kamis, 9 Juni 2022.

Karena menurut Yusup, pada saat perwakilan dari BMKG sedang memberikan pemaparan, di waktu yang sama, mahasiswi yang rumahnya dekat dengan Kantor Desa Citengah, kebetulan sedang berlatih menyanyi menggunakan mic bluetooth.

"Sesuai pengakuan mahasiswi ini, dia menyanyi menggunakan mic bluetooth, kemungkinan tersambung ke bluetooth mic soundsystem di acara Destana. Soalnya, lagu yang dia nyanyikan sama persis dengan suara misterius yang terdengar kemarin," ujar Yusup.

Baca Juga: Hewan Ternak yang Mati Akibat PMK, Tidak Dijamin Asuransi, Ini Penjelasan Kepala Diskanak Sumedang

Fakta mengenai kebenaran suara misterius ini, diakui langsung oleh Fitria Novianti (19) mahasiswi Unsap, yang rumahnya tidak jauh dari Kantor Desa Citengah.

Melalui sambungan telepon, Fitria mengaku kalau suara nyanyian yang kemarin dianggap suara misterius pada acara pembentukan Katana/Destana itu, memang suara dirinya.

Nyanyian yang dia lantunkan pada saat latihan, sama persis dengan yang terdengar dalam suara pada speaker acara pembentukan Katana/Destana, di Kantor Desa Citengah, Sumedang.

Baca Juga: Satpol PP Sumedang Ungkap Polemik Perizinan Pemanfaatan Air di Cimanggung

"Iya betul suara saya, maaf ya kalau udah bikin heboh. Saya tidak tahu kalau suara nyanyian saya masuk dalam bluetooth wireless soundsystem di acara desa," ujar Fitria.

Fitria menyebutkan, pada saat sedang berlangsung acara di Kantor Desa Citengah, dia sendiri kebetulan sedang berlatih bernyanyi di rumah, yang jaraknya tidak jauh dari bangunan Kantor Desa.

"Kemungkinan bluetooth milik saya masuk ke wireless soundsystem di kantor desa, jadinya suara nyanyian saya masuk ke sana. Saya lagi berlatih untuk drama musikal, lagu yang saya nyanyikan memang campuran, ada yang bahasa Inggris juga," tuturnya.

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler