KABAR PRIANGAN – Kasus tabungan siswa yang macet di oknum guru ternyata berdampak parah terhadap para guru di SD Darmaraja 2 Sumedang.
Sejumlah guru SD Darmaraja 2 Sumedang yang tak berdosa dan tak tahu apa-apa tentang tabungan macet tersebut terkena imbasnya. Mereka mengaku dibully bahkan hingga diteror oleh masyarakat, termasuk oleh orangtua siswa.
Akibatnya, banyak guru SD Darmaraja 2 Sumedang yang jatuh sakit karena stres menghadapi bullying maupun teror yang mereka terima sebagai dampak dari tabungan siswa yang macet tersebut.
Baca Juga: Fakta-fakta Kasus Tabungan Siswa Ratusan Juta yang Macet di Sumedang
Salah seorang pengajar SDN Darmaraja 2, Susi Nuryanti mengisahkan, dirinya pernah didatangi orangtua siswa yang meminta agar dirinya membayar uang tabungan siswa.
Kemudian ada juga yang menyuarakan agar dirinya berhenti mengajar jika tidak bisa mengembalikan uang tabungan.
"(Pernah) disuruh berhenti jadi guru, disuruh ganti uang sendiri, bully tapi kaya hampir (seperti) teror," ujar Susi, Rabu, 22 Juni 2022.
Baca Juga: Persib Bandung Melenggang ke Perempat Final Susul Arema FC, Inilah 4 Tim yang Sudah Pegang Tiket
Susi mengatakan, dirinya dan pengajar lainnya merasakan yang paling terkena imbas kasus tabungan siswa macet tersebut.
Pasalnya, uang tabungan siswa yang macet sudah jelas disalah gunakan oleh oknum guru yang telah mengakui dan membuat surat pernyataan.
"Uang tabungan itu kan digunakan oleh oknum guru, tapi ya tetap imbasnya ke pengajar yang lain yang tidak tahu apa-apa. Kami tahun lalu sampai sakit, gara-gara masalah tabungan macet," tuturnya.
Baca Juga: Ketagihan dan Tergiur Keuntungan Berlipat, Pemuda di Tasikmalaya Nekat Jual Pil Koplo
Susi dan pengajar lainnya yang tidak tahu menahu persoalan tabungan siswa berharap pihak-pihak terkait bisa mengembalikan nama baiknya.
Agar masyarakat mengetahui dengan jelas bahwa uang tabungan siswa yang macet digunakan oleh oknum.
"Bukti-buktinya sudah ada, bahwa uang digunakan oleh oknum guru yang sudah pensiun. Buktinya berupa surat pernyataan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, tabungan siswa sebanyak Rp430 juta macet belum bisa dibagikan ke pihak orang tua siswa.
Kejadian macetnya tabungan siswa Rp430 juta tersebut terjadi di SDN Darmaraja 2 di Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang.
Akibatnya, para orang tua siswa SDN Darmaraja 2, di Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang ramai-ramai menagih uang tabungan siswa terhadap pihak sekolah.
Baca Juga: Diguyur Hujan Sejak Malam Hingga Dini Hari, Tebing Longsor Terjang Rumah di Ciamis
Orang tua siswa, terutama yang anaknya lulus pada tahun ajaran 2022 ini, protes karena hingga kini pihak sekolah belum membagikan uang tabungan siswa.
Padahal orang tua siswa telah beberapa kali mempertanyakan pembagian uang tabungan tersebut.***