KABAR PRIANGAN - Kepala Perwakilan (KPw) BI Tasikmalaya, Darjana mengatakan, Inflasi yang terjadi di Kota Tasikmalaya pada bulan Juni 2022, secara umum didorong oleh kenaikan harga pada seluruh kelompok inflasi, terutama volatile foods.
Inflasi pada produk holtikultura yaitu cabai rawit, bawang merah, cabai merah, dan tomat. Ini disebabkan oleh adanya penurunan hasil produksi akibat kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan gagal panen.
Penyebab inflasi lainnya, yaitu pada komoditas telur, ayam ras mengalami kenaikan harga yang masih dipengaruhi oleh kenaikan harga pakan seiring dengan meningkatnya permintaan.
"Di sisi lain, komoditas yang menjadi penahan inflasi adalah minyak goreng, daging sapi, jengkol, daging ayam, dan petai," kata Darjana, Minggu, 3 Juli 2022.
Dikatakan Darjana, Komoditas Core Inflation juga tercatat mengalami inflasi yang disumbang dari komoditas sampo.
Peningkatan harga tersebut sebagai imbas kenaikan minyak sawit dan keterlambatan distribusi bahan baku berupa komponen katalis dan additive akibat antrian pengiriman kontainer.
Begitu pula pada komoditas air kemasan dan biskuit yang mengalami penyesuaian harga, juga meningkatnya permintaan domestik terhadap komoditas tersebut.
Pada komoditas Administered Price juga menyumbang inflasi yang disumbang oleh komoditas bahan bakar rumah tangga. Seiring dengan masih tingginya harga gas mentah dunia sebagai dampak dari konflik Ukraina-Rusia.
"Secara umum, kondisi inflasi pada Juni 2022 dipengaruhi oleh kenaikan harga pada kelompok Volatile Food sebagai dampak dari kondisi cuaca yang esktrem. Sehingga mengganggu produksi dari produk hortikultura," ungkapnya.
Baca Juga: Aceh Tengah Diguncang 2 Kali Gempa Pagi Ini
Hal serupa juga, lanjut Darjana, terjadi di wilayah produsen komoditas yang gagal panen, sehingga produksi yang ada tidak mencukupi permintaan pasar.
"Inflasi bulan Juni 2022 di Kota Tasikmalaya IHK UMUM: 0,41% (mtm) ; 5,12% (yoy) ; dan 4,58% (ytd). VF: 1,10% (mtm); CI: 0,31% (mtm); AP: 0,01% (mtm)," pungkasnya.***