Keluarga Wajib Tanamkan Optimisme Kesembuhan pada Penderita TBC

14 Agustus 2022, 17:10 WIB
Petugas penanganan TBC di Sumedang melakukan pendampingan kepada keluarga penderita TBC baru-baru ini.Keluarga wajib tanamkan optimisme kesembuhan pada penderita TBC. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Pengidap penyakit tuberkulosis (TBC) harus memiliki optimisme untuk sembuh. Dorongan optimisme dari pengidap akan mempercepat kesembuhan penderita TBC.

Selain dari pengidap, dorongan semangat dari pihak keluarga, memiliki peranan penting dalam membantu proses kesembuhan penderita.

"Rasa optimis itu sangat penting bagi penderita TBC. Rasa optimis akan menjadi obat tersendiri untuk penyembuhan," ujar Kepala Puskesmas Wado, Kabupaten Sumedang, Eka Damayanti, Minggu, 14 Agustus 2022.

Baca Juga: Kereta Kencana Naga Paksi Siap Semarakkan Kirab Bendera Pusaka di Sumedang

Eka menyebutkan, pengidap TBC memang memerlukan perlakuan khusus, terutama dari pihak keluarga.

Selain melakukan pendampingan, keluarga juga harus telaten dalam mengurus berbagai kebutuhannya serta perilaku dalam kesehariannya.

"Keluarga harus mau bekerja keras melakukan pendampingan. Misal menjaga pola makan penderita, pola istirahat, pola olahraga serta pola interaksi di lingkungan," katanya.

Baca Juga: Lepas Ekspor Tekstil di Sumedang, Mendag: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5.44 Persen

Kata Eka, dalam berinteraksi, baik di rumah maupun di lingkungan, penderita TBC diharapkan selalu menggunakan masker, membuang dahak di tempat wadah tertutup atau tidak sembarangan membuang dahak.

"Dan penting, hindari merokok dan makanlah dengan makanan yang bergizi serta menerapkan etika batuk, mulut ditutup tisu atau menggunakan sikut saat batuk," tuturnya.

Eka menambahkan saat ini angka kesembuhan para pengidap TBC di wilayah Wado sangat tinggi. 

Baca Juga: MTB dan Forkopimda Sumedang Gelar Doa Bersama untuk Pahlawan Kemerdekaan RI

Berdasarkan data, di wilayah Wado terdapat suspek sebanyak 168 orang yang diobati sejumlah 50 orang dan berhasil sembuh 18 orang.

Dalam penanganan penyakit TBC, kata Eka, saat ini sedang gencar dilakukan strategi penemuan kasus TBC melalui penemuan aktif secara intensif dan masif berbasis keluarga dan masyarakat. 

"Salah satu kegiatannya dengan pelacakan dan investigasi kontak. Pelacakan ditujukan pada orang-orang yabg kontak dengan penderita, misal yang serumah, satu ruangan di tempat kerja," ucapnya.

Baca Juga: Cara Bupati Sumedang Menumbuhkan Rasa Kebersamaan, Ajak Pegawai Makan Nasi Liwet Tanpa Piring

Eka mengatakan, dalam investigasi kontak tersebut dapat dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu kader dan pengawas minum obat.

Fungsi investigasi kontak itu sendiri untuk meningkatkan penemuan kasus dan mencegah penularan TBC di masyarakat.***

 

 

 

 

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler