DPRD Tuding Pemkab Tasikmalaya Loyo. Ami: Tidak Punya Keinginan untuk Memperbaiki Sekolah Rusak

11 Oktober 2022, 22:00 WIB
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Ami Fahmi /kabar-priangan.com/ Aris Mohamad Fitrian/

KABAR PRIANGAN - Masalah banyaknya bangunan sekolah yang rusak di Kabupaten Tasikmalaya, akhirnya mendapat perhatian dari DPRD.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Ami Fahmi pun akhirnya ikut  bersuara tentang kondisi bangunan SD di wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang memprihatinkan ini.

Menurut Ami Fahmi, persoalan memperbaiki dan membangun kembali ratusan ruang kelas yang rusak di Kabupaten Tasikmalaya sebenarnya bisa selesai asalkan ada upaya dan keinginan kuat dari Pemkab Tasikmalaya.

Baca Juga: Ruang Kelas SD Ambruk, Warga Desa Sindangasih, Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Bangun Kelas Darurat dari Bambu

Caranya, kata dia, dengan secara bertahap sedikit demi sedikit melakukan perbaikan, meski pun dengan anggaran yang terbatas.

"Kalau ingin memperbaiki seluruhnya dalam satu tahun anggaran, tentu APBD tidak akan mampu. Akan tetapi jika secara bertahap pasti terselesaikan. Asal ada kemauan dari pemerintah," kata dia, Selasa 11 Oktober 2022.

Oleh karena itu, kata Ami, yang penting harus ada niat serius dari Pemkab Tasikmalaya. Maka dari itu, APBD harus mengutamakan terlebih dahulu belanja wajib.

Baca Juga: Kelanjutan Kompetisi Liga 1 Belum Jelas Kapan, Pelatih Persib Luis Milla Puji Semangat Pemain Saat Berlatih

“Seperti mempunyai standar pelayanan minimal dalam bidang pendidikan dan kesehatan,” katanya.

Jika saat ini jumlah kerusakan hampir mencapai 900 ruang kelas, maka Ami menilai hal itu terlalu dibiarkan terlalu lama.

Seperti tidak ada rehab dan pembangunan ruang kelas baru, hingga akhirnya jumlah kerusakan makin bertumpuk.

Baca Juga: Usai Tragedi, Teddy Tjahjono Dulu Dicaci Kini Dipuji, Netizen: Kini Kita Tahu Arti dari Sistem Tiket Persib

“Jika dicicil dalam satu tahun minial 10 ruang kelas saja, tentu tidak akan terlalu berat. Pertanyaannya, apakah ada kemauan dari pemerintah untuk memperbaikinya atau tidak?” tanya dia.

Ami menegaskan, sumber anggaran yang bisa dipakai memang dari DAK (Dana Alokasi Khusus) baik dari Bantuan Provinsi.

Sebagian, walau hanya beberapa ruant kelas bisa dialokasikan oleh APBD murni Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 12 Oktober 2022: Hubungan Cancer Direstui Keluarga, Virgo Alami Kerugian Besar, Lalu Leo?

"Kami pun pernah menanyakan alokasi anggaran APBD 20 persen untuk pendidikan, namun itu ternyata includ dengan gaji, honor dan lain-lain. Tetapi untuk pembangunan fisiknya masih sangat jauh," terang Ami.

Sehingga Ami menilai, saat ini Pemkab Tasikmalaya loyo dan tidak mempunyai keinginan kuat untuk menuntaskan perbaikan sekolah rusak.

Jika tidak ada niatan untuk memulai mengurangi, kata politisi dari PKB tersebut, tentu akan sangat berat dan kerusakan kelas makin banyak.

Baca Juga: RS TMC Raih Predikat Akreditasi Paripurna dari Kementerian Kesehatan RI dan KARS

Selain peran serta pemerintah, Ami pun meminta pihak sekolah untuk pro aktif turut menjaga dan merawat infrastruktur bangunan yang sudah diberikan pemerintah. Sehingga usia dan ketahanan bangunannya bakal jauh lebih bertahan lama.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya merilis jumlah ruang kelas yang rusak yang mencapai 876 ruang kelas SD di seluruh Kabupaten Tasikmalaya. Data itu diambil berdasarkan data Dapodik.

Akibatnya, ribuan pelajar kini terpaksa harus belajar dibawah ancaman ruangan ambruk hingga belajar di tenda dan bangunan bambu menyerupai kandang ayam boiler.

Baca Juga: Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus di Kejari Sumedang Dievaluasi Kejati

Seperti kondisi di SDN Sinagar Desa Sindangasih Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya yang dibangunkan kelas darurat oleh warganya.

"Berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik) tercatat jumlahnya sebanyak 876 ruang kelas. Itu fakta,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Rahayu Jamiat.

Hal ini terjadi menurutnya, kemungkinan akibat bencana alam, kedua akibat faktor lapuk termakan usia. Dan ketiga, karena pemeliharaan kurang optimal yang membuat ruang kelas rentan rusak.

Baca Juga: Pj Wali Kota Tasikmalaya Harus Sanggup Menyatukan ASN, Pastikan Tak Ada Kubu-kubuan

Ruang kelas yang rusak ini berbagai tipe, baik rusak ringan, sedang hingga berat. Hal ini tentu berimbas pada aktivitas belajar mengajar yang dilakukan di sekolah tersebut.

Sebab para siswa akhirnya harus bergantian mempergunakan kelas hingga belajar di tenda darurat.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler