Warga Garut Kesulitan Mendapatkan Vaksin Covid-19, Sekda: Vaksinasi Covid-19 Tak Lagi Gratis

17 Oktober 2022, 18:38 WIB
Sekda Garut Nurdin Yana menyampaikan kemungkinan mulai saat ini setiap warga yang mau mendapatkan vaksinasi Covid-19 tak bisa lagi mendapatkannya secara gratis. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Warga Kabupaten Garut mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Padahal mereka sangat membutuhkan vaksin tersebut untuk beberapa persyaratan termasuk mencari pekerjaan. 

Keluhan sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19 di Garut di antaranya disampaikan Andre (23), warga Kecamatan Tarogong Kidul. Ia bahkan mengaku sudah mencari ke mana-mana, akan tetapi tetap tak bisa mendapatkannya.

"Saya mau divaksin Covid-19 dosis 3 atau booster tapi ternyata sangat sulit mendapatkannya. Padahal saat ini saya benar-benar sangat membutuhkannya sebagai pelengkap persyaratan mencari kerja," ujar Andre, Senin, 17 Oktober 2022.

Baca Juga: Sekda Garut Dorong Pengelolaan Dana Desa Lebih Transparan dan Akuntabel

Gagal mendapatkan dosis vaksin di daerahnya, diakui Andre dirinya pun kemudian mencoba mencari di daerah lainnya. Bahkan ia sampai datang ke beberapa Puskesmas yang ada di kecamatan lain dengan harapan bisa mendapatkannya.

Namun tutur Andre, lagi-lagi ia harus menelan kekecewaan karena di setiap Puskesmas yang didatanginya, petugas mengatakan kalau dosis vaksin Covid-19 sedang kosong. Akhirnya Andre pun harus kehilangan kesempatan untuk melamar pekerjaaan karena persyaratan berupa bukti sudah menjalani vaksinasi booster yang belum ada.

Keluhan serupa disampaikan warga lainnya, Deri (27). Warga Kecamatan Cisompet ini juga sudah mencoba mendatangi sejumlah Puskesmas agar bisa menjalani vaksinasi Covid-19 akan tetapi hasilnya tetap nihil.

Baca Juga: Bupati Garut: Perempuan Itu Harus Mendapat Perlindungan

"Saya mendapatkan tawaran kerja dan saya harus memasukan dulu surat lamaran. Salah satu persyaratan yang harus dilampirkan adalah bukti sudah menjalani vaksinasi booster dan sayangnya saya belum memilikinya sehingga saya belum bisa memasukan surat lamaran," kata Deri.

Sama halnya dengan Andre, Deri juga berharap pemerintah bisa menyediakan dosis vaksin Covid-19. Jika kekosongan dosis vaksin Covid-19 terjadi dalam jangka waktu lama, maka hal ini tentu akan sangat merepotkan warga mengingat vaksinasi menjadi persyaratan untuk beberapa keperluan.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana membenarkan kalau saat ini stok dosis vaksin Covid-19 di Garut sedang kosong. Sudah beberapa Minggu Pemkab Garut tak lagi mendapatkan kiriman dari pemerintah pusat. 

Baca Juga: Teten Masduki: Kontes Ketangkasan Domba Garut Gerakan Ekonomi Pelaku UKM

Menurut Nurdin, beberapa waktu lalu di Garut sebenarnya masih ada stok dosis vaksin Covid-19. 

Namun karena dosis vaksin tersebut menjelang kadaluarsa, maka belum lama ini terpaksa dikembalikan ke pemerintah pusat. 

Nurdin mengungkapkan, kemungkinan mulai saat ini setiap warga yang mau mendapatkan vaksinasi Covid-19 tak bisa lagi mendapatkannya secara gratis. 

Baca Juga: Ribuan Warga Garut Ikuti Jalan Sehat pada HUT Partai Golkar ke 58

Dengan kata lain, warga yang mau divaksin Covid-19 diharuskan membayar dengan besaran sekitar Rp150 ribu. 

."Informasi yang kami dengar, ke depannya ada kebijakan untuk warga yang mau divaksin Covid-19 harus membayar sekitar Rp150 ribu. Namun ini baru wacana, belum ada kepastian apakah benar akan diberlakukan seperti itu atau tidak," ucap Nurdin.

Terkait adanya ribuan dosis vaksin Covid-19 yang terpaksa dikembalikan ke pusat karena kadaluarsa, Nurdin menyampaikan hal itu bukan karena lama tersimpan di Garut. Namun kemungkinan pengiriman dari pusat yang telat sehingga saat sampai di Garut kondisinya sudah kadaluarsa.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler