Semipedestrian Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya Memang Cantik, Sayangnya Kurang Berpihak kepada Warga Difabel

3 November 2022, 21:03 WIB
Ornamen kelom raksasa di kawasan semipedestrian Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya terlihat menghalangi jalur khusus masyarakat difabel, Kamis 3 November 2022.* /Kabar-Priangan.com/Asep MS

KABAR PRIANGAN - Pembangunan penataan kota berupa semipedestrian di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya sudah rampung 100 persen. Kini kawasan semipedestrian tersebut sudah banyak dikunjungi warga yang memanfaatkannya dengan melakukan swafoto baik pribadi, teman, maupun keluarga dan kerabat.

Pemasangan ornamen berupa payung kuncup, lampu dan kelom geulis ukuran besar di lokasi semipedestrian Jalan HZ Mustofa menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat Kota Tasikmalaya untuk berkunjung ke tempat tersebut.

Bahkan warga yang datang ke Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung tidak hanya dari Kota Tasikmalaya saja, melainkan dari beberapa wilayah yang berdekatan dengan kota ini seperti Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.

Baca Juga: Derbi Priangan Timur, Tuan Rumah Ciamis Tekuk Kota Tasikmalaya Ajang Porprov Jabar 2022 Cabor Sepak Bola Putra

Tak heran kawasan yang baru dibangun Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan menghabiskan anggaran pembangunan sekitar Rp 9 miliar --Rp 5 miliar Jalan HZ Mustofa dan Rp 4 miliar Jalan Cihideung-- tersebut setiap harinya menjadi destinasi wisata baru Kota Tasikmalaya yang selalu dipenuhi  masyarakat terutama akhir pekan.

Namun di balik daya tarik kawasan semipedestrian Kota Tasikmalaya tersebut, muncul sejumlah permasalahan. Salah satunya adanya anggapan bahwa kawasan semipedestrian yang dibuat di Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung kurang berpihak terhadap keberadaan kaum difabel.

Hal itu terbukti dengan terhalangnya jalur difabel yang telah dibuat di lokasi tersebut oleh ornamen kelom beukuran besar di sejumlah titik, sehingga akan sangat berbahaya bila masyarakat disabilitas melewati jalur tersebut.

Baca Juga: Persidangan Kasus Dugaan Penipuan CPNS Digelar Lagi di PN Ciamis, Penasehat Hukum MSP Sampaikan Eksepsi

Ketua Yayasan Tunanetra Al-Hikmah Cintarasa Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Mamat Rahmat mengaku, dirinya sudah mendengar di Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya kini dijadikan kawasan semipedestrian yang banyak didatangi warga.

"Ya, saya sudah mendengar tapi belum ke sana," ujar Mamat, Kamis 3 November 2022.

Namun, ujar Mamat, terkait adanya jalur khusus masyarakat difabel di kawasan semipedestrian sudah seharusnya ada dan jangan sampai terganggu oleh hal lain. "Ya memang harus ada karena kami sebagai masyarakat berkebutuhan khusus (difabel) juga warga Kota Tasikmalaya yang harus mendapat perhatian sama dari pemerintah," ucapnya.

Baca Juga: Direktur Utama IICO Kuwait Resmikan Masjid Senilai Rp 7,8 Miliar di Pontren Darussalam di Garut

Sejauh ini, kata Mamat, Pemerintah Kota Tasikmalaya belum melakukan sosialisasi kepada masyarakat difabel khususnya tunanetra terkait keberadaan jalur difabel di Kota Tasikmalaya. "Jangankan di kawasan semipedestrian yang baru dibangun, di sejumlah ruas jalan lainnya pun kami belum tahu," ucap Mamat.

Padahal, sambung Mamat, seharusnya Pemerintah Kota Tasikmalaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat difabel terkait kondisi kawqsan semipedestrian Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung.

"Ya disosialisasikanlah oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, atau diujicobakan kepada kami layak dan tidaknya dalam momentum yang berkaitan, misalnya pada Hari Difabel Nasional setiap Bulan Desember," katanya.*

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler