Tokoh Sunda Lintas Etnis, Negawaran Segala Zaman, Tjetje Hidayat Padmadinata Meninggal Dunia

9 November 2022, 22:28 WIB
Almarhum Tjetje Hidayat Padmadinata (kiri) bersama Ketua AMS Distrik Kab. Tasikmalaya, DR. Basuki Rahmat dalam suatu acara.* /DOK Pribadi/

KABAR PRIANGAN - Kabar duka bagi warga Jawa Barat, terutama bagi Ki Sunda. Pada Rabu 9 November 2022 sore sekitar pukul 16.45, tokoh Jawa Barat pendiri Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Tjetje Hidayat Padmadinata meninggal dunia.

Tjetje Hidayat Padmadinata yang juga politisi senior aset Jawa Barat ini meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Saat ini, jenazah almarhum Tjetje Hidayat Padmadinata telah disemayamkan di rumah duka di Jl. Sagitarius No.1, Kota Bandung.

Baca Juga: AMS dan Bupati Berkomitmen Bangun Gerakan 'Melak Sajuta Tangkal Kawung'

Ketika jenazah almarhum Tjetje Hidayat Padmadinata diturunkan dari mobil jenazah, seluruh keluarga, kerabat dan sejumlah tokoh Jawa Barat tak kuasa menahan tangis.

Rencananya, jenazah Tjetje akan dimakamkan di TPU Gumuruh pada Kamis 10 November 2022.

Sebelumnya, Tjetje Hidayat Padmadinata sempat dibawa ke RS Muhammadiyah Bandung. Kemudian, tokoh Pasundan ini pun dirawat di RSHS Bandung hingga menghembuskan nafas terakhirnya.

Baca Juga: Beredar Kabar, DR Cheka Virgowansyah Ditunjuk Jadi Plt Wali Kota Tasikmalaya, Di Luar 3 Nama Usulan Gubernur

Ketua AMS Distrik Kabupaten Tasikmalaya, DR Basuki Rahmat, M.Si pun mengungkapkan rasa duka mendalamnya atas kepergian Tjetje Hidayat Padmadinata ini.

“Semoga Allah menerima semua amal kebaikan almarhum dan mengampuni segala dosa dan kesalahannya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan bathin serta keikhlasan. Aamiin,” katanya.

Di mata Basuki Rahmat, Tjetje Hidayat Padmadinata adalah tokoh segala zaman, orang sunda yang lintas etnis, multitalenta.

Baca Juga: Persib kembali menggelar latihan di Stadion Siliwangi Bandung Bersama Pelatih Luis Milla

“Beliau adalah politikus, kolumnis, budayawan, dan intelektual yang sulit mencari padanannya di jawa barat,” katanya.

Basuki pun menganggap almarhum adalah guru yang sangat cerdas, negarawan yang selalu mengajarkan bahwa kita semua egaliter.

“Beliau sangat tidak suka Jakarta sentris, Indonesia itu bukan Jakarta. Itu yang terngiang-ngiang di telinga saya,” katanya.

Baca Juga: Bareskrim Polri Usut Dugaan Korupsi Atas Penjualan BBM Pertamina Kepada PT Asmin Koalindo Tuhup

Tjetje Hidayat Padmadinata lahir di Bandung pada 22 Juni 1933. Dia adalah sarjana lulusan Bahasa dan Sastra Inggris, PTPG (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung).

Selain itu, Tjetje pun mengambil jurusan Hukum Internasional, Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Universitas Padjadjaran.

Dia pernah menjabat sebagai Anggota MPR/DPR masa bakti 1971-1977, 1987-1992, 1992-1997, Komisi I Bidang Luar Negeri.

Baca Juga: PVMBG Teliti Daerah Rawan Pergerakan Tanah di Singajaya Garut

Selanjutnya di era reformasi, Tjetje menjadi Anggota MPR/DPR masa bakti 1999-2004, Komisi II Bidang Dalam Negeri.

Tjetje juga dikenal sebagai budayawan, politikus, aktivis, dan wartawan. Sebagai aktivis, Tjetje menjabat Ketua Angkatan Muda Siliwangi di tahun 1974.

Atas aktivitasnya itu, politisi multitalenta ini mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa bidang politik dari Universitas Pasundan.

Baca Juga: Tinggal Sumpah WNI, Jordi Amat dan Sandy Walsh Selangkah Lagi Resmi Bergabung dengan Timnas Indonesia

Kini, Tjetje Padmadinata telah berpulang ke haribaan Illahi. Selamat Jalan Kilanceuk!***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler