Lomba Ngurek di Pagerageung Tasikmalaya Meriah, Bupati: Hargai Bangsa Sendiri, Jangan Lupa Jati Diri Kasundaan

8 Januari 2023, 20:06 WIB
Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan Lomba Ngurek dan Kontes Ternak Domba di Bale Pinton Pusat Budaya Pagerageung, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 8 Januari 2023.* /kabar-priangan.com/Nazarudin Azhar

KABAR PRIANGAN - Tidak sedikit bangsa kita yang kini tak lagi menghargai bangsa sendiri. Jangankan hanya pangkat bupati, bahkan presiden saja tak sedikit masyarakat yang merendahkannya. Mengapa hal semacam ini bisa terjadi?

Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, yang kemudian dijawabnya sendiri, "Karena zaman telah berubah. Banyak yang melupakan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia," ujarnya.

Permasalahan tentang bangsa itu disampaikan saat ia menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan Lomba Ngurek dan Kontes Ternak Domba di Bale Pinton Pusat Budaya Pagerageung, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 8 Januari 2023.

Baca Juga: Akhir Pekan di Kota Tasikmalaya, Seratusan Orang ABK Bikin Kawasan Pedestrian Jalan HZ Mustofa Semarak

Terkait dengan lunturnya rasa kesundaan masyarakat kita, juga digarisbawahi oleh Bupati.
"Mun urang poho urang saha, tinangtu urang nyasar poho arek ka mana (Jika kita lupa siapa diri kita, sudah pasti kita akan lupa akan ke mana)," ujarnya.

Masalah radikalisme juga diungkapkannya. "Sekarang ramai masalah radikalisme, kita lupa pada tetangga, lupa pada kesopanan, lupa cara menghargai hak-hak orang lain, untuk menangkalnya jangan hanya dikumpulkan lalu diberi wejangan, tapi tanamkan ciri mandiri urang baheula ka urang nu ayeuna," kata Ade.

"Barudak bere ajaran agama nu bener, sina sakola agama, sina deukeut jeung kiai. Tinangtos moal dugi ka kitu. Urang Sunda ulah dicabut tina akar budaya sorangan. Lalu bangun kembali sifat sabilulungan (gotong royong)," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Amar dan Jawahir Menjadi Ketua dan Wakil PSSI Askab Garut Periode 2023-2028

Bagaimana caranya agar kita tak lupa pada jati diri? Untuk lingkungan Pemkab Tasikmalaya, lanjut Bupati, antara lain dengan penerapan program Salasa Nyunda. Pada hari Selasa, semua warga Pemkab memakai busana khas Sunda, berbahasa Sunda, dan jika ada tamu jamuan yang disajikan adalah makanan yang nyunda

"Mengenai seperti apa busana yang nyunda, saya tidak memberi batasan spesifik. Pokoknya pakaian tradisional yang biasa dipakai orang Sunda, silakan pakai. Misalnya yang nyaman pakai komprang, pangsi, pakai totopong, silakan, yang penting ada upaya untuk mendekatkan kembali jiwa kita pada kasundaan," tutur Ade.

"Demikian juga dengan masalah bahasa, jangan takut salah bicara bahasa Sunda, yang penting dimengerti. Kalaupun salah tak akan dihukum tak akan didenda. Keun we mun salah mah pasti aya nu menerkeun," ujar Bupati, dalam tuturan bahasa Sunda yang runtut dan fasih.

Baca Juga: Garut jadi Tuan Rumah Peringatan HAB ke 77 tingkat Jabar

Bupati juga mengapresiasi penyelenggaraan Lomba Ngurek dan Kontes Ternak Domba yang digelar oleh Padepokan Bumi Ageung, karena hal ini juga terkait dengan budaya urang Sunda.

Selain menghidupkan kembali kelangenan urang Sunda baheula, ia berharap kegiatan semacam ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Yang tadinya berangkat sebagai hobi, kelak bisa jadi sumber penghasilan, seperti pada para penggemar domba. "Jika pada mulanya sekadar hobi, bisa ditingkatkan menjadi profesi," katanya.

Demikian juga hobi ngurek belut yang dahulu sangat disukai masyarakat, hal ini terkait dengan pelestarian lingkungan serta peningkatan gizi keluarga.

Baca Juga: Tempat Wisata SCBD Hadirkan Nuansa Bali di Sumedang

Untuk para peternak domba di Kabupaten Tasikmalaya, Bupati menyarankan agar domba-domba yang biasa diikutkan lomba, diberi nama domba galunggung.

"Karena domba-domba itu kan lahir di sini, dipelihara di sini, ya namanya juga harus terkait dengan daerah kita, jadi coba beri sebutan domba galunggung," ujar Bupati.

Pada kesempatan tersebut, Bupati bersama Pimpinan Padepokan Seni Bumi Ageung H. Taufik Faturohman, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin, dan pengusaha H. Asep Stroberi melakukan penebaran benih ikan di kali Ciranca, yang mengalir tepat di belakang area Pusat Budaya Pagerageung.

Baca Juga: Skor Akhir PSGC Ciamis Vs Dejan FC 1-2, Sempat Unggul 'Laskar Galuh' Dibobol Dua Gol dalam 10 Menit

Acara penebaran benih ini didahului semacam upacara yang khas menghadirkan sastrawan Godi Suwarna yang membacakan sajak "Genclang Ciranca" diiringi musik Sunda dan para penari dengan sajian Tari Kele. Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan piala, hadiah, dan piagam penghargaan untuk para pemenang lomba.

Sementara itu Pimpinan Padepokan Seni Bumi Ageung, H. Taufik Faturohman, mengatakan, penyelenggaraan Lomba Ngurek dan Kontes Ternak Domba ini menjadi salah satu agenda rutin yang digelar Padepokan Bumi Ageung dan Pusat Budaya Pagerageung.

"Untuk penyelenggaraan kali ini, Lomba Ngurek merupakan yang keenam kalinya, memperebutkan Piala Gubernur Jawa Barat dan uang senilai Rp 9 juta dari Rektor Unisba. Kemudian Kontes Ternak Domba memperebutkan Piala Bupati Tasikmalaya dan uang Rp 6 juta dari liwet Asep Stroberi," ujar Taufik.

Baca Juga: Longsor Landa Mekarbuana Panawangan Ciamis, Jalan Terputus Total, Sawah Warga Tertimbun, 8 Keluarga Terisolir

Lomba Ngurek dan Kontes Domba ini masing-masing diikuti puluhan peserta dari berbagai daerah di Jawa Barat. Selain itu, digelar juga bazaar produk UMKM Kabupaten Tasikmalaya.

Selain hadiah yang disediakan untuk para peserta lomba, panitia juga menyediakan puluhan hadiah kejutan (doorprize) untuk para penonton berupa kulkas, televisi, sepeda, dan lainnya.

Kemeriahan acara semakin sempurna dengan hadirnya Bungsu Bandung, pesinden yang kini lebih banyak mengeluarkan lagu-lagu pop Sunda. Ratusan warga hadir di Bale Pinton, menikmati hidangan lagu-lagu hit dari jurukawih asal Sumedang bernama lengkap Hj. Mimi Setiawati ini, seperti Surabi Haneut, Bohong Ah, Talak Tilu, Mobil Butut, dan lainnya.*




Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler