KABAR PRIANGAN - Seorang nelayan di Kabupaten Pangandaran menemukan mayat dengan posisi terapung di lautan Senin 9 Januari 2023 malam ini.
Ketua Search and Rescue (SAR) Barakuda, Sakio Andrianto, membenarkan sekira pukul 19.30 WIB ada mayat yang terapung di sekitar Pantai Barat Pangandaran, Kecamatan Pangandaran.
"Tadi seorang nelayan yang kebetulan anggota SAR Barakuda menemukan mayat pria tanpa busana," kata Sakio saat diwawancara melalui aplikasi Whatsapp, Senin 9 Januari 2023 malam pukul 22.30 WIB.
Baca Juga: Sariman Tak Kunjung Pulang, Trisman Terus Menanti di Tepi Pantai Legokjawa Pangandaran
Penemuan mayat tersebut tepatnya di lokasi Pantai Barat Pangandaran, Perairan Rajamantri yang tidak jauh dari sebelah barat Cagar Alam Pangadaran.
"Pada pukul 19.30, nelayan yang menemukan awal adanya mayat melapor kepada saya, lalu kami dan anggota lain menyusul adanya mayat tersebut ke lokasi awal penemuan," ucap Sakio.
Sakio melanjutkan, saat pihaknya sampai ke lokasi titik penemuan mayat tersebut, ternyata mayat itu sudah pindah dari awal penemuan laporan nelayan.
Baca Juga: Kuota Haji Indonesia Tahun 2023 Menjadi 221.000 Jemaah. Dua Kali Lipat Lebih dari Tahun Sebelumnya
"Setelah beberapa menit kami melakukan pencarian mayat tersebut, Alhamdulillah mayat tersebut bisa ditemukan kembali tempatnya tidak jauh dari lokasi awal penemuan," ucapnya.
Selanjutnya, sambung Sakio, pihaknya mengevakuasi mayat tanpa busana itu dan langsung dibawa ke RSUD Pandega Pangandaran.
Sementara itu, Kasat Pol Airud Polres Pangandaran AKP Sugianto membenarkan, sekira pukul 19.30 dirinya mendapat laporan dari nelayan adanya penemuan mayat terapung kondisi tanpa busana. "Penemuan mayat tersebut kurang lebih berjarak 6 mil laut dari Pantai Barat," kata Sugianto.
Kemudian mayat dievakuasi dan dibawa ke RSUD Pandega Pangandaran untuk identifikasi dulu. "Ya, karena kan kami belum bisa memastikan keluarganya dimana karena mayat tersebut sekira sudah empat hari tenggelam di laut," ucapnya.
Sugianto menjelaskan, kondisi tubuh korban sudah membengkak sehingga susah mencari tanda-tanda. "Untuk sementara masih dalam otopsi, dan bagi warga yang merasa kehilangan salah satu keluarga laki-laki boleh melihat di RSUD Pandega Pangandaran," ucapnya.*