Hari Bahasa Ibu 2023, Memuliakan Bahasa Sunda di Pusat Budaya Pagerageung

22 Februari 2023, 14:53 WIB
Pagelaran wayang golek dengan dalang Aditya Erlangga (Aditya Opick Sunandar S, 14 tahun) dari Pujaran Mekar Arum 2 Giriharja Tasikmalaya, dalam acara /kabar-priangan.com/Dok. panitia/

KABAR PRIANGAN - Memperingati dan merayakan Poe Basa Indung (Hari Bahasa Ibu) bisa dengan berbagai cara, tapi semua bermuara pada upaya memelihara dan memuliakan bahasa ibu, dalam hal ini, untuk Tatar Sunda, yakni Bahasa Sunda.

Hal itu pula yang dilaksanakan di Pusat Budaya Pagerageung, Jl. Balandongan, Sukadana, Kec. Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa-Kamis, 21-23 Februari 2023. Beragam acara digelar, tak hanya yang berkaitan dengan bahasa, tapi juga kearifan lokal urang Sunda yang harus dilestarikan keberadaannya.

Acara yang bertajuk "Mieling sareng Ngareuah-reuah Poe Basa Indung sareng Kang Ade Sugianto" ini digelar oleh Padepokan Seni Bumi Ageung bekerja sama dengan KKG SD, MGMP Basa Sunda SMP, Parwisi, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Banjar yang Hits dan Populer. Selain Makan, Cocok juga Buat Bersantai!

Selama tiga hari, beragam materi acara tersaji. Yakni pada hari Selasa, 21 Februari 2023, workshop maca sajak dengan instruktur Iman Soleh, dan pagelaran wayang golek yang menghadirkan dalang Aditya Erlangga (Aditya Opick Sunandar S) dari Pujaran Mekar Arum 2 Giriharja Tasikmalaya.

Aditya yang baru berusia 14 tahun ini berasal dari Kecamatan Manonjaya, dan merupakan juara 1 Festival Dalang Anak 2022 kategori Remaja tingkat Jawa Barat. Saat tampil pada Selasa kemarin, aksi dalang anom ini tak hanya disambut antusias penonton dengan tepuk tangan meriah, tapi juga dengan saweran yang mencapai lebih dari Rp4 juta!

Kemudian pada hari kedua, Rabu, 22 Februari 2023, digelar workshop mencipta lagu anak-anak dan Pupuh Tasikan dengan instruktur Iik Setiawan, lalu workshop kerajinan anak-anak dengan instruktur Budi Riyanto dan Dede Sutiaman.

Baca Juga: Rangkaian Dies Natalis, IPDN Siapkan Seminar Bahas Pemilu Serentak 2024

Selanjutnya, selepas Zuhur digelar workshop Kaulinan Barudak menghadirkan instruktur Agus Injuk dan Sule Nurharismana. Rangkaian acara kemudian diakhiri dengan pagelaran "Gending Karesmen Si Ujang jeung Doraemon".

Sedangkan pada hari ketiga, Kamis, 23 Februari 2023, acara diisi dengan workshop Padika Nulis Basa Sunda oleh Taufik Faturohman, dan workshop Padika Nyusun Naskah Biantara oleh Tatang Sumarsono.

Selanjutnya, ada pagelaran kesenian yang menghadirkan para juara Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2022, yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Viral, Arab Saudi Bangun Gedung Mirip Ka’Bah Jadi Perdebatan di Dunia Maya

Yakni Rava Hizrah Anugrah dari SDN Kawitan Salopa (Juara 1 Ngadongeng Putra SD), Arkan Nur Irshad Setiawan dari SDN Sukasenang Singaparna (Juara 2 Nembang Pupuh Putra SD), Nuurul Asyifa dari SMP Islam Trijaya Karangnunggal (Juara 1 Ngadongeng Putri SMP), Natalia Moza dari SMPN 2 Manonjaya (Juara 1 Putri Tembang Pagerageungan), dan Anombadra Wiragasundha dari SMP Plus Al-Afsar Karangnunggal (Juara 1 Putra Tembang Pagerageungan).

Acara pada hari ketiga yang akan dihadiri Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto ini dipungkas dengan pagelaran "Gending Karesmen Si Ujang jeung Doraemon" garapan Padepokan Seni Bumi Ageung.

Menurut pimpinan Padepokan Seni Bumi Ageung, H. Taufik Faturohman, acara memperingati dan memeriahkan Poe Basa Indung ini rutin dilaksanakan setiap tahun di Padepokan Seni Bumi Ageung.

Baca Juga: Hindari Bau Sampah Menyengat, Puluhan Pelajar SDN Argasari Tasikmalaya Terpaksa Belajar di Mushola

"Untuk tahun ini, awalnya hanya akan digelar sehari, pada saat Hari Bahasa Ibu tanggal 21 Februari. Bupati Tasikmalaya, Pak H. Ade Sugianto sangat antusias dengan acara ini, dan akan hadir langsung untuk bersama-sama memperingatinya di sini. Tapi kebetulan pada tanggal 21 Februari beliau harus ke Jakarta untuk menerima penghargaan dari Kemenkes, jadi acaranya berkembang menjadi tiga hari, karena Bupati ingin hadir, dan antusiasme peserta sangat di luar dugaan," ujar Taufik.

Sambutan dari para calon peserta yang tadinya setiap hari dibatasi hanya 200 orang, ternyata sangat antusias, hingga yang datang lebih dari 300 orang. Bahkan pada hari kedua yang hadir ada 400 orang peserta, yang terdiri dari guru-guru SD, SMP, PAUD, dan kepala sekolah.

"Panitia akhirnya memutuskan untuk menggelar acaranya tiga hari. Pada hari Selasa acara memperingati, Rabu dan Kamis acara memeriahkan Hari Bahasa Ibu 2023," lanjutnya.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Banjar yang Sering Diburu, Ada Seafood, Bakso, Hingga Makanan Khas Sunda!

Meski panitia hanya punya waktu empat hari untuk persiapan, tapi acara bisa berlangsung dengan lancar, termasuk mampu menghadirkan para instruktur yang memang sangat ahli di bidangnya masing-masing.

"Yang paling terasa dari acara ini adalah bagaimana guyubnya orang Tasikmalaya dalam memperingati Hari Bahasa Ibu. Buktinya semua bisa terlibat. Paguyuban Guru Widang Seni (Parwisi), bersama MGMP, KKG SD, bersama-sama bekerja menyediakan keperluan acara, terutama konsumsi, karena jumlah peserta di luar dugaan, jadi lumayanlah sangat sibuk," ujar Taufik.

Selain dukungan dari Bupati Tasikmalaya, acara ini juga didukung oleh Universitas Islam Bandung (Unisba), Bank CiJ, dan pengusaha Asep Stroberi.

Baca Juga: Sebuah Studi di Amerika Serikat Temukan Cara Cegah Gigi Berlubang yang Hemat Biaya

"Kegiatan ini adalah contoh nyata dari bersatunya Sunda Nagara, Sunda Agama, Sunda Usaha, dan Sunda Budaya. Adagium ini kalau bisa dipraktikkan, akan terasa manfaatnya untuk kemajuan berbagai bidang, termasuk dalam memelihara atau ngamumule Bahasa Sunda sebagai bahasa ibu urang Tasikmalaya," kata Taufik.

Sementara itu, Dea, salah seorang guru bahasa Sunda yang hadir sebagai peserta mengatakan setiap materi yang disajikan sangat bermanfaat bagi dirinya sebagai guru.

Ia mencontohkan, sebelumnya ia tak begitu paham bagaimana melatih anak-anak membaca sajak, tapi ia menjadi punya gambaran setelah mengikuti workshop maca sajak pada kegiatan ini.

Baca Juga: Bosan Bikin Bala-bala yang 'B' Saja? Inilah Resep Bakwan Telur Mata Sapi, Cocok untuk Camilan Sore Hari

"Dalam workshop membuat kerajinan buat anak-anak juga kami mendapatkan banyak materi, bagaimana membuat kerajinan dari benda-benda yang ada di sekitar kita. Misalnya dari kertas, daun kelapa kering, tangkai daun singkong, dll, sangat menarik dan bisa dilatihkan kepada anak-anak untuk meningkatkan kreativitas," ujarnya, Rabu 22 Februari 2023.

Ia mengatakan, hasil mengikuti workshop ini menjadi bekal untuk dirinya dan yang lain dalam mempersiapkan anak didik dalam mengikuti beragam lomba, terutama untuk FTBI yang digelar setiap tahun.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler