Ironi Pasar Rel yang Tak Jauh dari Jalan Cihideung, Hampir 20 Tahun 'Dibiarkan' Kumuh oleh Pemkot Tasikmalaya

- 21 Februari 2023, 22:25 WIB
Suasana Pasar Rel di Kelurahan/Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Kurang diperhatikan penataannya oleh pemerintah.*
Suasana Pasar Rel di Kelurahan/Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Kurang diperhatikan penataannya oleh pemerintah.* /kabar-priangan.com/Irman S/

KABAR PRIANGAN - Perhatian Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam penataan Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung dalam setahun terakhir mendapat sorotan. Terlebih penataan lanjutan direncanakan akan terus dilakukan, termasuk Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Jalan Cihideung.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya H Denny Romdhony menganggap bahwa penataan dua titik sentral di pusat Kota Tasikmalaya itu sudah cukup. "Sudahlah Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung sudah cukup baik, jadi tinggal pengawasan agar fungsi kawasan itu benar-benar sesuai regulasi," kata Denny, Selasa 22 Februari 2023.

Denny menyebutkan fokus Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah seharusnya bergeser ke area lain yang tak kalah penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi. Pedagang di Pasar Rel yang lokasinya tak jauh dari Jalan Cihideung misalnya, banyak yang mengeluhkan minimnya perhatian pemkot terhadap nasib mereka.

Baca Juga: Meski BPIH Naik, Warga Kabupaten Tasikmalaya Tetap Antusias Daftar Ibadah Haji, Sebulan Ini Sudah 138 Orang

Padahal keberadaan pasar yang dihuni mantan pedagang Pasar Lama itu sudah eksis sejak sekitar 20 tahun silam. Namun hingga empat kepala daerah berganti, keberadaan pasar yang masuk wilayah Kelurahan/Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya itu tetap eksis dengan kesemrawutan dan kekumuhannya.

Memang, lanjut Denny, status pasar tersebut belum ada kejelasan karena berdiri di tanah PT Kereta Api Indonesia (KAI), tetapi mestinya ada upaya atau itikad untuk memfasilitasi
untuk mendapatkan kepastian hukum. Hal itu penting dalam upaya pengembangan usaha mulai pinjaman ke perbankan atau mengakses bantuan pemerintah dalam hal penataan pasar.

Persoalan yang menyelimuti pasar itu rupanya dijadikan objek penelitian disertasi oleh Ate Durangga, salah seorang praktisi pendidikan dari STIA YPPT Priangan Timur. Ate memandang ada unsur pembiaran yang diduga dilakukan pemkot atas ketidakpastian status pasar tersebut.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x