Bupati Pangandaran Takjiah ke Keluarga Korban Meninggal Tertimpa Proyek TPT, Ini Pesan yang Disampaikan

18 September 2023, 19:52 WIB
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata (kiri) meninjau lokasi  proyek tembok penahan tebing yang menimbulkan tiga orang tewas di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Senin 18 September 2023.*/kabar-priangan.com/Kiki Masduki /

KABAR PRIANGAN - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata melakukan takjiah ke kediaman keluarga korban tertimpa bangunan tembok penahan tebing (TPT), Senin 18 September 2023 siang. Peristiwa di Dusun Tanjungsari, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, terjadi pagi hari sebelumnya sekitar pukul 09.50 WIB.

Korban meninggal berjumlah tiga orang. Sebanyak dua orang penduduk asli dan seorang lagi warga Kecamatan Pangandaran yang merupakan mandor proyek tersebut. 

Jeje menyebutkan pihaknya berduka atas musibah tersebut. "Kami mengalami satu musibah, tentu atas nama Pemerintah Kabupaten Pangandaran ikut belasungkawa. Kami melakukan takjiah kepada keluarga korban juga ikut belasungkawa dan duka cita yang sebesar-besarnya, mudah-mudahan Almarhum diterima iman islamnya," kata Jeje.

Baca Juga: 3 Pekerja Tewas Tertimpa Proyek TPT di Pangandaran, Kabid Binamarga Dinas PUPR: Ada Salah Metode Pekerjaan

Jeje menambahkan, kepada keluarga yang ditinggalkan dirinya berharap bersabar. Tentu, kata Jeje, hal ini harus menjadi sebuah pembelajaran dan evaluasi bagaimana diterapkan sistem keselamatan kerja. "Kalau melihat lokasi, sepertinya tidak ada yang kurang," ujarnya.

"Tapi nanti seperti apa akan ada evaluasi dari dinas teknis pekerjaan umum, berkaitan dengan kejadian seperti ini, hal-hal lain tentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan," kata Jeje menambahkan.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengunjungi rumah duka korban tertimpa proyek tembok penahan tebing di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Senin 18 September 2023.*/kabar-priangan.com/Kiki Masduki 

Sebelumnya, Kepala Desa Ciliang Su'id membenarkan peristiwa terjadi ketika tiga pekerja itu sedang menggali tanah tambahan. Namun mereka menggali tanah dalam posisi tembok sudah jadi sehingga menggantung. "Pekerjaan kan dimulai seperti biasa pukul 08.00, namun setelah beberapa menit sekitar 15 menit tembok itu roboh dan menimpa tiga pekerja yang sedang menggali tanah itu," kata Su'id, Senin 18 September 2023.

Baca Juga: Lowongan Kerja Bank BNI September 2023, Ada Untuk Lulusan SMA/SMK. Simak Syarat Lengkapnya Disini!

Su'id menambahkan, digalinya tanah itu karena kurang dalam. Namun menurutnya pekerjaan seperti itu kurang baik. "Seharusnya ukuran galian itu sudah jadi sebelum tembok dibangun. Ya tembokan sudah jadi namun di buat lagi galian karena kurang dalam," ucapnya.

Ditambahkannya penggalian dengan kedalaman kurang kebih 1 meter. "Pada saat penggalian tanah tembok menggantung sehingga roboh secara tiba-tiba. Kan tembok yang sudah jadi itu menggantung, nah saat melakukan penggalian ternyata tiba-tiba roboh," kata Su'id.

"Mereka pun tidak ada waktu lagi untuk menghindar karena tembok itu berat jadi sekaligus roboh dan langsung tertimpa," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Ini Kuliner Favorit yang Sering Dipesan Bupati Dony Ahmad Munir, Saat di Sumedang dan di Luar Kota

Menurut Su'id, sebelum kejadian ada warga pernah memberi peringatan kepada pekerja bahwa seharusnya dari dulu ukuran galian itu sebelum tembok jadi. "Jadi jangan ada tambahan lagi, tapi mungkin enggak didengar suara warga biasa itu," tuturnya.

Lanjut dia, jumlah orang yang tertimpa tembok itu ada tiga orang. Dua orang penduduk asli dan satu orang lagi warga Pangandaran yang merupakan mandor pekerjaan tersebut. "Mandor juga ikut kerja sambil memberi arahan mungkin, tapi nyatanya seperti ini," katanya.

Menurutnya, proyek ini merupakan proyek pemerintah daerah. Sedangkan Pemerintah Desa Ciliang hanya tembusan.***

 

 




Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler