Korban Meninggal Akibat Keracunan Sate Jebred di Garut Bertambah

12 Oktober 2023, 20:07 WIB
Polisi memintai keterangan dari sejumlah pihak mengenai peristiwa keracunan sate jebred yang menyebabkan tiga warga meninggal serta puluhan lainnya menjalani perawatan. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Jumlah warga yang menjadi korban keracunan sate jebred atau sate kulit di wilayah Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, terus bertambah. Tak hanya korban yang mengalami gejala keracunan dan harus mendapatkan perawatan, bahkan korban yang meninggal dunia pun bertambah. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, menyebutkan, pihaknya telah melaksanakan Rapid Healt Assessment (RHA) menyusul peristiwa keracunan massal yang terjadi di wilayah Kecamatan Cilawu. Hasilnya hingga Kamis, 12 Oktober 2023 pukul 14.00 WIB, diketahui adanya penambahan mengenai jumlah korban keracunan. 

Disampaikannya, hasil pendataan terakhir, jumlah korban keracunan sate jebred mencapai 53 orang. Sementara data sebelumnya, Rabu, 11 Oktober 2023, jumlah korban masih 41 orang. 

Baca Juga: Bupati Garut Tinggal 6 Kali Lagi Pimpin Apel Gabungan, Begini Pesan Rudy

"Hari ini kembali terjadi peningkatan mengenai jumlah korban dalam kasus keracunan yang diduga dari sate jebred. Hasil RHA yang kita laksanakan hari ini, jumlahnya menjadi 53 orang," ujar Asep, Kamis, 12 Oktober 2023.

Tidak hanya jumlah warga yang mengalami gejala, imbuhnya, jumlah warga yang meninggal dunia pun bertambah. Dari semula ada dua orang, kini diketahui terjadi penambahan satu orang sehingga totalnya menjadi tiga orang.

Asep mengungkapkan, korban ketiga yang meninggal dunia diduga akibat keracunan sate jebred yakni seorang wanita berusia 35 tahun bernama Risna. Warga Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut ini meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Guntur Garut. 

Baca Juga: Polisi Periksa Pembuat dan Pedagang Sate Jebred Menyusul Keracunan Massal di Garut

Menurutnya, Risna meninggal pada Selasa, 10 Oktober 2023 lalu. Namun baru diketahui jika almarhumah ternyata juga merupakan korban keracunan dan sebelumnya juga sempat mengonsumsi sate jebred. 

Sebelum menjalani perawatan di Rumah Sakit Guntur, katanya, ia ternyata sempat dirawat di Puskesmas Cilawu. Namun kemudian karena kondisinya yang terbilang cukup parah, ia dirujuk ke Rumah Sakit Guntur. 

"Almarhum Risna ini sempat tidak terdata sebagai korban keracunan karena awalnya pihak keluarga tidak menyadarinya. Baru setelah mereka mendengar banyak korban keracunan bahkan ada yang meninggal karena mengonsumsi sate jebred, pihak keluarga sadar jika almarhumah juga sempat memakan jebred sebelum jatuh sakit," katanya. 

Baca Juga: KONI Ajukan Anggaran untuk Porkab Garut 2024, Senilai Rp3,5 M

Berdasarkan keterangan yang diterima pihaknya, Asep juga menerangkan jika Risna mengalami muntah-muntah, diare, dan lemas. Pihak medis di Puskesmas sudah melakukan penanganan akan tetapi kondisinya tak kunjung membaik sehingga kemudian diputuskan dirujuk ke Rumah Sakit Guntur. 

Dengan adanya penambahan ini, ujar Asep, berarti jumlah warga yang meninggal dalam kasus keracunan massal yang diduga dari sate jebred ini menjadi tiga orang. Dari ketiga orang ini, dua di antaranya merupakan warga Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut dan satu orang warga Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. 

Lebih jauh Asep menambahkan, ketiga korban yang meninggal dunia yakni Mimin (61) warga Cigalontang, Tasikmalaya, Cecep (48) warga Cilawu Garut, dan Risna (35) yang juga warga Cilawu Garut.

Baca Juga: Marak Kasus Perundungan dan Kekerasan Pada Anak, Pemkab Garut Didorong Dirikan KPAID 

Ia juga menuturkan, tim surveilans Dinas Kesehatan Garut saat ini masih melakukan investigasi di lapangan untuk mengungkap akar masalah dari dugaan keracunan ini. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat di Kecamatan Cilawu pasca kejadian ini. 

Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan Pemkab Garut akan menanggung segala biaya pengobatan bagi warga yang mengalami keracunan usai mengonsumsi sate jebred di wilayah Kecamatan Cilawu. Hal ini berlaku untuk seluruh korban baik yang berobat di Puskesmas, klinik, maupun rumah sakit. 

Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan penyelidikan dan penyidikan dalam kasus ini. Sejumlah langkah telah dilakukan termasuk mengamankan dan mengirim sampel makanan sate jebred dan muntahan korban ke laboratorium untuk bahan penelitian. 

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Polres Garut Gelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota

"Kami tentunya memerlukan waktu untuk dapat mengungkap kasus ini. Kami juga membutuhkan keterangan para ahli yang bisa menyimpulkan apa yang sebenarnya menjadi penyebab keracunan yang juga telah menyebabkan tiga orang meninggal dan puluhan lainnya dirawat ini," ucap Yonky.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler