KABAR PRIANGAN - Dalam upaya menghadapi era 5.0, koperasi berkomitmen untuk melakukan revitalisasi dengan fokus pada peningkatan keunggulan koperasi.
Revitalisasi ini akan memperkuat peran koperasi dalam pembangunan ekonomi dan sosial, serta memastikan koperasi tetap relevan di tengah transformasi digital dan perubahan ekonomi global.
Era 5.0 merupakan tahapan terbaru dalam evolusi masyarakat dan bisnis yang didorong oleh teknologi, konektivitas, dan perubahan sosial yang mendalam.
Dalam era ini, koperasi perlu beradaptasi dengan cepat untuk tetap menjadi agen perubahan yang berdampak positif dalam masyarakat.
Baca Juga: Optimalisasi Penanganan Kebakaran, Pj Bupati Sumedang: Damkar Harus Siap Siaga 24 Jam
Ikopin University bersama Asosiasi Dosen dan Peneliti Koperasi Indonesia (Adopkop) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan mengusung tema “Revitalisasi Koperasi Melalui Peningkatan Keunggulan Koperasi Dalam Era 5.0” secara Hybrid di Graha Suhardani Ikopin University dan juga melalui Zoom Meeting dan Youtube IKOPIN TV.
Adopkop merupakan organisasi gerakan koperasi yang dideklarasikan oleh para akademisi Indonesia yang merupakan insan koperasi atau yang cinta koperasi pada tahun 2004 di Universitas Airlangga Surabaya.
Peserta yang hadir pada kegiatan ini diantaranya seluruh dosen Ikopin University, anggota Adopkop, mahasiswa Ikopin University, serta dosen pengajar ekonomi dan atau Perkoperasian di sekitar kampus Ikopin University dan dari provinsi lain seperti Jawa Timur, DKI dan lainnya.
Baca Juga: Kodim 0610 Sumedang dengan Paguyuban Tionghoa Berikan Sembako untuk Veteran dan Warga
Ketua Umum Adopkop Dr. M. Fathorrazi, M.Si., menyampaikan koperasi belum terdapat keunggulannya marilah kita gali keunggulan lainnya melalui adanya seminar ini.
Semoga dengan adanya seminar ini, kita bisa menghasilkan draft pengembangan koperasi di masa depan.
Sementara itu, Rektor Ikopin University Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, M.S. mengatakan bahwa revitalisasi koperasi dinilai sangat perlu, terutama menghadapi era 5.0.
Baca Juga: Pakar Budaya Sebut Sumedang Sebagai Daerah Rujukan Kebudayaan, Begini Faktanya
"Tentu saja perlu, adanya revitalisasi koperasi dalam menghadapi era 5.0. Terlebih, mindset masyarakat Indonesia terkait keberadaan koperasi juga cenderung salah tafsir. Jadi, koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang perorangan atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan," ungkapnya.***