Mensos Temui Remaja di Garut yang Rela Berhenti Sekolah Demi Merawat Sang Ibu yang ODGJ

30 Oktober 2023, 19:04 WIB
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, mengunjungi Entis Sutisna (14), anak yang terpaksa harus rela berhenti sekolah demi bisa menjaga dan merawat sang ibu yang mengalami gangguan jiwa pasca ditinggal meninggal dunia oleh suaminya. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Warga Kampung Cipenta, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Senin, 30 Oktober 2023 dibuat terkejut dengan kedatangan secara tiba-tiba Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini atau lebih akrab disapa Risma.

Risma datang ke kampung tersebut hanya untuk menemui Entis Sutisna, seorang remaja yang rela berhenti sekolah hanya demi bisa merawat sang ibu yang sakit. 

Risma tiba di rumah Entis Sutisna sekitar pukul 13.00 WIB. Didampingi Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Kadinsos, Aki Sekarmaji, serta sejumlah pejabat lainnya, ia langsung memasuki rumah dan berbincang dengan Entis yang saat itu didampingi kakaknya, Mahdar. 

Baca Juga: Ketua KNPI Garut Ajak Pemuda Sukseskan Pemilu 2024

Sekitar 45 menit kemudian, Risma dan rombongan ke luar dari rumah Entis. Ia pun kemudian langsung memberikan pernyataan kepada sejumlah wartawan kaitan dengan lingkungannya ke rumah Entis. 

"Dua hari yang lalu, saya mendapat informasi adanya seorang remaja berusia 14 tahun di Garut yang terpaksa harus merawat ibunya yang mengalami gangguan jiwa bahkan ia rela berhenti sekolah. Saya sangat tertarik sehingga hari ini saya sempatkan untuk datang ke sini untuk menemui Entis," ujar Risma. 

Menurutnya, Entis merupakan sosok yang patut diteladani oleh remaja lainnya. Rasa sayang dan tanggung jawabnya kepada sang ibu begitu besar sehingga ia dengan sukarela mau mengorbankan waktunya untuk belajar dan bermain layaknya anak seusia dirinya. 

Baca Juga: Polisi Amankan Ratusan Liter Miras dari Kadungora Garut, Pembelinya Kebanyakan Pelajar

Sebagi bentuk apresiasi dan perhatiannya terhadap Entis dan keluarganya, Risma pun memberikan bantuan renovasi rumah. Ia juga membantu membuatkan warung kelontongan agar keluarga tersebut mempunyai lahan usaha agar bisa mendapatkan penghasilan. 

Tak hanya itu, Risma juga memastikan jika Entis akan kembali masuk sekolah. Sedangkan kakaknya, Mahdar (17) yang selama ini membantu perekonomian keluarga dengan menjadi kernet truk pengangkut sayuran, ditawari pekerjaan yang lebih layak. 

"Untuk ibu mereka yang mengalami gangguan jiwa, Bu Siti, kami pastikan sudah dibawa ke Rumah Sakit Marzoeki di Bogor. Ia harus menjalani perawatan agar bisa sembuh kembali," katanya.

Baca Juga: KONI Garut Gelar West Java Swimming Championship Series

Masih menurut Risma, jika nanti setelah menjalani pengobatan di rumah sakit Siti bisa sembuh, maka dirinya akan mengajaknya bekerja. Namun jika kondisinya belum benar-benar sembuh, maka Siti biar tinggal di rumahnya dulu sambil jagain warung.

Dalam beberapa hari terakhir, Entis Sutisna, remaja berusia 14 tahun warga Kampung Cipenta, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, viral di media sosial.

Di usianya yang masih sangat belia, ia harus rela mengorbankan masa bermain bahkan sekolahnya karena lebih fokus merawat ibunya sang menderita gangguan jiwa. 

Baca Juga: Petinggi PDIP Garut Mengaku Kecewa Terhadap Gibran

Setiap hari, Entis harus menjaga dan merawat sang ibu, termasuk menyuapinya makan. Bahkan tak jarang ia harus rela mengejar-ngejar ibunya yang kadang suka kabur dari rumah ketika penyakitnya sedang kambuh.

"Kadang kalau sedang kambuh, ibu suka kabur dari rumah sehingga saya harus mengejar atau mencarinya hingga ke daerah Tarogong atau Samarang. Saya tidak bisa meninggalkan ibu lama-lama di rumah karena tidak ada yang menjaganya," ucap Entis.

Alasan itulah imbuh Entis yang membuat dirinya memutuskan untuk berhenti sekolah. Ia pun akhirnya tidak melanjutkan ke SMP setelah lulus dari SD tahun lalu. 

Baca Juga: Tak Kalah Indah dari Gunung Cikuray Garut! Ternyata Gunung Tampomas Sumedang Juga Memiliki Pemandangan Memukau

Diakui Entis, ia memang memiliki seorang kakak laki-laki bernama Mahdar yang kini berusia 17 tahun. Namun sehari-harinya ia jarang berada di rumah karena harus bekerja menjadi kernet truk demi menghidupi keluarganya.

Sedangkan ayah mereka, Agus, sudah meninggal dunia tahun 2021 lalu. Sejak saat itulah ibunya mulai menderita sakit dan kini kondisinya kian parah.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler