Tercatat 100 Ribu Kartu Tani di Garut Diduga Tak Dibagikan ke Petani

26 November 2023, 18:41 WIB
Dinas Pertanian Garut terkait tentang kartu tani ini pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan penyedia, yakni dengan distributor, kios termasuk BRI yang nyetak Kartu Tani. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Seratus lebih ribu kartu tani dipertanyakan keberadaannya. Pasalnya menjelang akhir tahun masih tercatat ada 100 ribu kartu tani yang belum dan tidak dibagikan. Demikian disampaikan pemerhati publik Budi Juanda usai mengadakan pertemuan dengan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, baru-baru ini.

Menurut Budi, Kabupaten Garut menerima kuota sebanyak 280 ribu Kartu Tani. Akan tetapi sampai saat ini baru disebarkan ke petani 180 ribu. Artinya sisa 100 ribu lagi dipertanyakan, apakah ada tapi tidak dibagikan ke petani, atau memang tidak ada atau tidak terserap atau tidak dicetak. 

"Makanya kami menanyakan langsung ke wakil bupati agar ada perhatian. Karena jawaban dari pejabat yang bersangkutan jawabanya kurang memuaskan," ujar aktivis Garut itu.

Baca Juga: Rudy Gunawan Pamit kepada Para Guru di Garut Diiringi Lagu Koes Plus

Menurut Budi, usai pertemuan dengan Wabup, bahwa permasalahan ini akan didiskusikan lagi dengan Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) yang dijabat Sekretaris Daerah (Sekda) Garut.

"Jadi yang menjadi permasalahannya ini yang 100 ribu lagi mau dibagikan atau tidak. Kalau tidak ini harus di kembalikan lagi kepada pemerintah dan sekarang pupuknya ada dimana. Saya memohon kepada pihak KP3 itu bisa memastikan bahwa pupuk yang belum didistribusikan itu ada, kalau ada lokasinya dimana dan jumlahnya berapa ton," kata Budi Juanda.

Ia mengaku, pihaknya banyak menerima pengaduan dari petani, baik dari wilayah perkotaan maupun pasisian. Mereka sebagai petani tidak menerima kartu tani.

Baca Juga: Tim Futsal Garut Tergetkan Emas di Even Porpemda Jawa Barat 2023

"Kartu Tani ini bagi petani sangat penting karena dapat digunakan dalam transaksi penebusan pupuk bersubsidi melalui mesin Electronic Data Capture (EDC) di pengecer resmi. Jadi kalau seratus ribu kartu tani tidak dibagikan akan tersedia berapa ratus ton pupuk yang hilang. Nah ini masalahnya," ujarnya.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebutkan, bahwa perihal kartu tani ini akan ditindaklanjuti, yang selanjutnya akan ada pertemuan pihak-pihak terkait dengan ketua KP3. 

"Jadi informasi kartu tani ini harus jelas dulu. Selanjutnya baru ke soal jumlah. Tadi kata dinas pertanian tidak diserap semuanya," kata Wabup usai menerima keluhan dari warga.

Baca Juga: Antisipasi Peredaran Narkoba, Petugas Gabungan Geledah dan Tes Urine Warga Binaan Lapas Garut

Sementara itu secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Garut, Ir. Haeruman menyampaikan, terkait tentang kartu tani ini pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan penyedia, yakni dengan distributor, kios termasuk BRI yang nyetak Kartu Tani.

Ia menyebutkan, jumlah petani yang terekap di RDKK (Rencana Divisi Kebutuhan Kelompok) sebanyak 280 ribu namun baru dicetak kartu tani 180 ribu sekian, yang 100 ribu lagi yang dipertanyakan. 

"Makanya agar jelas kami akan mengundang seluruh distributor, kios, termasuk pihak BRI yang mencetak kartu tani tersebut," ujarnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler